Mohon tunggu...
Yosep Kellen
Yosep Kellen Mohon Tunggu... mahasiswa -

be believe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Relevansi Teori komunikasi dengan Globalisasi

23 April 2014   16:13 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:18 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakin rumit dan kompleksnya kehidupan manusia memunculkan fenomena-fenomena baru dalam masyarakat sosial. Fenomena-fenomena yang ada menandai perbedaan antara setiap dekade kehidupan sosial yang ada dimasyarakat. Kenyataanya kondisi masyarakat sosial mengalami perubahan diiringi bermunculan fenomena-fenomena baru sebagai reaksi dari setiap perubahaan yang ada.

Keadaan masyarakat sosial di Indonesia yang semakin kompleks dengan segala fenomena sosial yang ada termasuk masalah komunikasi, dihadapkan pada sebuah paradigma tentang relevanya teori-teori Komunikasi yang selama ini di terapkan dalam studi Ilmu Komunikasi terhadap realitas keadaan masyarakat yang otomatis selalu berubah dari masa ke masa. Pada hal kita ketahui bahwa suatu teori yang dimunculkan harus sesuai dengan realitas masyarakat yang ada. Kenyataan teori-teori komunikasi yang diterapkan selama ini adalah merupakan adopsi dari teori-teori asing yang notabene tidak selamanya relevan dengan kondisi masyarakat di Indonesia. Dikatakan tidak relevan karena, secara struktur sosialnya, masyarakat Indonesia berbeda dengan masyarakat barat. Mengutip tulisan Anwar Arifin dalam buku yang berjudul Ilmu Komunikasi Kini dan Tantangan Masa Depan bahwa Demokrasi yang diterapkan di Indonesia saat ini merupakan pencerminan dari Liberalisme atau Neoliberalisme yang berdampak pada demokratisasi dalam bidang informasi serta berkembangnya industrialisasi media masa yang seolah- olah bergantung pada golongan pemilik modal ( kapital). Citra media komunikasi lambat laun berubah dari media informasi dari sarana pembangun menjadi media bisnis yang mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Pencerminan nilai-nilai barat yang sangat mendominasi dunia komunikasi di Indonesia secara tidak langsung mengkerdilkan pertumbuhan dan perkembangan dunia komunikasi Indonesia. Teori-teori komunikasi yang diadopsi dari negara barat tidak begitu relevan dengan kondisi sosial Masyarakat Indonesia.

Penerapan Teori-teori Komunikasi yang ada di Indonesia sebaiknya perlu ditinjau kembali dikarenakan aspek relevansi terhadap kondisi sosial masyarakat Indonesia yang berbeda dengan kondisi masyarakat di negara barat. Tantangan inilah yang harus dihadapi para mahasiswa dan para pakar komunikasi sehingga dapat menemukan suatu perubahan yang lebih baik dari kondisi dunia Komunikasi Indonesia saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun