Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kesimpulan Prematur yang Menyudutkan Dosen

4 Mei 2016   13:18 Diperbarui: 4 Mei 2016   18:46 1333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak jarang, dalam melakukan penelitian, dosen berkolaborasi dengan dosen perguruan tinggi lain atau bekerjasama dengan dunia industri. Penelitiannya pun bisa saja di daerah lain, yang tentu akan mengurangi waktu Stand by di kampus. Untuk apa dosen melakukan penelitian? Tentu untuk meningkatkan kualitas pendidikan/pengajaran dan mengembangkan ilmu, yang nantinya akan diberikan pada mahasiswa dan masyarakat. Manfaatnya juga untuk mahasiswa. Kalaupun manfaat tersebut tidak secara langsung dirasakan oleh mahasiswa tingkat akhir yang sedang skripsi, manfaatnya akan dirasakan oleh adik angkatannya.

Tugas ketiga dosen yaitu pengabdian pada masyarakat, yang bertujutan untuk memberikan edukasi dan berbagi ilmu penetahuan dan teknologi kepada masyarakat luas. Misalnya pengembangan teknologi tepat guna untuk petani, memberi pelatihan untuk pemuda Karang Taruna di desa, menanamkan dan mengembangkan kewirausahaan untuk masyarakat agar taraf ekonominya dapat meningkat dan sebagainya. Tujuannya jelas, untuk berbagi iptek pada masyarakat. Masyarakat umum juga berhak mendapat perhatian dari perguruan tinggi,  bukan hanya memperhatikan mahasiswa saja.

Apalagi jika dosen memiliki reputasi yang cemerlang dan gelar akademik yang tinggi, akan diminta untuk mengajar program Pascasarjana. Bahkan mengajar di Perguruan Tinggi (PT) lain, agar dapat berbagi ilmu dengan sivitas akademik di PT tersebut. Waktu luangnya menjadi sangat terbatas. 

Yang lebih menyita waktu lagi jika dosen pembimbing menjadi konsultan di lembaga Negara/ Kementerian, menjadi Asesor Akreditasi atau anggota badan/organisasi Negara. Tugas tambahan tersebut akan semakin membuat dosen menjadi seperti “manusia langka” di kampus. Apakah tugas tersebut salah? Tentu saja tidak, ketika dosen mendapat tugas lain diluar Tridarma Perguruan Tinggi, artinya kompetensi dosen tersebut dibutuhkan dan bisa digolongkan sebagai program pengabdian. Tentunya untuk membantu peningkatan kualitas badan/lembaga/organisasi yang membutuhkannya.

Jadi, kesimpulannya jam kerja dosen tidak hanya di kampus dan tidak hanya memikirkan mahasiswa yang sedang skripsi. Dosen pun harus mengembangkan iptek melalui penelitian dan ada masyarakat umum yang harus mendapat perhatian dosen/perguruan tinggi. 

Komunikasi dan Mencari Momentum Untuk Bimbingan Skripsi

Berdasarkan tiga tugas pokok dosen yaitu pendidikan (mendidik dan mengajar), penelitian dan pengabdian pada masyarakat, maka diperlukan momentum yang tepat untuk bimbingan skripsi. Momentum yang tepat adalah melihat jadwal mengajar dosen. Biasanya, jadwal perkuliahan semua mata kuliah pada suatu semester dipajang di papan pengumuman jurusan atau di-upload di website jurusan. Nah, dari situ bisa dilihat hari apa saja dosen pembimbing ada di kampus. Atau bisa juga bertanya langsung dengan dosen pembimbing, hari apa saja ada waktu untuk bimbingan skripsi. Jika tidak bisa bertatap muka untuk bimbingan, bisa memanfaatkan e-mail atau media lain. Ini yang dulu saya lakukan ketika bimbingan skrispsi dan tesis.

Sudah janjian hari dan jam dengan dosen pembimbing, tetapi kok tiba-tiba dibatalkan oleh dosen? Dosen memang memiliki tugas yang terjadwal. Tetapi ada kalanya, dosen mendapat tugas mendadak, di luar jadwal yang telah tertata. Misalnya ada masyarakat/organisasi/badan usaha yang membutuhkan bantuan dosen. Apakah dosen tidak boleh memberi bantuan tersebut? Tentu boleh. Sekali lagi, dosen wajib menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kepentingan masyarakat luas.

Intinya, antara mahasiswa dan dosen harus terjalin komunikasi yang baik. Dosen pembimbing skripsi harus terbuka dengan mahasiswa terkait jadwal tugasnya. Mahasiswa pun harus bisa mengambil momentum diantara tugas dosen tersebut. Jika momentum itu tidak bisa didapat atau dosen terindikasi menghindar, laporkan pada pengurus program studi atau jurusan. Mereka pasti bisa mencari jalan keluar, misalnya dengan menegur dosen pembimbing, agar memberi perhatian pada mahasiswa.

Kalau lapor ke pengurus jurusan nanti mahasiswanya jadi sasaran “tembak” pembimbing? Caranya, berdiskusi baik-baik dengan pengurus jurusan, sampaikan masalahnya dan bila perlu minta rahasiakan laporan tersebut. Pengurus jurusan pun tidak akan gamblang lapor balik ke pembimbing skripsi “Pak/Bu, tadi mahasiswa A lapor ke saya, katanya gak pernah dibimbing”. Pengurus jurusan itu orang terpilih, yang tentunya sudah berpengalaman dengan masalah tersebut.

Dosen  Mahasiswa dan Mahasiswa, Saling Membutuhkan

Dosen dan mahasiswa adalah bagian sivitas akademik yang saling membutuhkan. Tidak ada dosen jika tidak ada mahasiswa dan sebaliknya. Konsep ini yang harus dipegang teguh oleh keduanya. Jika dilihat dari urutannya, dosen yang lebih dulu butuh mahasiswa. Saat akan membuka pogram studi baru, dosen sudah harus dipersiapkan. Artinya, dosen lebih dulu ada sebelum mahasiswa. Ini yang dijadikan dasar oleh dosen untuk melayani mahasiswa. Mahasiswa layak mendapat layanan yang berkualitas dari dosen.

Tetapi, mahasiswa juga harus memahami berbagai tugas dosen. Jangan mentang-mentang merasa harus dilayani, menjadi bertindak semaunya. Misalnya-yang berhubungan dengan skripsi-, tidak bimbingan skripsi dalam waktu yang lama tanpa sebab yang jelas, kemudian tiba-tiba muncul ingin cepat menyelesaikan skripsi. Dosen juga manusia biasa yang tak luput dari lupa. Ya, lupa dengan tema dan konsep penelitian skripsi mahasiswa yang lama menghilang itu. Dosen kan tidak hanya membimbing satu mahasiswa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun