Sebelum saya memulai tulisan inti, perlu saya tekankan bahwa maksud tulisan ini bukan untuk memamerkan aksi kebaikan. Melainkan untuk menyebar inspirasi dan semangat berbagi kebaikan untuk sesama. Entah itu berbagi pikiran, tenaga, harta dan sebagainya.
…
Di Klaten, Jawa Tengah, ada sebuah komunitas warga yang memiliki jiwa dan aksi sosial untuk sesama. Mereka tergabung dalam komunitas Info Cegatan Klaten (ICK). Mengusung semboyan “Tansah Tulung Tinulung” yang bermakna selalu tolong menolong, menjadi semacam ”mantra” yang menggerakkan anggota ICK untuk saling menolong. Bukan hanya menolong sesama anggota ICK, tetapi untuk seluruh masyarakat sekitar.
Sejarah Berdirinya Info Cegatan Klaten (ICK)
Berawal dari sebuah grup Facebook Info Cegatan Klaten (ICK), komunitas ini dibentuk dengan salah satu tujuannya sebagai tempat berbagi informasi lalu lintas Klaten dan sekitarnya. Meskipun namanya tampak kontroversi, yaitu “Info Cegatan” (Info Razia/Tilang), namun komunitas ini bukan mengajarkan anggotanya untuk tak taat aturan berkendara atau menghindari lokasi operasi/razia polisi. Melainkan sebagai pengingat pada anggotanya agar senantiasa melengkapi segala kebutuhan berkendara.
Bahkan, saat ini, sudah sangat jarang yang memposting info razia. Karena akan di-filter oleh admin, demi kelancaran polisi dalam menjalankan tugas. Apalagi jika ada yang berani memposting razia yang digelar malam hari, Admin akan bertindak tegas dengan segera menghapus postingan tersebut. Bahkan, akan mengeluarkan anggota yang mengunggah info tersebut.
Komunitas yang dibentuk oleh Mas Arie Bear sejak 2014 ini, justru berkembang menjadi tempat berbagi informasi mengenai barang hilang atau penemuan barang, bantuan untuk kendaraan yang mogok/rusak diperjalanan, bantuan kesehatan (misalnya donasi darah) hingga bantuan mencari orang hilang. Karena kiprahnya yang semakin mengarah aksi sosial, ICK semakin digemari masyarakat. Belum genap 3 tahun berdiri, member grup Facebook ICK sudah lebih dari 150.000 dan ratusan anggota aktif yang kerap berkumpul (Kopdar) setiap 2 minggu sekali.
Menjunjung Tinggi Semboyan Komunitas
Semboyan ICK, yaitu “Tansah Tulung Tinulung” bukan sekedar kumpulan huruf yang tertulis spanduk/banner. Juga bukan sekedar kata indah yang hanya dihafal. Semboyan itu harus tertanam di hati dan dicerminkan dalam perilaku, misalnya perilaku menolong sesama.
“anggota juga jangan sampai buat malu ICK di jalan” imbuh Pak Pantaw. Beliau menekankan bahwa anggota yang menempel stiker ICK pada kendaraan, harus tertib saat berkendara. Agar tidak ada pandangan negatif pada ICK oleh pengendara lain atau masyarakat umum. Terlebih, harapannya agar anggota ICK dapat memberi teladan untuk pengendara lain.
Aksi Cepat Tanggap Di Jalan
Saat berkendara di jalan, apakah kendaraan anda pernah mengalami kerusakan/mogok? Jika mogoknya di daerah Klaten dan sekitarnya, anda tak perlu khawatir. Cari saja grup Facebook ICK dan mintalah bantuan di laman itu. Akan ada anggota ICK yang datang membantu anda. Percayalah.
Tanpa diminta pun, jika anggota ICK mengetahui ada orang yang kesulitan di jalan, Mereka pun akan menghampiri dan menawarkan bantuan. Ini adalah nilai sosial yang ditanamkan pada seluluh anggota aktif, yaitu Tulung Tinulung(tolong menolong).
Selama hampir 3 tahun ICK berdiri, entah sudah berapa ratus kasus kendaraan bermasalah di jalan yang sudah dibantu oleh ratusan anggota aktif ICK. Bisa dilihat dari laman Facebook ICK, yang hampir setiap hari ada permintaan bantuan dan selalu mendapat aksi bantuan cepat dari ICK.
Sebagai contoh, permohonan bantuan yang muncul Minggu malam (23/4/2017) tadi. Ada pengendara yang sepeda motornya mogok karena kehujanan. Meskipun itu terjadi pada sekitar pukul 22.30, anggota ICK terdekat segera menuju lokasi untuk membantu. Bayangkan, menjelang tengah malam dan dalam kondisi hujan, Mereka tetap semangat membantu orang lain. Luar biasa.
Tak hanya peduli dengan sesama manusia, laskar ICK juga peduli lingkungan sekitar. Komunitas ICK memiliki aksi rutin yang dilakukan setiap hari Minggu pagi, yaitu bersamaan dengan Car Free Day (CFD) di Klaten kota. Ketika ada sebuah event, CFD salah satunya, biasanya akan diikuti dengan “tragedi” sampah berserakan. Kondisi tersebut menggugah hati dan menggerakkan fisik para anggota aktif ICK, dengan melakukan aksi “Rumaket Resik-Resik (R3)”,yaitu bersih-bersih jalan yang menjadi tempat CFD.
Aksi “Rumaket Resik-Resik (R3)”, ini bukan sekedar menyingkirkan sampah yang bertebaran di jalan saat CFD, ada nilai filosofi di dalamnya. Rumaket artinya erat/mempererat, yang bermakna mempererat tali persaudaraan antar-anggota ICK. Kata Resik(bersih) dimaknai sebagai aksi untuk kebersihan Kota. Kebersihan itu dari Kita dan untuk Kita. Tampaknya kalimat itu yang menjadi “motor penggerak” aksi R3.
Dari pengamatan saya, aksi R3 ini disambut baik oleh masyarakat Klaten, khususnya pengunjung CFD. Ditandai dengan respon positif dari masyarakat. Bahkan, ada pengunjung CFD yang bukan anggota ICK, turut membantu mengambil sampah dan mengumpulkan di kantong plastik sampah yang dibawa ICK. Artinya, aksi R3 ini “menulari” dan menggerakkan warga lain untuk turut menjaga kebersihan lingkungan. Sungguh aksi positif, yang menyebarkan perilaku positif. Indah sekali.
Komunitas ICK Aktif Bakti Sosial “DONASI”
Selain menolong orang yang menemui kesulitan di jalan, ICK juga aktif melakukan bakti sosial (Baksos). Dua program Bakti Sosial yang sangat dirasakan warga yang membutuhkan adalah DONASI dan BEDAH RUMAH. Kegiatan sosial tersebut rutin dilakukan setiap bulan.
Baksos DONASI adalah upaya membantu pihak yang mengalami kesulitan dalam mencukupi kebutuhan hidup. Target DONASI ini adalah orang-orang tua (sepuh) yang mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan hidup. Bantuan yang diberikan berupa bahan makanan, pakaian dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
Kegiatan Baksos yang diagendakan ICK dalam waktu dekat adalah donasi untuk Mbah Mul Painem. Simbah berusia 103 tahun itu tinggal seorang diri di rumahnya, di kampung Kalikebo, Kecamatan Trucuk, Klaten. Beliau yang tidak memiliki keturunan itu, hidup dari bantuan warga sekitar. Anggota ICK tergerak untuk membantu memberikan kebutuhan sandang dan pangan Beliau, pada hari Minggu, 30 April 2017 mendatang. Dana untuk kebutuhan donasi tersebut dikumpulkan dari sumbangan anggota ICK.
Komunitas ICK Peduli Rumah Warga, Melalui Aksi “BEDAH RUMAH”
Selain donasi barang sandang dan pangan, ICK juga rutin melakukan Baksos “BEDAH RUMAH”. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memperbaiki rumah menjadi lebih layak huni. Bulan Februari 2017 lalu, ICK telah memperbaiki rumah milik Mbah Ahmad, warga kampung Ngemplak, Kecamatan Ngawen, Klaten.
Bulan berikutnya, Maret 2017, ICK kembali melakukan bedah rumah. Bahkan 2 rumah sekaligus, yaitu rumah Mbah Ngadinem dan Mbah Lasinem, warga Ngerangan, Kecamatan Bayat Klaten. Tak hanya tiga rumah itu yang telah diperbaiki ICK. Jauh sebelumnya, Mereka telah memperbaiki beberapa rumah warga desa Polanharjo, Wedi, Kemalang dan wilayah lain sekitar Klaten.
Minggu, 30 April 2017 mendatang, ICK kembali akan melakukan aksi sosial Bedah Rumah. Target bedah rumah adalah rumah milik Mbah Waginah. Warga desa Kalikebo, Kecamatan Trucuk, Klaten tersebut hidup seorang diri dan belum pernah menikah. Rumah yang selama ini Beliau tinggali, sudah hampir roboh, tak layak huni.
Kondisi seperti itu yang membuat ICK merasa “harus” membantu Mbah Waginah, dengan memperbaiki rumah agar layak huni. Bukan hanya memperbaiki fisik rumah, tetapi juga memberikan bantuan kebutuhan hidup dan perabot rumah tangga. Kebutuhan hidup seperti bahan makan dan sandang. Sebab, selama ini, Mbah Waginah hidup dari bantuan tetangga sekitar.
Begitulah sebagian aksi positif yang dilakukan oleh anggota ICK. Semua dilakukan atas dasar kesadaran masing-masing anggota, tak ada paksaan dari pihak manapun. Jika Anda ingin bergabung atau turut membantu aksi sosial ICK, silahkan menghubungi melalui grup Facebook Info Cegatan Klaten. Atau, Anda juga bisa membuat komunitas sejenis di daerah masing-masing. Komunitas yang mengedepankan aksi positif untuk membantu sesama. Salam #TansahTulungTinulung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H