Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Menteri Ristek dan Dikti Meresmikan Mobil Listrik UNY

13 Juli 2019   18:19 Diperbarui: 13 Juli 2019   18:32 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mobil Listrik dan Hybrid UNY | sumber gambar: garudauny.com

Civitas akademik Universitas Negeri Yogyakarta atau UNY menunjukkan komitmennya terus berinovasi, salah satunya di bidang teknologi transportasi. Hal tersebut telah tertuang dalam Rencana Induk Penelitian (RIP) UNY, dimana lembaga berkomitmen mengembangkan teknologi bidang transportasi yang ramah lingkungan, berbasis lokal dan berdaya guna tinggi. Berbagai produk penelitian dan pengembangan bidang transportasi (otomotif) tersebut dalam bentuk mobil prototype dan mobil khusus untuk kejuaraan

Pengembangan Mobil Listrik dan Hybrid

UNY sudah cukup lama mengembangkan mobil. Dimulai sejak tahun 2008 dan menghasilkan prototype dasar mobil listrik pada tahun 2009. Prototype dasar mobil listrik tersebut terus dikembangkan tiap tahun, dengan berbagai penambahan dan perbaikan pada berbagai bagian kendaraan.

Mobil Listrik dan Hybrid UNY | sumber gambar: garudauny.com
Mobil Listrik dan Hybrid UNY | sumber gambar: garudauny.com

Selain mobil listrik, UNY juga mengembangkan mobil Hybrid. Mobil Hybrid tersebut telah teruji tangguh, dibuktikan dengan berbagai penghargaan dalam kompetisi International Student Green Car Competition (ISGCC) di Korea Selatan. Sejak pertama kali mengikuti ISGCC Korea Selatan pada tahun 2014, mobil hybrid UNY yang bernama Garuda Hybrid sudah berhasil mengumpulkan 3 tropy Best of The Best. 

Puncaknya, tahun 2018, selain mempertahankan gelar Best of the Best, Garuda Hybrid UNY berhasil memperoleh gelar Grand Prix untuk kategori mobil Hybrid, setelah mengalahkan 95 tim lain dari berbagai negara.

Penghargaan Grand Prix ini hanya diberikan kepada tim yang berhasil meraih juara 1 pada seluruh penilaian lomba, antara lain Acceleration, Maneuver dan Endurance. Grand Prix sangat jarang diperoleh oleh peserta kompetisi, mengingat sulitnya mencapai poin tertinggi untuk ketiga penilaian tersebut. Belum tentu setiap tahun ada tim yang berhasil mendapat penghargaan tertinggi tersebut. Tahun 2018, akhirnya bendara tersebut berhasil disandingkan dengan bendera Merah Putih.

Mobil "Balap Formula"

Mobil Formula Garuda | sumber gambar: garudauny.com
Mobil Formula Garuda | sumber gambar: garudauny.com
Tak hanya berkompetisi di Korea Selatan, tim Garuda UNY juga aktif mengikuti kompetisi mobil balap di Jepang, yaitu Student Formula Japan. Sejak mengikuti kompetisi student formula di jepang mulai tahun 2015 hingga 2018, prestasi tertinggi sementara ini adalah menjadi tim dengan peringkat tertinggi diantara tim lain dari Indonesia. 

Mobil Formula Garuda UNY berada di peringkat 21 dari 109 tim yang berasal dari 8 negara. Peringkat tersebut adalah peringkat tertinggi diantara tim mobil formula wakil dari Indonesia, antara lain adalah dari UGM, ITS, UNS, UI dan UII.

 Mobil Hemat Energi

Mobil Hemat Energi UNY sumber gambar: garudauny.com
Mobil Hemat Energi UNY sumber gambar: garudauny.com

Selain mengembangkan mobil listrik, hybrid dan Formula, UNY juga berhasil mengembangkan mobil hemat energi yang sudah mendapat berbagai penghargaan, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Tahun 2018, tim mobil hemat energy UNY berhasil naik podium ketiga pada Shell Eco Merathon di Singapura. Dimana juara 1 diraih UGM dan juara 2 oleh ITS. Atas prestasi tersebut, mereka berhak mewakili Asia untuk mengikuti kompetisi Drivers World Championship (DWC) di Inggris yang digelar pada Juli 2018 lalu.

Itulah berbagai produk kendaraan yang telah dan akan terus dikembangkan oleh sivitas akademik UNY, sebagai bentuk inovasi teknologi di lingkungan UNY, yang mana hal tersebut merupakan aplikasi dari Visi UNY yaitu Unggul, Kreatif dan Inovatif. Memang butuh kreatifitas dan inovasi dalam mengembangkan kendaraan, agar memiliki keunggulan. Jika sudah unggul, berbagai penghargaan akan menyusul dengan sendirinya.

Mengembangkan Kendaraan Massal

Setelah proses yang panjang, lebih dari 10 tahun mengembangkan mobil hemat energy, mobil listrik dan hybrid, serta mengikuti berbagai kompetisi nasional dan internasional, civitas akademik UNY merasa perlu untuk mengembangkan kendaraan yang nantinya dapat digunakan masyarakat untuk mobilitas sehari-hari. Sebagai bentuk pengabdian universitas untuk mobilitas masyarakat. Ini bukan sekedar Visi Misi yang ditampilkan di website resmi kampus juga bukan sekedar teori di kelas. Tetapi telah diluncurkan pada Jumat, 21 Juni 2019 bulan lalu.

Yak bulan lalu UNY meluncurkan Mobil Listrik hasil pengembangan dosen dan mahasiswa UNY. Peluncuran resmi tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Riset, teknologi dan Pendidikan Tinggi, yaitu Prof. Mohamad Nasir, Ph.D dan tentunya didampingi oleh Rektor UNY yaitu Prof. Dr Sutrisna Wibawa. Dengan kostum budaya Jawa dan iringan gamelan, peluncuran resmi mobil perkotaan mungil bertenaga listrik ini terasa begitu berbeda dengan peluncuran mobil pada umumnya. 

Nuansa kearifan lokal begitu kental pada saat itu, cocok dengan semangat dominasi penggunaan komponen local pada mobil listrik UNY. Budaya local ini juga seolah membangkitkan energi dan motivasi bahwa Indonesia dengan segala potensi lokal yang dimiliki, dapat terus berkembang dan maju, termasuk untuk pengembangan teknologi transportasi.

Mobil Listrik UNY (e-Car Garuda UNY)
Mobil Listrik UNY (e-Car Garuda UNY)
Komponen Mobil Listrik UNY ini 90% menggunakan Kandungan lokal mencapai. Dengan dimensi yang mungil, yaitu panjang 2871 mm, lebar 1510 mm dan tinggi hanya 1550 mm, mobil listrik ini memang sangat cocok untuk perkotaan.

Mobil listrik dua penumpang ini menggunakan motor listrik Brushless Direct Current dengan daya 10 kilowatt dan torsi 212,5 Nm. Sumber listrik disimpan dalam baterai dengan kapasitas 75 AH dan dapat menempuh perjalanan mencapai 2 jam untuk sekali full charging. Kecepatan maksimal 70 Km/jam sudah lebih dari cukup untuk menyusuri jalan perkotaan yang relatif ramai lalu lintas.

Bagaimana Kelanjutan Setelah Peluncuran?

Setelah peluncuran ini, bagaimana selanjutnya? Memang mobil listrik UNY ini tidak langsung produksi masal, masih perlu banyak pengembangan, tetapi tidak menutup kemungkinan inovasi mobil listrik ini akan masuk ke ranah industrialisasi dan komersialisasi.

"Inovasi itu adalah invention dengan commercialization, kalau ada inovasi, ada temuan, tapi tidak bisa dikomersialisasikan, itu bukan inovasi". Ujar Pak Menteri Ristek dan Dikti sebelum menekan tombol pesersian mobil listrik UNY.

Pak Menteri Ristek & Dikti juga mendorong UNY untuk terus mengembangkan mobil listrik ini. "Masalah inovasi di mobil listrik, ini harus Kita dorong, tidak cukup berhenti di sini". Selain itu, Beliau juga mendorng UNY untuk masuk ke konsorsium Universitas yang mengembangkan mobil listrik Nasional.

"Di Indonesia, Kami sudah buat namanya Molina, Mobil Listrik Nasional. Ini yang baru terlibat yaitu UI, ITB, Universitas Gadjah Mada, UNS, ITS, ini yang sudah terlibat dalam mobil listrik Nasional, dan sekarang tambah ada Universitas Udayana". Beliau mengisyaratkan UNY untuk ikut bergabung menyusul Universitas Udayana yang baru masuk konsorsium. "Mungkin nanti juga akan masuk pada Universitas Negeri Yogyakarta harus masuk dalam satu konsorsium, penting sekali" imbuh Beliau.

Yak, memang sudah semestinya pemerintah sebagai regulator dan fasilitator, mendorong berbagai Universitas untuk bergerak bersama meneliti dan mengembangkan mobil nasional, entah itu mobil dengan penggerak konvensional (motor bakar), mobil listrik atau Hybrid. Selain itu, yang tak kalah penting adalah merangkul industri yang relevan, duduk bersama membahas bagaimana agar temuan dan pengembangan tersebut dapat diproduksi massal dan dijual dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat.

Mari bergerak bersama, sesuai dengan kapasitas, wewenang dan kompetensi yang kita punya. Demi Indonesia jaya.

Sekian, semoga bermanfaat, salam otomotif!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun