Mohon tunggu...
Yoseph Duna Sihesa
Yoseph Duna Sihesa Mohon Tunggu... Arsitek - Man of Justice

Hanya sebuah cuap-cuap tak bertanggung jawab

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aku dan Orang Asing: Sebuah Perenungan terhadap Entitas yang Kini Tak Dianggap

30 September 2019   00:00 Diperbarui: 13 Oktober 2019   22:27 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siang itu begitu panas, butiran keringat mengalir deras dari kening hingga pipiku. Seperti biasa, aku menunggu bus di seberang sekolah untuk pulang ke rumah. Mood-ku sedang cukup buruk, entah kenapa, aku tak begitu ingat. Cukup lama, sekitar 20 menit aku menunggu hingga akhirnya bus jurusan Solo - Kartasura menghampiriku. Seketika itu juga ketika kulambaikan tangan, tanda bahwa aku ingin ikut diangkut.

Bus sudah cukup penuh ketika aku melangkahkan kaki ke dalamnya. Hanya beberapa bangku kosong yang tersisa. Selayaknya seorang bocah bau kencur yang masih mengenakan seragam berwarna putih merah, aku memilih untuk duduk bersebelahan dengan seorang nenek (Aku merasa lebih nyaman ketimbang harus duduk bersama orang lain yang sebaya).

"Permisi", kataku ketika hendak duduk disebelah nenek itu. Nenek itu menyambutku dengan senyuman hangat, "monggo dek, pinarak". Tak lama setelah aku duduk, terjadi sebuah percakapan antara aku dengan si nenek. 

"Rumahnya dimana, dek?", tanya si nenek.

"Kartosuro nek, Pracimoloyo tepatnya", jawabku sambil menekankan dimana tempat aku akan turun dari bus.

"Oh, dari Tugu Lilin masih lurus, ya?", tanyanya lagi.

"Iya, benar nek", kataku.

"Berarti dekat dengan rel kereta ya?", nenek itu memastikan.

"Iya nek, benar". Jawabku lagi.

Dari percakapan itu aku langsung menyimpulkan bahwa nenek itu mengenali daerah dimana aku tinggal. Mungkin ia pernah tinggal disana, atau barangkali ia memiliki kerabat yang tinggal di daerah yang sama denganku.

Perbincangan kami berlangsung cukup lama (setidaknya bagiku), lebih dari 10 menit. Bus berjalan dengan lambat, menghampiri dan menurunkan penumpang. Selesai berbincang, aku hanya terdiam melamun, berharap bus segera tiba di tempat tujuan karena rasa kantuk yang sudah tak tertahan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun