Hanya sebuah percakapan singgah
Cukup lima menitÂ
Dan betapa rasa syukur itu menjadi penuh dalam hatiku
Lima menit dalam ceritanya
Abang penjual tahu walik
Backdrop yang usang oleh waktu
Kamera yang berubah menjadi rupiahÂ
Lalu berubahlah semua cerita itu
Dalam senyumnya
Dalam semangatnya
Dalam masa mudanya
Salut, atas tangguhnyaÂ
Semoga laris selaluÂ
Mas penjual "tahu walik" yang belum kuminta namanya
Lima menit saja
Dan betapa kurang bersyukurnya aku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!