Tahun 1997 adalah tahun yang tak pernah terlupakan dalam hidup. Ketika masa akan meninggalkan bangku sekolah dasar--baju putih merah kebanggan.
Beberapa kenangan terekam di memori ku saat itu, pertama kejadian perampokan bank Swasta oleh kelompok bersenjata di Lhokseumawe dan yang kedua nilai EBTANASÂ Mata Pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dapat nilai 100 %, tidak ada satupun jawaban yang salah.
Kejadian jawaban 100 % diikuti oleh kejadian baru selanjutnya, yaitu terdapat seorang guru yang tidak percaya dengan hasil yang didapatkan sebelumnya.
Kata guru tersebut:
"Kadang dia menyontek, atau ada konsep yang di bawanya dalam saku".
Sampai saat ini masih sangat saya ingat tentang kata-kata itu, tapi bukan untuk dendam akan tetapi sebagai cemeti berharga untuk terus berbenah diri.
Dengan senang hati saat itu mengikuti ujian EBTANAS khusus pelajaran PMP, saya tetap juga mendapat nilai 100 dari hasil yang saya kerjakan. Setelah itu guru tersebut baru mengakuinya.
Dari semenjak sekolah dasar saya sangat suka menghafal terkait pelajaran PMP sehingga dari butir-butir Pancasila, pasal di undang-undang dasar (UUD) dan terkait toleransi, tenggang rasa.
Semoga terus semangat!Â
#memoriItuHarusSelaluDiingat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H