Mohon tunggu...
Yosh Widyawan
Yosh Widyawan Mohon Tunggu... Guru - 🇮🇩

☕ Sekedar penikmat rasa, kata dan makna📝

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Deras

20 Januari 2022   15:55 Diperbarui: 20 Januari 2022   16:04 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu bagai gempuran ombak
Hantam keras tak terbalas
Namun lembut tak mengoyak
Pun nampak liar mengganas
Bak anugerah yang tak tertolak
Menghujam turun tersebar meluas
Memenuhi segala ruang yang berserak
Bersitegang dengan penghayatan bias
Terus berlangsung meski ada yang diam atau pun muak
Ditempa oleh aneka bara, matang kian selaras
Kini pusaka itu telah terbentuk indah artefak
Jadi penyangga kehormatan mulai nan pantas.

Dari hujan deras, renungi kehidupan yang keras.

YW, 20 Januari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun