Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Aksi Sosial Membedah Rumah Mbah Waginah

7 Mei 2017   13:00 Diperbarui: 7 Mei 2017   16:17 1630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Progres Bedah Rumah Saat Siang Hari | Foto Dok. Mas Doni

Minggu, 30 April 2017, menjadi hari penutup April yang indah. Setidaknya itu yang dirasakan rekan-rekan dari Info Cegatan Klaten (ICK). Sebab, hari itu ICK telah merealisasikan agenda donasi renovasi rumah -biasa disebut Bedah Rumah-, yang menjadi aksi sosial rutin setiap bulan. Yang beberapa waktu lalu saya saya tulis di artikel yang berjudul “Info Cegatan Klaten: Mulai Dari Aksi Sosial Di Jalan Hingga Bedah Rumah Warga”.

Mbah Waginah Setia Pada Rumahnya

Yang menjadi target bedah rumah April 2017 ini adalah rumah Mbah Waginah. Sebelumnya, anggota ICK telah melakukan survey ke berbagai wilayah Klaten, untuk mencari target yang memang mendesak untuk dibantu. Kriterianya adalah rumah yang kondisinya memprihatinkan dan dihuni oleh kalangan kurang mampu. Rumah Mbah Waginah masuk dalam kriteria itu.

Rumah Mbah Waginah | Foto: Dok. Mas Doni
Rumah Mbah Waginah | Foto: Dok. Mas Doni
Mbah waginah hidup seorang diri di sebuah rumah yang sangat sederhana di desa Kalikebo, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten. Perempuan berusia 72 tahun tersebut belum pernah menikah dan tentu tidak memikiki keturunan. Kondisi tersebut membuatnya hidup sendirian. Hanya tongkat kayu yang selalu setia menemainya setiap waktu.

Namun, tak jarang dijenguk oleh saudaranya, terutama saudara dari keturunan adik atau kakak Beliau. Bahkan Beberapa saudara (anak dan cucu dari kakak/adik Mbah Waginah) kerap berusaha mengajak Mbah Waginah untuk tinggal bersama mereka. Mereka tidak tega membiarkan Mbah Waginah tinggal di rumah bilik bambu yang hampir rubuh itu. Namun, Mbah Waginah selalu menolak.

Beliau ingin tetap tinggal di rumah itu, satu-satunya harta yang Beliau miliki. Rumah yang sudah sangat lama menjadi tempat beliau hidup, hingga kini usianya melewati angka 72 tahun. Saya pribadi bisa memahami mengapa beliau tidak mau meninggalkan rumah itu. Tak mudah untuk meninggalkan begitu saja, harta berharga yang telah menemaninya sejak lama.

Kuatnya pendirian Mbah Waginah untuk tetap bertahan di rumah yang hampir roboh itu, membuat rekan-rekan ICK berinisiatif untuk memperbaiki rumahnya. Daripada rumah tersebut roboh dan mencelakai mbah Waginah, lebih baik segera diperbaiki. Yang selanjutnya menjadi agenda prioritas Bedah Rumah ICK bulan April ini. Bukan hanya memperbaiki rumah, tetapi juga memberikan kebutuhan dan peralatan rumah tangga.

ICK Menghimpun Bantuan Dari Anggota dan Pihak Luar

Untuk memperbaiki rumah tinggal mbah Waginah, ICK menghimpun donasi dari anggota. Ada yang menyumbang uang, bahan bangunan, makanan, tenaga dan pikiran. Semua itu sangat dibutuhkan untuk mensukseskan aksi sosial ini. Sebenarnya bukan hanya donoasi bedah rumah, ICK juga memberikan bantuan sandang, pangan dan peralatan rumah tangga.

Dengan usia yang sudah sangat tua, 72 tahun, dan kondisi tubuh yang tampak lemah, membuat Mbah Waginah tak dapat berbuat banyak untuk mencari nafkah. Kebutuhan hidup seperti sandang dan pangan, sering dibantu oleh tetangga dan saudaranya. Oleh sebab itu, ICK juga merasa perlu untuk membantu memberikan kebutuhan tersebut.

Berbagai kebutuhan bantuan untuk Mbah Waginah ada yang mengalir melalui grup Facebook ICK, rekening donasi ICK dan ada juga yang langsung diberikan ke pengurus ICK. Dalam setiap aksi bedah rumah, ICK juga membuka pintu bagi organisasi sosial lain untum turut turun tangan.

Kali ini, untuk bedah rumah Mbah Waginah, ICK dibantu oleh organisasi yang fokus memberikan bantuan makanan untuk mereka yang benar-benar membutuhkan. Adalah Warung Murah Solo (WM Solo), yang kemarin membantu menyediakan makanan untuk seluruh orang yang melakukan bedah rumah Mbah Waginah.

Waroeng Murah, Organisasi Sosial Yang Bergerak Di Bidang Pangan | Foto Dok. WM Solo
Waroeng Murah, Organisasi Sosial Yang Bergerak Di Bidang Pangan | Foto Dok. WM Solo
Siapapun boleh -sangat boleh dan sangat diharapakan- membantu aksi sosial ICK, asalkan tidak ada muatan politik di dalamnya. Karena ICK berkomitmen untuk tidak terlibat dalam kegiatan politik. Semua harus murni niatan sosial, tak ada embel-embel atau kampanye politik.

Proses Bedah Rumah Mbah Waginah

Aksi sosial Bedah Rumah dimulai pukul 7 pagi. Diawali dengan mengangkut sebagian kebutuhan yang telah dikumpulkan di sekretariat ICK. Sebagian lagi sudah diletakkan di rumah mbah waginah sejak minggu sebelumnya.

Seperti biasa, kegiatan dimulai dengan doa bersama, sambutan dari pihak ICK dan pemerintahan setempat (ketua RT/Kades/yang mewakili). Pihak pemerintah dan warga setempat menyambut baik kegiatan sosial ini. Mereka pun dengan semangat turut membantu.

Mas Doni, Selaku Ketua ICK, Mengawali aksi bedah rumah Mbah Waginah dengan memberikan sambutan dan pengarahan | Foto Dok. Mas Doni
Mas Doni, Selaku Ketua ICK, Mengawali aksi bedah rumah Mbah Waginah dengan memberikan sambutan dan pengarahan | Foto Dok. Mas Doni
Karena memang kondisi rumah mbah waginah sudah sangat memprihatinkan, maka harus dirombak total. Mulai dinding, bilik, tiang penyangga hingga atap. Rekan-rekan ICK, WM Solo dan penduduk sekitar dengan sigap bekerjasama membongkar rumah Mbah Waginah.

Pembongkaran Rumah Mbah Waginah | Foto Dok. Mas Doni
Pembongkaran Rumah Mbah Waginah | Foto Dok. Mas Doni
Berkat kerjasama dan gotong royong yang apik, pada siang hari sudah menyelesaikan dinding rumah dan rangka atap. Sebelumnya, anyaman bambu yang menjadi dinding rumah Mbah Waginah. Oleh ICK, dinding tersebut diganti dengan Batako dan triplek tebal. Setengah dinding batako, dan setengah ke atas menggunakan Triplek tebal. Konstruksi dinding tersebut sudah sangat cukup untuk menyanga rumah Mbah Waginah.

Progres Bedah Rumah Saat Siang Hari | Foto Dok. Mas Doni
Progres Bedah Rumah Saat Siang Hari | Foto Dok. Mas Doni
Menjelang sore, sekitar pukul 3 sore, Tim sudah mulai memasang genteng untuk atap dan triplek untuk setengah dinding atas. Kemudian dilanjutkan dengan memasang pintu depan dan jendela. Anggota ICK spesialis pintu dan jendela dengan menyesuaikan ukuran pintu dan jendela dengan kusen baru yang sebelumnya telah dibuat. Dibuat sendiri dengan peralatan Mereka sendiri.

Pekerjaan selanjutnya adalah membuat sekat di bagian dalam rumah dan memasang lampu penerangan yang disalurkan dari rumah tetangga. Di waktu yang bersamaan, sebagian anggota ICK dan WM Solo menyemen lantai teras rumah dan ada yang bertugas untuk menyiapkan ranjang tempat tidur mbah Waginah. Semua tim bergerak bersama, dengan tugas masing-masing agar pekerjaan ini cepat selesai.

Bekerja serentak, agar cepat selesai | foto dok. pribadi
Bekerja serentak, agar cepat selesai | foto dok. pribadi
Karena bahan bahan untuk lantai berada di depan gang, maka tim harus merapatkan barisan untuk menyalurkan adonan semen untuk lantai rumah Mbah Waginah. Saat itulah rasa persaudaraan dan gotong royong tampak begitu indah.

Gotong Royong menyalurkan adonan semen untuk lantai teras rumah Mbah Waginah | foto dok. WM Solo
Gotong Royong menyalurkan adonan semen untuk lantai teras rumah Mbah Waginah | foto dok. WM Solo
Saat akan menyelesaikan pekerjaan menyemen lantai, ternyata hujan turun. Meskipun hujan tampak “menghambat” pekerjaan, namun sebenarnya kami bersyukur. Sebab, saat hujan turun, Kami mengetahui ada beberapa titik kebocoran atap. Bocor dikarenakan ada genteng yang ukurannya berbeda. Mengetahui kebocoran tersebut, tim segera memperbaiki posisi genteng. Syukurlah, kebocoran dapat teratasi.

Saat hujan mulai reda, tim melanjutkan pekerjaan yang tertunda. Sekitar pukul 5 sore, renovasi rumah Mbah Waginah telah selesai. Dilanjutkan dengan memasukkan berbagai perabot  rumah, seperti lemari, meja, ranjang, kasur, dan sebagainya.

Setelah interior rumah dirapikan, lantai disapu dan peralatan dikumpulkan, Mbah Waginah pun dijemput. Sejak pagi dimulainya aksi bedah rumah, Mbah Waginah diungsikan ke rumah tetangga. Saat beliau dipapah oleh salah satu anggota ICK, menuju rumah “baru”nya, Beliau justru tampak bingung.

Mbah Waginah menuju rumah “barunya” | Foto Dok. Pribadi
Mbah Waginah menuju rumah “barunya” | Foto Dok. Pribadi
Beliau pun didudukkan di kasur barunya. Sejenak, tampak beliau memandang sekeliling dalam rumahnya. Sembari memegang erat tongkat kayu ditangan kanannya, tampak jelas terlukis senyum dibibirnya. Senyum yang mengundang haru. Melihat itu, rekan-rekan ICK tampak bahagia, lelah seharian bekerja seolah sirna, berkat senyum indah Mbah Waginah.

Beberapa rekan ICK pun tak ragu mengajak Beliau bercanda. Rumah sederhana itu pun penuh dengan tawa canda. Mungkin, suasana seperti itu sangat langka terjadi di rumah Mbah Waginah, karena memang beliau hidup seorang diri.

Hari sudah semakin gelap, Mas Doni selaku ketua ICK, berpamitan pada Mbah Waginah dan ketua RT setempat yang hadir di sana. “…ngeten iki sagete rencang-rencang, mugi-mugi mbahe saget nyaman teng nggriyo sing didamelake rencang-rencang meniko”(seperti ini bisanya teman-teman, semoga Mbah bisa nyaman di rumah yang dibuatkan teman-teman ini) Mas Doni mewakili rekan-rekan ICK. Seperti apa yang disampaikan Mas Doni, renovasi rumah Mbah Waginah memang bukan renovasi istimewa. Hanya seperti ini yang bisa dilakukan oleh rekan-rekan ICK.  “kulo maturnuwun banget….”  Jawab Mbah Waginah dengan suara lirih, namun tampak bahagia.

rumah
rumah
Selepas Magrib, Satu persatu rekan ICK berpamitan pada Mbah Waginah. Namun, tidak hanya sampai di sini perjumpaan dengan Mbah Waginah. Setiap periode waktu tertentu, akan ada rekan-rekan ICK yang akan rutin berkunjung ke rumah Mbah Waginah. Untuk sekedar menemani sekaligus mengontrol kondisi rumah, jika saja ada yang masih perlu diperbaiki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun