Akan lebih baik lagi jika bisa memanfaatkan energi terbarukan yang disediakan Tuhan di alam yang kita huni ini. Salah satu energi alam yang tak pernah habis (terbarukan) adalah energi cahaya matahari. Cahaya matahari bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk penggerak kendaraan bermotor. Untuk menciptakan kendaraan yang hemat energi, ramah lingkungan dan memanfaatkan energi terbarukan, dibutuhkan berbagai upaya serius, dimulai dari penelitian.
Melakukan Penelitian dan Pengembangan (R&D) Teknologi Otomotif
Salah satu cara yang efektif untuk mengembangkan teknologi adalah dengan melakukan penelitian/ eksperimen. Saya kerap melakukan penelitian teknologi otomotif, berawal dari penelitian sepeda motor (mulai dari tingkat sederhana hingga kompleks), untuk mendapatkan konsumsi bahan bakar yang irit. Konsumsi bahan bakar yang irit bukan hanya berdampak pada efisiensi biaya, tetapi juga reduksi polutan gas buang kendaraan.
Meskipun sebenarnya efisiensi bahan bakar dan reduksi polusi sudah diupayakan oleh pabrikan kendaraan. Tetapi, Saya selalu penasaran untuk meneliti dan mengembangkannya. Misalnya meneliti sistem pengapian (Ignition System) dan bahan bakar (Fuel System) kendaraan. Untuk sistem pengapian, biasanya Saya “bermain” di ranah sudut pengapian dan durasi pengapian (Timing Ignition). Dengan mengubah itu, bisa berdampak pada baik-tidaknya nyala api Busi. Yang kemudian berdampak pada proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar mesin.
Saat penelitian, Saya kerap melibatkan mahasiswa. Selain memberikan pengalaman meneliti pada mahasiswa untuk bekal penelitian Skripsi nantinya, juga bisa meringankan pekerjaan dan berbagi pengetahuan.
Dua Tahun lalu, Saya menerapkan pembelajaran berbasis proyek, yang menghasilkan suatu produk (Project Based Learning). Produknya adalah sebuah mobil kecil bertenaga motor listrik yang ramah lingkungan.
Untuk merealisasikan pembuatan mobil tersebut, Saya berdiskusi dengan 2 dosen muda lain, yang kompetensinya relevan, yaitu dosen yang ahli sistem kelistrikan otomotif dan Chassis. Setelah berdiskusi rutin dengan pertimbangan alat dan bahan yang tersedia dan kebutuhan lembaga (kampus), akhirnya sepakat untuk membuat mobil yang bisa digunakan pimpinan untuk monitoring keliling kampus (inspeksi). Mobil tersebut Kami beri nama Garuda Inspection Car (GIC). Penggunaan Kata “Garuda” adalah sebagai motivasi agar terus berkarya untuk Bangsa, Bangsa yang berlambang Garuda Pancasila.
Pekerjaan selanjutnya adalah mebuat rancangan mobil. Rancangan ini memakan waktu sekitar 2 minggu. Karena harus menyesuaikan dengan ketersediaan bahan, lebar jalan dalam kampus dan perhitungan kekuatan. Dibantu seorang mahasiswa yang pandai menggambar, jadilah konsep rancangan mobil GIC seperti gambar di bawah ini:
Proses selanjutnya adalah pemotongan, pembentukan dan pengelasan besi untuk rangka mobil. Setelah itu merancang, memodifikasi dan merakit sistem kemudi, rem dan suspensi. Dilanjutkan dengan pembuatan mal untuk body kendaraan. Body kendaraan menggunakan bahan Fiber Glass yang kuat dan ringan. Setelah semua sistem selesai dibuat dan dirakit, barulah membuat atap mobil yang diberi panel surya. Panel surya yang mampu mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik ke Baterai. Guna membantu sistem pengisian baterai, selain pengisian dengan listrik biasa.