Mohon tunggu...
yosephine purwandani
yosephine purwandani Mohon Tunggu... Freelancer - karyawan swasta

Ibu dengan 3 anak Hobi : mendengarkan musik, koleksi perangko

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita Pagi Guruku

30 April 2024   13:04 Diperbarui: 30 April 2024   13:06 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi itu tak selalu indah

Sinar matahari pagi hangat menyapa

Kadang gerimis kecil meresahkan

Tiba-tiba bisa hujan tak tertahankan

Begitu juga pagiku,

Kadang aku bahagia,

kadang aku sendu,

Kadang aku menangis tersedu.

Karena ulahku, ibuku, ayahku,"budhe"ku, atau hal lain tak tentu.

Meski setiap manusia mencoba memulai hari dengan indah dan bahagia, tapi hari punya cerita masing-masing.

Tapi aku, ibuku, ayahku dan semua kami tak pernah berhenti belajar untuk mengindahkan setiap pagi.

Meski kenyataan tak selalu sama dengan rencana, setidaknya  kami juga berusaha meski masih berakhir tangis dan marahku dalam pagi yang beradu waktu.

Dan, cerita pagimu mungkin bisa sama

Diantara banyak hari,

Satu, dua, tiga ada sendu bahkan lara hati.

Guru juga manusia !

Tapi, bolehkah aku bertanya?

Bagaimana bisa tiap pagi ku indah oleh ramahmu?

Kau sambut kami di kelas dengan kehangatanmu,

Kau siapkan kami menerima hal baru yaitu ILMU.

Senyum teduhmu menepikan sisa-sisa kelu

Dan membuat hariku menjadi menggebu

Guruku,

Kelak, jika aku telah dewasa seusiamu

Dan cerita hidupku semakin lengkap,aku tidak akan melupakan kisah ini.

Kisah disaat pagimu tak selalu indah, tapi senyummu selalu merekah.

Pasti sungguh tak mudah.

Doa ku sederhana, 

Kumintakan kepadaNYA untuk banyak-banyak kebahagiaanmu

Kuserukan kepadaNYA untuk penuh-penuhnya tangki syukurmu

Kumohonkan kepadaNYA untuk sehat-sehatnya ragamu

Agar saat aku seusiamu kini, aku masih dapat memelukmu dengan bangga dan congkak.

Pak Guru, Bu Guru

Ini aku, muridmu.

Semoga engkau Bangga kepadaku.

Tunggulah aku, sampai saat itu.

Catatan dalam sebuah perjalanan pagi, rombongan guru dalam perjalanan dinas, dan ingin saja menuliskan ini.

30 April 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun