Mungkin para pengendara sepeda motor tak terlalu khawatir dengan kemacetan di jalan raya. Sepeda motor menjadi kendaraan yang efektif dan efisien, terutama untuk digunakan di jalan raya perkotaan yang lalu lintasnya padat. Sepertinya, pengendara sepeda motor tak terlalu cemas saat menghadapai kemacetan, tidak secemas pengendara mobil. Namun, satu yang biasanya membuat pengendara roda dua ini cemas, yaitu hujan.
Apalagi, saat ini hujan turun hampir setiap hari. Seperti yang saya tuliskan di paragraf awal, saya lebih sering menggunakan sepeda motor untuk beraktifitas, terutama aktifitas pekerjaan. Ada sedikit perasaan khawatir jika di tengah perjalanan, dihadang oleh hujan deras. Meskipun sudah membawa jas hujan/ mantel, tetap saja ada kekhawatiran.
Tentu saya bukan sedang menyalahkan hujan. Bukan. Hujan adalah anugrah yang harus disyukuri. Namun, hendaknya kita harus mewaspadai resiko saat nekad berkendara dikala hujan, seperti jalan licin atau resiko terganggunya kesehatan.
Untuk resiko jalan licin, solusinya tentu harus berkendara lebih hati-hati atau lebih baik menghentikan perjalanan dan menepi untuk mencari tempat berteduh. Sedangkan untuk urusan kesehatan, bisa menggunakan minyak kayu putih Cap Lang untuk membantu menghangatkan tubuh saat berada di luar dan kehujanan.
Kehangatan Untuk Mengurangi Kedinginan Setelah Berenang Bersama Keluarga
Berenang adalah olahraga favorit keluarga saya. Kami rutin berenang di akhir pekan, biasanya hari sabtu atau minggu. Tempat renangnya adalah di pemandian sumber air di sekitar tempat tinggal kami, Klaten. Saat ini, cukup banyak sumber air alami di Klaten, yang bisa dijadikan tempat pemandian sekaligus tempat wisata. Seperti, kolam Ponggok Klaten yang kini populer di dunia maya melalui foto-foto bawah air yang sangat menarik.
Kami rutin renang karena memang renang banyak manfaatnya untuk kesehatan, baik untuk organ tubuh dan sistem pernapasan. Bahkan kabarnya renang adalah salah satu olahraga terbaik untuk tubuh. Namun, yang tak kalah penting dari kesehatan fisik adalah “Berenang-renang kehulu, bersenang-senang kemudian”, renang untuk menikmati waktu dan bersenang-senang bersama keluarga.
Air kolam yang dingin menusuk tulang, membuat Kami menggigil. Apalagi anak saya, terkadang menggigil sampai mulutnya bergetar. Sejak usia 6 bulan, Ia sudah Kami biasakan untuk berenang, mulai dari bak mandi, kolam partable hingga kolam yang sesungguhnya. Tentunya dengan alat bantu dan pengawasan.