Titik demi titik jatuh ke bumi
Menyusup ke tanah yang kerontang
Menyelinap sampai ke pori-porinya
Hujan nan di rindukan, bak pahlawan
Sumur mulai sesak, sungai mulai penuh
Ikan mulai tertawa terbahak
Bersorai berjenaka
Hujan nan di rindukan datang jua.
Selepas lelah pulih dahaga
Berembuk masa syukur lah tiba
Kemarau setahun, di hapus hujan sehari
Itulah nikmat Tuhan tercinta
Jangan disia-sia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!