Angka 50,28 Km/L yang saya peroleh bersama Vario 150 itu sudah tergolong irit. Meskipun mengusung mesin dengan kapasitas besar (150 cc) -lebih besar daripada sepeda motor Matic umumnya-, tetapi konsumsi bahan bakarnya sangat irit. Faktor pertama yang menyebabkan Vario 150 eSP irit bahan bakar adalah sistem injeksi bahan bakar Honda, Programmed Fuel Injection (PGM-FI).
Sistem injeksi bahan bakar yang dulunya hanya untuk kendaraan roda 4 atau lebih, sudah banyak diaplikasikan pada sepeda motor. Berkat Honda, yang pertama kali memperkenalkan sistem injeksi bahan bakar untuk sepeda motor di Indonesia melalui Supra X PGM-FI, kini hampir semua produsen sepeda motor menggunakan sistem injeksi untuk produk terbarunya.
Berdasarkan gambar di atas, pada gambar bagian kiri atas, dijelaskan bagaimana sistem injeksi PGM FI berkerja. Sistem PGM-FI yang merupakan sistem injeksi elektronik, mengaplikasikan injektor sebagai aktuator, sensor-sensor sebagai “informan” dan Engine Control Module (ECM) sebagai regulator. Berbagai variasi jumlah bahan bakar pada tingkat beban dan kecepatan kendaraan, akan diatur oleh ECM dengan perhitungan yang presisi.
Apalagi, Injector Honda memiliki keunggulan dibanding injektor pabrikan lain, yaitu ukuran bahan bakar yang disemprotkan memiliki ukuran terkecil di dunia (sumber: Buku Pedoman Pemilik Honda Vario 150). Sehingga, Injektor Honda Vario 150 eSP, mampu menyemprotkan bahan bakar hingga skala terkecil. Dampaknya pada efisiensi bahan bakar dan proses pembakaran yang lebih baik.
Efisensi bahan bakar pada Vario 150 eSP juga didukung oleh teknologi Idle Stop System (ISS). Teknologi ISS sangat bermanfaat saat pengendara berhenti di rambu lalu lintas. Saat menunggu lampu merah berubah menjadi hijau dan ISS telah diaktifkan, maka mesin akan dimatikan Engine Control Module (ECM). Sensor Kecepatan (Speed Sensor) memberi informasi pada ECM bahwa kecepatan sepeda motor adalah 0 Km/jam, beberapa detik kemudian, ECM pun mematikan mesin. Sehingga, saat penantian lampu hijau, pengendara bisa berhemat bahan bakar dan mengurangi polusi udara dari gas buang kendaraan.
Teknologi PGM FI dan fitur ISS menjadikan Vario 150 hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Mampu mengurangi emisi gas buang kendaraan, sehingga udara bebas tidak terlalu banyak mengandung polutan. Meskipun tak sesegar udara pegunungan atau perbukitan, setidaknya bisa mendekati, seperti yang tampak pada gambar di bawah ini.
Saat fitur ISS aktif dan lampu lalu lintas sudah berwarna Hijau, pengendara langsung saja memutar Handle gas (Throttle), tak perlu menekan tombol start. Mekanismenya masih diatur oleh ECM. Saat Handle gas kita putar, maka Throttle Position Sensor (TPS) langsung memerintahkan ECM untuk menyalakan mesin, yaitu mengaktifkan Alternating Current Generator (ACG) starter (Starter canggih ala Honda, minim gesekan dan suara). Mesin pun akan langsung hidup dan melaju, tak perlu lagi menekan tombol start.
Fitur menarik lain yang sangat bermanfaat di tempat kerja adalah Answer Back System. Beberapa rekan yang ke tempat kerja menggunakan mobil, sering meminjam sepeda motor. Biasanya untuk sekedar keluar sebentar makan siang, yang agak repot jika menggunakan mobil. Rekan yang meminjam sepeda motor tersebut sering kesulitan mencari titik parkir sepeda motor yang akan dipinjam, mencari diantara puluhan bahkan ratusan sepeda motor di parkiran. Dengan Answer Back System, Ia akan lebih mudah menemukan sepeda motor, hanya dengan menekan tombl di kunci kontak, maka sepeda motor akan memberi respon suara dan kedipan lampu. Praktis, tak perlu berputar-putar mencari.
Saya sering pulang kerja hingga malam hari. Apalagi jika ada kegiatan penting di tempat kerja, pulang hingga dini hari. Salah satu kebutuhan pengendara saat malam hari adalah lampu utama (Headlamp) yang terang. Vario 150 menggunakan LED Headlamp yang terang, mampu memberikan jarak pandang optimal untuk pengendaranya. Selain itu LED Headlamp juga memiliki usia yang panjang (awet), jadi tak perlu khawatir jika lampu terus menyala (regulasi Light On).
