Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Sejarah dan Prediksi Nasib All New Innova: Perang Saudara atau Akan Pindah Ke Lain Hati?

2 Maret 2016   16:11 Diperbarui: 4 April 2017   18:30 6687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Interior All New Innova Tipe Tertinggi (sumber gambar: toyota.astra.co.id)"][/caption]

 

Toyota, sebuah pabrikan otomotif yang dikenal dunia, produknya ada di mana-mana. Salah satu produk yang sangat terkenal dan fenomenal adalah Kijang. Merk dagang Toyota Kijang yang sejak pertama diluncurkan tahun 1975 (generasi pertama), hingga Kijang Innova yang baru diluncurkan akhir 2015 lalu (generasi VI), selalu menarik perhatian. Masa perkembangan dan transisi dari generasi ke generasi, selalu dinanti. Oleh sebab itu, saya tertarik untuk mengulas generasi terbaru Kijang ini.

Dua puluh tiga Nopember 2015, Hotel Fairmont menjadi tempat peluncuran sang legenda Kijang, dengan tema The Legend Reborn. Sang legenda generasi keenam itu diberi nama All New Innova, digemborkan memiliki performa dan fitur lebih baik dari generasi sebelumnya, mengandung 90% komponen baru, 85% komponen local dan hasil rancangan desainer Indonesia. Toyota Astra Motor (TAM) selaku agen pemengan merk Toyota di Indonesia, memasang target penjualan 5000 unit/bulan. Apakah kini target itu telah tercapai dan penjualannya akan stabil sesuai target? Belum bisa dilihat apakah target tersebut telah tercapai, karena penjualan pada awal-awal peluncuran biasanya untuk memenuhi pesanan konsumen yang penasaran dengan All New Innova. Paling tidak harus menunggu hingga satu semester ke depan.

Rapor Cemerlang Innova

Berdasarkan berita yang muncul di kompas.com tanggal 21 Desember 2015, diketahui bahwa Innova meraih peringkat 4 dari deretan 5 mobil penumpang terlaris 2015. Innova laku terjual  37.396 unit. Tak perlu ditanya siapa juaranya, jelas juaranya adalah mobil sejuta umatnya Toyota, Avanza, yang laris manis dengan penjualan 125.506. Disusul Low Cost Car –masih milik Toyota- Agya, yang terjual 51.908 unit. Saya agak anti dengan penggunaan istilah Green pada Low Cost Green Car (LCGC), karena konsep Green masih tidak jelas, jadi sebut saja Low Cost Car. Tahun 2014 pun Innova berada pada posisi keempat terlaris, dengan penjualan 56.157 unit. Deretan peringkat dan angka yang bisa dibilang sebuah prestasi yang memuaskan. Rapornya cemerlang.

Sejarah Penurunan Penjualan Innova dan Eksistensi Kompetitor

Secara umum, memang banyak faktor yang mempengaruhi angka penjualan suatu produk. Mudahnya, bisa kita golongkan menjadi 2, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal produsen, dipengaruhi harga dan variasi produk. Sedangkan faktor eksternal, dapat dipengaruhi kondisi ekonomi konsumen, produk competitor, dan sebagainya. Kondisi ekonomi konsumen terlalu rumit untuk diuraikan, jadi tidak perlu dibahas. Mari kita lihat bagaimana sejarah penjualan Innova dibanding kompetitor.

Dilihat dari ukuran dan volume kabin, Innova memang sudah tidak punya lawan tanding yang sepadan. Lawannya adalah kelas Low atau mini MPV.

Meskipun 2014 dan 2015 berada pada posisi 4, tetapi terjadi penurunan jumlah penjualan yang tidak sedikit, mencapai 18.761unit. Mengapa demikian? Padahal, kompetitor Innova yang setara (MPV/ LMPV))- sebut saja Nissan Grand Livina, penjualannya tidak bergairah, menurun drastis. Berdasarkan release laporan Gaikindo, Tahun 2015 (selama 11 bulan), tulang punggung Nissan itu hanya terjual 7.646 (sumber: http://www.autogaya.com/). Padahal Grand Livina telah direvisi menjadi All New Grand Livina HWS pada 2014, tetapi sepertinya tidak mendongkrak pemasaran. Jadi, bukan Grand Livina yang mempengaruhi penurunan penjualan Innova.

 [caption caption="All New Grand Livina HWS 2014 (sumber gambar: nissan.co.id)"]

[/caption]

 

Nasib yang sama dialami oleh Miitsubishi Grandis. Grandis sebenarnya hadir untuk mengambil bagian pasar Honda Stream dan Odyssey. Dilihat dari ukuran dan volume kabin, Grandis bisa disebut sebagai lawan tanding yang sepadan untuk Innova. Sayangnya, Grandis sudah tidak muncul lagi. Sejak diperkenalkan tahun 2005, penjualannya tidak begitu memuaskan. Padahal Grandis sudah meraih berbagai penghargaan, sedikitnya ada 5 penghargaan, yaitu Best MPV, Winner Premium of Family Car, Best Premium MPV, Favorit Premium MPV dan Best Large MPV. Sepertinya tidak ada yang kurang dengan Grandis. Sejak diluncurkan, langsung merajai pasar MPV. Buktinya, Tahun 2008, KTB selaku agen Mitsubishi Indonesia meluncurkan 2 varian baru Grandis, untuk mengokohkan posisi puncak MPV mewah.  Tetapi sepertinya tidak bertahan lama, tumbang juga. Bahkan kini MPV yang terlihat sylish dan luxury itu jarang ditemui di jalan raya. Jadi bukan juga Grandis yang mempengaruhi penjualan Innova.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun