Dulu bagai gempuran ombak
Hantam keras tak terbalas
Namun lembut tak mengoyak
Pun nampak liar mengganas
Bak anugerah yang tak tertolak
Menghujam turun tersebar meluas
Memenuhi segala ruang yang berserak
Bersitegang dengan penghayatan bias
Terus berlangsung meski ada yang diam atau pun muak
Ditempa oleh aneka bara, matang kian selaras
Kini pusaka itu telah terbentuk indah artefak
Jadi penyangga kehormatan mulai nan pantas.
Dari hujan deras, renungi kehidupan yang keras.
YW, 20 Januari 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!