Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Terkait Konsumsi Premium: Masyarakat Butuh Edukasi dan Kampanye Ilmiah

20 April 2016   19:27 Diperbarui: 20 April 2016   23:06 1883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apalagi harga komponen mesin terus melonjak, begitu juga dengan jasa penggantian dan perbaikannya. Ini yang harus diperhatikan pemilik kendaraan dengan kompresi mesin tinggi yang masih setia menggunakan Premium oktan 88. Pemilik kendaraan sepertinya akan lebih khawatir jika kendaraannya cepat rusak dan harus menyiapkan uang yang tidak sedikit untuk memperbaikinya. Dampak jangka panjang harus dipikirkan.

Dukungan dari Produsen atau APM Kendaraan

Selain Pemerintah, pihak lain yang berpotensi besar mengkampanyekan bahan bakar yang ideal untuk kendaraan adalah Produsen atau Agen Pemegang Merk (APM). Mereka merupakan pihak yang paling dekat dengan pengguna atau calon pengguna kendaraan. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan, saat akan membeli kendaraan, bisanya pihak dealer/APM memang telah memberikan informasi spesifikasi teknis kendaraan yang akan dibeli konsumen. Termasuk informasi nilai rasio kompresi mesin dan rekomendasi bahan bakar yang cocok. Untuk mobil, biasanya ada informasi keterangan RON bahan bakar yang ditempelkan pada bagian dalam penutup saluran pengisian bahan bakar (di body mobil).

Namun, berdasarkan pengalaman Saya, ada yang tidak menjelaskan hubungan antara rasio kompresi mesin dan bahan bakar yang cocok untuk itu. Celakanya, sales-nya justru tidak paham tentang itu. Mestinya pengusaha dealer memberikan training kepada karyawannya, terkait teknologi otomotif, utamanya yang relevan dengan bidang tugas.

Jika pihak dealer memberikan informasi hubungan antara jenis bahan bakar dan mesin, sedikit banyak akan mampu mempengaruhi konsumen untuk menggunakan bahan bakar yang layak. Akibatnya, kendaraan yang dibeli konsumen memiliki performa yang maksimal dan efisien (bahan bakar dan onderdil). Dengan demikian, nama baik produsen dan dealer kendaraan, akan terangkat karena kepuasan konsumen. Biasanya, jika konsumen puas, akan menceritakannya dengan orang lain.  Itu tentu akan meningkatkan penjualan kendaraan tersebut. Artinya, dengan kampanye ini, pihak produsen/dealer juga akan mendapat keuntungan.

Kampanye RON dan Polusi Lingkungan

Jika saja masyarakat mau meluangkan sedikit waktu untuk membaca artikel atau jurnal teknologi otomotif dan lingkungan, mungkin banyak yang sudah beralih ke bahan bakar dengan nilai oktan yang tinggi. Sektor transportasi memberi kontribusi yang besar terhadap pencemaran udara dan lingkungan. Kontribusi yang sudah besar itu, berpotensi meningkat seiring dengan penggunaan bahan bakar dengan Oktan rendah untuk kendaraan berkompresi mesin tinggi.

Setiap proses pembakaran di dalam mesin kendaraan, akan menghasilkan gas sisa pembakaran. Pembakaran yang optimal dapat mereduksi muatan polutan dari gas sisa pembakaran. Dampak buruk dari pembakaran yang tidak optimal akibat penggunaan bahan bakar dengan RON rendah adalah bertambahnya muatan polutan. Jadi, bukan hanya tenaga menurun dan komponen mesin cepat rusak, tetapi juga berdampak buruk terhadap lingkungan.

Sebenarnya, tak sedikit masyarakat yang sudah memahami dampak gas buang kendaraan terhadap lingkungan. Namun, tak sedikit pula yang memahami tetapi justru mengabaikannya. Untuk itu, Pemerintah dan pihak terkait, sebaiknya kembali menggencarkan kampanye mengurangi polutan kendaraan. Memberikan edukasi kepada masyarakat terkait hubungan antara nilai oktan bahan bakar, spesifikasi mesin dan dampaknya terhadap lingkungan. Hal itu bisa dilakukan dengan memasang poster di SPBU, yang menjadi tempat “favorit” pengendara. Pemerintah mampu membuat regulasi pencantuman gambar mengerikan pada kemasan rokok, tak ada salahnya membuat poster dampak mengerikan dari polusi lingkungan akibat kendaraan.

Sejatinya, masyarakat membutuhkan edukasi yang jelas, mengenai karakteristik bahan bakar yang dijual di berbagai SPBU dan hubungannya dengan teknologi otomotif serta dampak lingkungan. Pemerintah memang tak harus bergerak sendiri, ada pihak produsen atau APM yang mestinya turut mendukung dan mensukseskan edukasi tersebut. Demi efisiensi bahan bakar, performa prima kendaraan dan kelestarian lingkungan.

 Salam Otomotif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun