Mohon tunggu...
Yoseph Aldo
Yoseph Aldo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Saya merupakan salah satu Mahasiswa Univesitas Diponegoro yang tergabung dalam KKN Tim II Tahun 2021/2022

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Personal Financial Management bagi Remaja dalam Menentukan Skala Prioritas Kebutuhan

11 Agustus 2022   12:40 Diperbarui: 11 Agustus 2022   12:53 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tawangmas, Kota Semarang (10/8/2022) -- Menteri Keuangan (MenKeu) Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati memaparkan bahwa terjadi persoalan baru dalam generasi muda Indonesia yang terancam tidak bisa membeli rumah. 

Papan atau tempat tinggal yang menjadi tantangan yang membutuhkan jawaban dari seluruh pemangku kepentingan. Permasalah ini dipicu oleh supply dan demand.

Sustainable Development Goals (SDGs) adalah sebuah program pembangunan berkelanjutan dimana didalamnya terdapat 17 tujuan (goals) dengan 169 target yang terukur dengan tenggat waktu yang ditentukan. 

SDGs merupakan suatu program dunia jangka panjang untuk mengoptimalkan semua potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh tiap negara. Tujuh belas tujuan (SDGs) dikelompokkan sebagai 4 pilar pembangunan berkelanjutan salah satunya pilar peningkatan kesejahteraan yang terdiri dari tujuan 1-3, dan tujuan 8.

Kecerdasan dalam mengelola aset keuangan pribadi (personal financial management) merupakan salah satu kecerdasan yang harus dimiliki oleh setiap individu. Kemampuan individu dalam mengelola keuangan pribadi sangatlah penting untuk mendukung terwujudnya tujuan-tujuan yang ingin dicapai.

Skala prioritas pemenuhan kebutuhan adalah daftar kebutuhan seseorang mulai dari yang terpenting hingga yang dapat ditunda dalam pemenuhannya. 

Skala prioritas kebutuhan dapat diterapkan untuk mengelola keuangan dan juga hal penting lainnya.Manfaat penggunaan skala prioritas pemenuhan kebutuhan sendiri adalah sebagai berikut:

1. Kebutuhan Utama Terpenuhi
2. Keuangan Lebih Terkendali
3. Perencanaan Keuangan Berjalan Baik
4. Membantu Mengukur Progres Pencapaian Tujuan

Dokpri
Dokpri

Metode 50/30/20 menjadi salah satu cara ampuh untuk mengatur keuangan bulanan agar tidak boros. Seringkali, orang-orang mengeluarkan banyak uang hingga lupa memenuhi kebutuhan pokok. Alokasi gaji yang belum tepat dapat membuat orang kesulitan dana mengatur keuangan. Untuk itu, kamu harus memilih cara mengatur keuangan yang cocok.

Salah satu dari 100 orang paling berpengaruh di dunia versi Majalah Times, Elizabeth Warren mempopulerkan metode ini pertama kali. Atur penghasilan dengan metode 50/30/20 ini mudah dilakukan oleh semua orang dari berbagai kalangan. Mulai dari orang berpenghasilan tinggi sampai orang dengan gaji minim. Oleh sebab itu, metode ini bisa menjadi alternatif dalam perencanaan keuangan.

Dengan adanya urgensi ini Mahasiswa Tim KKN UNDIP Periode 2021/2022 membantu melaksanakan penyuluhan terkait dengan personal financial management terutama dalam upaya pemenuhan skala prioritas kebutuhan pada masyarakat Kelurahan Tawangmas, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.

Dokpri
Dokpri

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2022 setelah dilaksanakan survei lokasi sesuai dengan kebutuhan dari masyarakat Kelurahan Tawangmas yang mayoritas terdiri dari daerah perumahan. Banyaknya masyarakat muda dan pada usia produktif mendorong mahasiswa Universitas Diponegoro Fakultas Ekonomika dan Bisnis untuk melakukan penyuluhan secara door-to-door mengingat sulitnya penyesuaian jadwal kerja masyarakat dengan waktu pelaksanaan.

Pelaksanaan program ini menghasilkan output berupa poster yang dilampirkan dan booklet yang diberikan kepada Kantor Kelurahan Tawangmas jika ada masyarakat yang hendak memperlajari materi tersebut secara lebih lanjut. Booklet tersebut berisikan kompilasi materi mengenai wirausaha dan perencanaan keuangan yang berguna bagi masyarakat yang ingin membuka usaha maupun merencanakan keuangan mereka.

Dokpri
Dokpri

Tanggapan dari Perangkat Desa khususnya dari Ibu Eny selaku Sekretaris Kelurahan Tawangmas terhadap program penyuluhan yang dilakukan adalah positif.

Ujar Ibu Eny, "Baik, terima kasih Mas atas penyuluhan dan materi yang diberikan. Akan saya sampaikan dan lanjutkan bagi warga yang hendak belajar lebih lanjut mengenai wirausaha dan perencanaan keuangan".

Hal ini mengingat program yang dilaksanakan dapat menambah wawasan masyarakat dan menjadi alternatif edukasi literasi mengenai wirausaha dan perencanaan keuangan.

Penulis: Yoseph Aldo Kresna Gunawan -- 12010119120033
DPL: Rosa Amalia, S.Pi, M.Si

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun