Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Festival Apem Yaa Qowiyyu, Sejarah Panjang Kolaborasi Agama dan Budaya Lokal

3 November 2017   20:24 Diperbarui: 4 November 2017   11:56 6089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keramaian Kirab Gunungan Apem | foto: dok. pribadi

Setiap tahun, sekitar 4-6 ton apem dibagikan kepada masyarakat. Apem dalam jumlah besar itu merupakan sumbangan warga sekitar, yang diserahkan kepada panitia Festival Yaa Qowiyyu. Di sinilah wujud gotong royong warga sekitar untuk melestarikan sejarah agama dan budaya.

Selain itu, pemberian Apem oleh masyarakat ini dimaknai sebagai salah satu wujud rasa syukur atas rezeki yang mereka terima. Bersyukur dengan cara berbagi pada sesama. Sebagian Apem dari masyarakat disusun dalam 2 gunungan Apem yang diarak keliling desa, sisanya disimpan untuk dibagikan pada hari Jumat (3/11/2017).

Prosesi Arak-arakan Gunungan Apem Yaa Qowiyyu

Pada arak-arakan Apem Yaa Qowiyyu tahun ini, dua Gunungan Apem pertama kali diletakkan di rumah Bapak H Subakdi Susilo Widagdo, salah satu tokoh masyarakat Desa Jatinom Klaten. Sebelum kedua gunungan Apem tersebut diarak, terlebih dahulu dipertontonkan kesenian Reog Ponorogo yang dilakoni oleh warga sekitar. Lantunan alat musik Jawa plus suara Pecut lakon Reog, menambah semangat warga sekitar untuk berjalan mengarak gunungan Apem.

Titik Start Arak-arakan Gunungan Apem Di Rumah Bapak H Subakdi Susilo Widagdo | Foto dok. pribadi
Titik Start Arak-arakan Gunungan Apem Di Rumah Bapak H Subakdi Susilo Widagdo | Foto dok. pribadi
Sajian Seni Pertunjukan Reog Ponorogo sesaat sebelum Gunungan diarak ekliling desa | foto. dok. pibadi
Sajian Seni Pertunjukan Reog Ponorogo sesaat sebelum Gunungan diarak ekliling desa | foto. dok. pibadi
Setelah sekitar 30 menit atraksi Reog Ponorogo, tim pembawa gunungan Apem pun bersiap. Oh iya, anggota tim yang membawa gunungan apem tidak sembarang, harus orang yang memiliki garis keturunan dengan pembawa gunungan tahun-tahun sebelumnya. Kabarnya, Mereka masih trah Ki Ageng Gribig. Kedua gunungan Apem dibawa menuju Kantor Kecamatan Jatinom. 

Selama perjalanan, gunungan Apem dikawal dan diamankan oleh organisasi masyarakat, salah satunya adalah Sedulur Klaten Bersinar (SKB) yang dipercaya menjadi pengaman "Ring 1". Sedulur Klaten Bersinar (SKB) merupakan organisasi sosial masyarakat Klaten yang fokus membantu masyarakat Klaten yang membutuhkan, mulai dari bantuan tenaga, donasi SEMBAKO hingga bedah rumah. Semua dilakukan secara sukarela.

Gunungan Apem Berangkat, dikawal oleh Komunitas SKB | Foto dok. pribadi
Gunungan Apem Berangkat, dikawal oleh Komunitas SKB | Foto dok. pribadi
Pengamanan itu penting untuk memastikan bahwa jumlah Apem di gunungan tetap utuh, belum boleh diambil masyarakat yang telah antri menonton di pinggir jalur arak-arakan gunungan Apem. Di bagian belakang iring-iringan guungan Apem, pengamanan diserahkan pada pasukan Reog Ponorogo.

Pasukan Reog Ponorogo Mengamankan Barisan Belakang Gunungan | FOto dok. pribadi
Pasukan Reog Ponorogo Mengamankan Barisan Belakang Gunungan | FOto dok. pribadi
Sesampainya di Kantor Kecamatan Jatinom, Gunungan Apem sudah ditunggu oleh berbagai pejabat daerah, perwakilan TNI/Polri dan tokoh masyarakat. Sebelum prosesi serah terima gunungan Apem ke pajabat daerah, terlebih dahulu dipertontonkan seni beladiri dari perguruan silat setempat. Mulai dari pertunjukan ilmu kanuragan, hingga ilmu kebatinan.

Setelah prosesi serah terima di tingkat Kecamatan, kemudian arak-arakan dipimpin oleh Ki Guntur Geni  untuk menuju Masjid Alit (Masjid Kecil) Jatinom. Pada jalur tersebut, iring-iringan gunungan semakin ramai dengan kehadiran Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) Purna Klaten pada baris depan dan dikawal berbagai organisasi masyarakat Klaten lainnya.  

Ki Guntur Geni Memimpin Gunungan Apem | Foto dok. pribadi
Ki Guntur Geni Memimpin Gunungan Apem | Foto dok. pribadi
Anak-anak Antusias Menonton Kirab GUnungan Apem | Foto dok. pribadi
Anak-anak Antusias Menonton Kirab GUnungan Apem | Foto dok. pribadi
Keramaian Kirab Gunungan Apem | foto: dok. pribadi
Keramaian Kirab Gunungan Apem | foto: dok. pribadi
Selama perjalanan menuju Masjid Alit, tim pengamanan dari TNI/Polri tampak sigap membuka jalan yang telah dipadati masyarakat yang antusias untuk melihat dan mengabadikan momen tahunan ini. Anggota komunitas Sedulur Klaten Bersinar (SKB) pun semakin merapatkan barisan untuk tetap menjaga keutuhan gunungan Apem.

Serah Terima Gunungan Apem Di Masjid Alit Jatinom | Foto dok. pribadi
Serah Terima Gunungan Apem Di Masjid Alit Jatinom | Foto dok. pribadi
Setelah beberapa saat diletakkan di halaman Masjid Alit dan melalui prosesi serah terima, kedua gunungan Apem tersebut kembali di arak menuju lokasi tujuan terakhir yaitu Masjid Besar Jatinom. Di Halaman Masjid Besar, gunungan apem diterima oleh tokoh agama Jatinom. Selanjutnya, kedua gunungan diinapkan di salah satu pendopo samping Masjid Besar, untuk dibagikan keesokan harinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun