Mengapa harus dua?
Kadang kuulangi tanya itu pada dunia
Padaku dia mengadu, pernah tergores lara sembilu
Baginya, untaian kisah itu hanya sebatas rindu namun semu
Kusadari pecahan mozaik sulit dirangkai seindah harapnya
Dalam dunia yang berbeda, terulang nuansa
Meski serupa, namun kian masuk dalam renjana
Gengam erat tangan, satukan asa hati dan rasa
Kupercaya, kisah kan terasah tajam bermakna
Hingga kini tanya itu masih ada, menanti terbukanya tabir
Mungkinkah ini keseimbangan demi lengkapi takdir
Entahlah, sampai kapan kan lelah dan tak lagi terpikir
Dua,,, dan dua..
Mengapa harus dua?
Hari Puisi Nasional, 28 April 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI