Selain mengembangkan mobil listrik, hybrid dan Formula, UNY juga berhasil mengembangkan mobil hemat energi yang sudah mendapat berbagai penghargaan, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Tahun 2018, tim mobil hemat energy UNY berhasil naik podium ketiga pada Shell Eco Merathon di Singapura. Dimana juara 1 diraih UGM dan juara 2 oleh ITS. Atas prestasi tersebut, mereka berhak mewakili Asia untuk mengikuti kompetisi Drivers World Championship (DWC) di Inggris yang digelar pada Juli 2018 lalu.
Itulah berbagai produk kendaraan yang telah dan akan terus dikembangkan oleh sivitas akademik UNY, sebagai bentuk inovasi teknologi di lingkungan UNY, yang mana hal tersebut merupakan aplikasi dari Visi UNY yaitu Unggul, Kreatif dan Inovatif. Memang butuh kreatifitas dan inovasi dalam mengembangkan kendaraan, agar memiliki keunggulan. Jika sudah unggul, berbagai penghargaan akan menyusul dengan sendirinya.
Mengembangkan Kendaraan Massal
Setelah proses yang panjang, lebih dari 10 tahun mengembangkan mobil hemat energy, mobil listrik dan hybrid, serta mengikuti berbagai kompetisi nasional dan internasional, civitas akademik UNY merasa perlu untuk mengembangkan kendaraan yang nantinya dapat digunakan masyarakat untuk mobilitas sehari-hari. Sebagai bentuk pengabdian universitas untuk mobilitas masyarakat. Ini bukan sekedar Visi Misi yang ditampilkan di website resmi kampus juga bukan sekedar teori di kelas. Tetapi telah diluncurkan pada Jumat, 21 Juni 2019 bulan lalu.
Yak bulan lalu UNY meluncurkan Mobil Listrik hasil pengembangan dosen dan mahasiswa UNY. Peluncuran resmi tersebut dipimpin langsung oleh Menteri Riset, teknologi dan Pendidikan Tinggi, yaitu Prof. Mohamad Nasir, Ph.D dan tentunya didampingi oleh Rektor UNY yaitu Prof. Dr Sutrisna Wibawa. Dengan kostum budaya Jawa dan iringan gamelan, peluncuran resmi mobil perkotaan mungil bertenaga listrik ini terasa begitu berbeda dengan peluncuran mobil pada umumnya.Â
Nuansa kearifan lokal begitu kental pada saat itu, cocok dengan semangat dominasi penggunaan komponen local pada mobil listrik UNY. Budaya local ini juga seolah membangkitkan energi dan motivasi bahwa Indonesia dengan segala potensi lokal yang dimiliki, dapat terus berkembang dan maju, termasuk untuk pengembangan teknologi transportasi.
Komponen Mobil Listrik UNY ini 90% menggunakan Kandungan lokal mencapai. Dengan dimensi yang mungil, yaitu panjang 2871 mm, lebar 1510 mm dan tinggi hanya 1550 mm, mobil listrik ini memang sangat cocok untuk perkotaan.
Mobil listrik dua penumpang ini menggunakan motor listrik Brushless Direct Current dengan daya 10 kilowatt dan torsi 212,5 Nm. Sumber listrik disimpan dalam baterai dengan kapasitas 75 AH dan dapat menempuh perjalanan mencapai 2 jam untuk sekali full charging. Kecepatan maksimal 70 Km/jam sudah lebih dari cukup untuk menyusuri jalan perkotaan yang relatif ramai lalu lintas.
Bagaimana Kelanjutan Setelah Peluncuran?
Setelah peluncuran ini, bagaimana selanjutnya? Memang mobil listrik UNY ini tidak langsung produksi masal, masih perlu banyak pengembangan, tetapi tidak menutup kemungkinan inovasi mobil listrik ini akan masuk ke ranah industrialisasi dan komersialisasi.