Meskipun bukan tujuan utama, tetapi pantai Plawangan ini cukup menarik untuk dikunjungi. Bibir pantainya mungil dan pasirnya lembut. View pantai ini juga sangat unik, membuat Kita merasa di sebuah ruang alam, yang berdinding perbukitan dan hutan di sisi Kanan, kiri, depan dan belakang.
Tak lama kami berdiam di Pantai Plawangan barat, hanya sekitar 15 menit. Karena memang bukan ini tujuan akhir kami. Pantai yang Kami tuju, yang menjadi penutup ekspedisi wisata Nusakambangan, ada di balik pemukiman Plawangan, di sebrang pantai Plawangan Barat.
Di awal perjalanan menuju pantai Ranca Babakan, kami menemui sebuah pemukiman warga. Bukan pemukiman padat, hanya ada 5 rumah sederhana di sana. Satu diantaranya “mencil” sendiri, di tengah area perkebunan. Beberapa warga penghuni rumah tampak sedang asik berbincang di teras. Ingin sekali rasanya berbincang dengan Mereka, tapi saya harus terus berjalan mengikuti rombongan.
Perjalanan Panjang Terbayar Lunas Di Pantai Ranca Babakan
Akhirnya, tibalah Kami di pantai Ranca Babakan, salah satu pantai “perawan” di Nusakambangan. Saat mata memandang keseluruhan pantai, saat itulah letih perjalanan panjang sirna. Bibir pantai yang berbentuk U dengan ukuran yang tak terlalu besar, mengingatkan saya pada Pantai An Lombok. Indah sekali.
Pasir di tepian pantai ini putih dan lembut. Di pasir itu juga terdapat banyak hewan air, entah apa namanya, bentuknya seperti umang-umang. Anak saya tampak begitu senang bermain pasir, juga bermain umang-umang tersebut.