Tukang parkir dan sopir Ahok adalah orang-orang yang paling potensial untuk “memaksa” Ahok mundur. Jika mereka bilang “mundur” ke Ahok, maka Ahok sulit untuk menolak, cenderung akan selalu meng-iya-kan. Ahok tak berdaya menghadapi “perintah” mereka. Ketika sang sopir pribadi Ahok berkata “Pak, sepertinya jalan di depan macet parah, kita harus mundur dan berbalik arah. Kita harus mencari jalan lain”. Maka Ahok pun tak kuasa menolak, “ya, silahkan, yang penting cepat dan selamat sampai tujuan”.
Ketika Ahok dan sopirnya, atau Ahok mengendarai mobil sendiri dan hendak parkir atau keluar dari parkiran, maka tukang parkir yang akan menguasai Ahok. Termasuk memerintahkan Ahok untuk mundur. “Mundur pak, patah kanan… terus kanan … bales pak…bales… mundur lurus.. priiiit” teriak tukang parkir disambung suara peluit. Lagi, Ahok pun tak kuasa membantahnya. Ia akan menuruti perintah tukang parkir. Ahok pun mundur.
2. Fotografer dan Kameramen
Fotografer dan cameramen atau profesi sejenisnya, termasuk orang-orang beruntung yang bisa memerintahkan Ahok untuk mundur. Mereka bahkan lebih hebat dari politikus handal yang tak pernah berhasil memundurkan Ahok. Misalnya, dalam sebuah sesi pengambilan gambar di ruang yang sempit, fotografer kesulitan mendapat gambar utuh. Kemampuan kamera dalam mengambil gambar sudah mentok dan posisi kameramen sudah menabrak dinding, sedangkan posisi Ahok masih memungkinkan untuk mundur.
“Mohon maaf pak, sepertinya Pak Ahok harus mundur beberapa langkah agar gambarnya bisa lebih baik dan utuh”. “oke” jawab Ahok disertai langkah mundurnya. “cukup?” Ahok memastikan. “cukup pak, sudah oke pak” jawab cameramen. Ya, cameramen berhasil membuat Ahok mundur.
Jadi, siapun yang berharap dan berupaya untuk memundurkan Ahok, baik politisi, pejabat, anggota dewan, atau siapapun, bisa mencoba profesi sebagai sopir, tukang parkir atau fotografer/kameramen. Meskipun tidak bisa membuat Ahok mundur dari jabatannya, paling tidak, bisa memerintah Ahok untuk mundur langkah. Perintah yang sulit ditolak Ahok.
Sudah, itu saja. Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H