Mohon tunggu...
Yoseph K. I
Yoseph K. I Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Education

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pesantren ialah Tempat Pembentukkan Karakter, Salah Satunya Ponpes Al-Mukim Ngruki

4 September 2022   14:37 Diperbarui: 4 September 2022   14:53 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pelaksanaan upacara bendera diikuti para  santri pondok pesantren tersebut, termasuk petugas upacara.

Mereka dibimbing oleh para prajurit dari Kodim dan Polres Sukoharjo, seluruh perangkat upacara yang terdiri dari para santri laki-laki.

Alasan diadakan upacara bendera dalam rangka peringatan HUT RI ke- 77 Direktur Ponpes Al Mukmin Ngruki Ustaz Yahya menyatakan, upacara bendera merah putih telah biasa dilaksanakan di pondok pesantren tersebut.

Selain itu juga kegiatan upacara bendera di Hari Kemerdekaan ini dengan meriah dan dihadiri Menko PMK Muhadjir Effendy sebagai pandangan bahwa Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Upacara dengan besar-besaran ini yang  menginisasi Bapak Dandim, Kapolres, Danramil. Kami maunya sederhana saja tapi kata beliau besarkan sekalian biar dunia melihat kalau kita bukan Anti NKRI. Berita yang kemana-mana itu begitu. Kita tidak mau. Nah kata beliau itu ga perlu narasi. Kita wujudkan," ujar Direktur Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, Ustadz Yahya Abdurrahman.

Selain itu juga sambung Ustadz Yahya, kehadiran Menko PMK Muhadjir Effendy juga dalam rangka Milad ke-50 Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki.

Ustaz Yahya berharap, dengan dilakukan Upacara HUT RI secara besar-besaran dan mengundang pejabat negara akan merubah stigma negatif tentang Ponpes Al Mukmin Ngruki.

"Kita berharap berubah (stigma negatif Ponpes Al Mukmin Ngruki). Kalau tidak berubah juga berarti orang itu yang tidak mau merubah (stigma negatifnya). Jadi kalau sudah melihat dengan jelas masih tidak kelihatan, berarti yang bermasalah bukan matanya, tapi mata hati," pungkasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun