Kali ini, untuk bedah rumah Mbah Waginah, ICK dibantu oleh organisasi yang fokus memberikan bantuan makanan untuk mereka yang benar-benar membutuhkan. Adalah Warung Murah Solo (WM Solo), yang kemarin membantu menyediakan makanan untuk seluruh orang yang melakukan bedah rumah Mbah Waginah.
Waroeng Murah, Organisasi Sosial Yang Bergerak Di Bidang Pangan | Foto Dok. WM Solo
Siapapun boleh -sangat boleh dan sangat diharapakan- membantu aksi sosial ICK, asalkan tidak ada muatan politik di dalamnya. Karena ICK berkomitmen untuk tidak terlibat dalam kegiatan politik. Semua harus murni niatan sosial, tak ada embel-embel atau kampanye politik.
Proses Bedah Rumah Mbah Waginah
Aksi sosial Bedah Rumah dimulai pukul 7 pagi. Diawali dengan mengangkut sebagian kebutuhan yang telah dikumpulkan di sekretariat ICK. Sebagian lagi sudah diletakkan di rumah mbah waginah sejak minggu sebelumnya.
Seperti biasa, kegiatan dimulai dengan doa bersama, sambutan dari pihak ICK dan pemerintahan setempat (ketua RT/Kades/yang mewakili). Pihak pemerintah dan warga setempat menyambut baik kegiatan sosial ini. Mereka pun dengan semangat turut membantu.
Mas Doni, Selaku Ketua ICK, Mengawali aksi bedah rumah Mbah Waginah dengan memberikan sambutan dan pengarahan | Foto Dok. Mas Doni
Karena memang kondisi rumah mbah waginah sudah sangat memprihatinkan, maka harus dirombak total. Mulai dinding, bilik, tiang penyangga hingga atap. Rekan-rekan ICK, WM Solo dan penduduk sekitar dengan sigap bekerjasama membongkar rumah Mbah Waginah.
Pembongkaran Rumah Mbah Waginah | Foto Dok. Mas Doni
Berkat kerjasama dan gotong royong yang apik, pada siang hari sudah menyelesaikan dinding rumah dan rangka atap. Sebelumnya, anyaman bambu yang menjadi dinding rumah Mbah Waginah. Oleh ICK, dinding tersebut diganti dengan Batako dan triplek tebal. Setengah dinding batako, dan setengah ke atas menggunakan Triplek tebal. Konstruksi dinding tersebut sudah sangat cukup untuk menyanga rumah Mbah Waginah.
Progres Bedah Rumah Saat Siang Hari | Foto Dok. Mas Doni
Menjelang sore, sekitar pukul 3 sore, Tim sudah mulai memasang genteng untuk atap dan triplek untuk setengah dinding atas. Kemudian dilanjutkan dengan memasang pintu depan dan jendela. Anggota ICK spesialis pintu dan jendela dengan menyesuaikan ukuran pintu dan jendela dengan kusen baru yang sebelumnya telah dibuat. Dibuat sendiri dengan peralatan Mereka sendiri.
Pekerjaan selanjutnya adalah membuat sekat di bagian dalam rumah dan memasang lampu penerangan yang disalurkan dari rumah tetangga. Di waktu yang bersamaan, sebagian anggota ICK dan WM Solo menyemen lantai teras rumah dan ada yang bertugas untuk menyiapkan ranjang tempat tidur mbah Waginah. Semua tim bergerak bersama, dengan tugas masing-masing agar pekerjaan ini cepat selesai.
Bekerja serentak, agar cepat selesai | foto dok. pribadi
Karena bahan bahan untuk lantai berada di depan gang, maka tim harus merapatkan barisan untuk menyalurkan adonan semen untuk lantai rumah Mbah Waginah. Saat itulah rasa persaudaraan dan gotong royong tampak begitu indah.
Gotong Royong menyalurkan adonan semen untuk lantai teras rumah Mbah Waginah | foto dok. WM Solo
Saat akan menyelesaikan pekerjaan menyemen lantai, ternyata hujan turun. Meskipun hujan tampak “menghambat” pekerjaan, namun sebenarnya kami bersyukur. Sebab, saat hujan turun, Kami mengetahui ada beberapa titik kebocoran atap. Bocor dikarenakan ada genteng yang ukurannya berbeda. Mengetahui kebocoran tersebut, tim segera memperbaiki posisi genteng. Syukurlah, kebocoran dapat teratasi.
Lihat Humaniora Selengkapnya