Begitu congkaknya nada itu diterjemahkan oleh telingaku.
Rupanya silau lampu sorot penyambutan membuatnya menjadi congkak,
entah dengan kesadaran penuh atau tanpa sadar.
Mungkin dalam hatinya dia berbangga dan bilang pada diri sendiri, "Inilah aku, sang pembawa perubahan".
Proses ini cukup panjang kami lalui,
Kesederhanaan dan "ketidakbenaran" , begitu melekat label itu, menjadi obrolan penting bagi pewarta baru.
Hanya saja, sayang sekali, Â kenangan baiknya terlalu banyak
Kertas ini tak akan cukup menuliskan hal baik yang terjadi kala itu.
Lampu-lampu ini terlalu terangÂ
Mata ini silau dibuatnya
Ketika mendekat panasnya terasa, Owh...nah kan panas betul rasanya.
Keindahan ini hanya akan terlihat dari jauh.
Maka jangan terlalu dekat,
Jika terlalu dekat hanya terasa panasnya lampu sorot, dan gerahlah badanmu.
Dari jauh akan dipandang indah,
Gemerlapnya begitu sempurna
itulah adanya.
Setidaknya matikan sejenak lampunya
Redakan sejenak gebyarnyaÂ
Lihat !! lihat saja apakah kamu cukup indah kami miliki?
Setidaknya , sedikitlah rendah hati.
Ah, itu hanya elegi siang hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H