Mohon tunggu...
Yosephin Hivi
Yosephin Hivi Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Seorang pemula yang masih dalam tahap belajar. Ingin berbagi cerita, pemikiran dan pengalaman sehari-hari dan berharap bisa belajar banyak hal dari sini.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Buah Namnam, Kenangan Masa Kecil Yang Hampir Terlupakan

12 Desember 2024   18:20 Diperbarui: 12 Desember 2024   18:33 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa disini yang waktu kecil pernah mengkonsumsi buah di atas? Atau jangan-jangan ada yang nggak tahu kalau ada buah ini di Indonesia.

Buah Namnam ini menemani masa kecil saya waktu dulu tinggal di salah satu desa di Jawa Tengah. Sudah lama sekali dari terakhir saya mengkonsumsi buah ini bersama teman-teman masa kecil saya dulu. Buah ini tumbuhnya berbongol-bongol berjejal di batang dekat dengan tanah sehingga mudah untuk dipetik. Karena rasanya yang enak, tidak terlalu manis dan sedikit asam membuat kami selalu berebutan untuk memanen buah ini. Dulu hampir setiap hari kami cek buahnya apakah sudah matang atau belum, apakah buahnya masih ada atau tidak. Padahal pemilik pohon buah ini bukan kami lho!

Apa sih sebenarnya Buah Namnam itu?

Menurut wikipedia, buah Namnam yang memiliki nama ilmiah Cynometra cauliflora adalah sejenis pohon buah dari suku polong-polongan. Namnam sendiri masuk ke dalam jenis perdu atau pohon berukuran kecil. Tidak hanya di Indonesia, ternyata buah ini juga tumbuh di Malaysia dengan nama yang sama yaitu buah Namnam. Sementara di Indonesia sendiri buah ini memiliki penyebutan yang berbeda-beda tergantung wilayahnya. Dalam bahasa Manado orang biasa memanggil buah ini buah Namu-Namu, sementara dalam bahasa Sunda orang memanggil buah ini dengan sebutan Pukih. Selain karena rasanya yang enak, ternyata buah ini memiliki khasiat yang tidak kalah dibandingkan dengan buah yang lain, walaupun bentuknya tidak terlalu meyakinkan. Buah ini dipercaya mengandung vitamin C dan kaya akan antioksidan.

Cara Mengkonsumsi Buah Namnam

Buah Namnam Yang Sudah Dipetik (Sumber : tasteatlas)
Buah Namnam Yang Sudah Dipetik (Sumber : tasteatlas)

Buah Namnam memiliki bentuk yang unik. Jika diperhatikan legih dekat, beberapa orang akan menyamakan bentuk buah ini dengan bentuk ginjal kita. Daging buah ini tebal dan dia memiliki biji di tengah buahnya sama seperti alpukat. Kalau kamu mau mengkonsumsi buah ini, pilih buah yang kulitnya sudah berwarna coklat kekuning-kuningan. Cuci bersih kulit buahnya dan buang biji di dalamnya. Setelah mencuci bersih dan membuang bijinya, kamu bisa menikmati buah tersebut dengan cara-cara sebagai berikut :

1.      Dimakan langsung

Kamu bisa memakan buah ini langsung tanpa mengupas kulitnya. Rasa alami dari buah ini sangat unik, ada rasa manis, sedikit asam dan sedikit kesat di lidah. Perpaduan rasanya memberikan pengalaman yang sangat menyenangkan.

 

2.      Dicocol dengan garam pedas

Buah ini juga sangat cocok jika dikonsumsi bersama-sama dengan garam. Untuk membuat cocolan ini caranya mudah cukup hancurkan cabai secukupnya lalu sangrai garam di api kecil. Masukan cabai yang sudah dihancurkan tadi dan masak sampai air dari cabai yang dihancurkan habis. Setelah itu masukan gula pasir secukupnya, aduk rata lalu haluskan menggunakan blender bumbu (Sumber : cookpad). Cocolan garam pedas sudah bisa kamu konsumsi bersama dengan buah Namnam. Rasa asin dan pedas dari cocolan ini bisa menutupi rasa kesat dari kulit buah tersebut.

 

3.      Dicocol dengan bumbu rujak

Rasanya semua pasti setuju kalau buah apa pun jika sudah dicocol dengan bumbu rujak pasti akan menambah kenikmatan rasanya. Untuk membuat bumbu rujak, kamu bisa menggunakan bahan-bahan yang ada di rumah, caranya : ulek cabai secukupnya, lalu tambahkan sedikit garam dan tambahkan juga gula jawa. Ulek bahan-bahan tersebut sampai hancur merata. Kamu juga bisa menambahkan kacang tanah atau asam jawa jika kamu suka. Setelah bumbu rujaknya jadi, kamu bisa menikmatinya bersama-sama dengan teman atau keluarga di teras rumah sambil melihat pemandangan. Sungguh pengalaman yang tidak bisa dilupakan.

 

Nah, itu dia sedikit nostalgia terkait buah unik yang meninggalkan banyak kenangan indah dimasa kecil dan juga cara kami dulu menikmatinya ala anak desa. Buat kamu yang ingin juga bernostalgia makan buah ini tapi tidak memiliki pohonnya, jangan khawatir, karena buah ini sekarang sudah banyak dijual di market place.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun