Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Festival Apem Yaa Qowiyyu, Sejarah Panjang Kolaborasi Agama dan Budaya Lokal

3 November 2017   20:24 Diperbarui: 4 November 2017   11:56 6089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunungan Apem Yaa Qowiyyu | foto dok. pribadi

GUnungan Apem Tiba di Masjid Besar Jatinom | Foto dok. pribadi
GUnungan Apem Tiba di Masjid Besar Jatinom | Foto dok. pribadi
Pembagian Apem Yaa Wowiyyu

Inilah acara puncak dari Yaa Qowiyyu, yaitu membagikan ribuan kue Apem pada masyarakat. Kabarnya, tahun ini kue Apem yang dibagikan mencapai 5 ton. Pembagian tersebut dilaksanakan di sebuah lapangan di kompleks pemakanan Ki Ageng Gribig. Karena pentingnya puncak acara Yaa Qowiyyu ini, Menteri Perindustrian Erlangga Hartarto "turun gunung" ke Jatinom untuk menyaksikan prosesi sebaran Apem. Pun begitu dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang turut hadir memeriahkan acara, menemani Plt. Bupati Klaten, Sri Mulyani.

Gubernur Jateng, Menteri Perindustrian dan Plt. Bupati Klaten Tampak Kompak Memeriahkan Acara| sumber foto: Doni SKB
Gubernur Jateng, Menteri Perindustrian dan Plt. Bupati Klaten Tampak Kompak Memeriahkan Acara| sumber foto: Doni SKB
Pada Yaa Qowiyyu tahun ini, Bapak Erlangga Hartarto dan Bapak Ganjar Pranowo mendapat kesempatan pertama untuk melempar apem dari panggung ke ribuan masyarakat yang telah memadati lokasi. Beginilah potret antusiasme masyarakat meramaikan Yaa Qowiyyu:

Masyarakat memadati lokasi sebaran apem di Kompleks Peninggalan Ki Ageng Gribig | sumber foto: Doni SKB
Masyarakat memadati lokasi sebaran apem di Kompleks Peninggalan Ki Ageng Gribig | sumber foto: Doni SKB
Masyarakat memadati lokasi sebaran apem di Kompleks Peninggalan Ki Ageng Gribig | sumber foto: Doni SKB
Masyarakat memadati lokasi sebaran apem di Kompleks Peninggalan Ki Ageng Gribig | sumber foto: Doni SKB
Sempat berbincang dengan masyarakat sekitar mengenai antusiasme mereka menyambut dan melaksanakan festifal Yaa Qowiyyu. Sebagian besar menyatakan bahwa acara ini bukan sekedar untuk mengingat sejarah atau berebut apem, tetapi lebih ke semangat kebersamaan dan kerukunan. Bersama sama menyiapkan acara, membuat dan berbagi Apem. Bahkan, berebut Apem saat puncak acara sebaran pun tetap rukun. Itulah esensi dari Festival Gunungan Apem Yaa Qowiyyu.

Semoga Kita selalu bisa mengambil dan meresapi setiap nilai positif dari berbagai aktifitas kehidupan. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun