Mohon tunggu...
M Yusuf Is
M Yusuf Is Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Sosialisator Penggerak Literasi Nasional 2022

Menulis itu ibarat makanan yang terserap dalam tubuh dan menjadi energi yang dahsyat dalam bertindak, Jangan ragu-ragu untuk memberikan yang terbaik. __Tulisan mempunyai hak cipta__ Contact : 085362197826 FB : Muhammad Yusuf Ismail Ar-Rasyidi Tweeter : @ismayusuf Email : Ismailyusuf8@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seragam Satpam Putih Biru Tua Lebih Ngejreng, Kenapa?

3 Februari 2022   08:13 Diperbarui: 3 Februari 2022   08:17 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membahas masalah baju seragam, memang itu identitas sebuah perusahaan yang mempunyai Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam bekerja. 

Khususnya baju satpam sekarang menjadi polemik dan sering berganti-ganti. Di tinjau dari segi filosofis bahwa baju putih dan celana biru tua sudah sangat cocok dengan profesi seorang satpam.

Beberapa waktu yang lalu  sempat di ganti menjadi coklat dan itu hampir mirip dengan seragam korp kepolisian, dan akan juga segera digantikan dengan orange.

Dikhawatirkan jikalau tetap berwarna coklat, itu akan ada orang-orang tertentu yang tak bisa membedakan antara seragam polisi dan satpam.

Baju putih, maknanya  suci bersih dan jujur. Profesi satpam adalah profesi yang sangat mulia yang di emban oleh seseorang. 

Penulis sendiri pernah menjadi seorang satpam selama 3 bulan di daerah Batam Center bernama WANRA ( Relawan Rakyat ), dan itu hampir mirip dengan baju institusi tertentu.

Sebuah kekhwatiran pula jikalau itu sama dengan institusi tertentu maka akan di manfaatkan oleh orang tidak bertanggunjawab untuk kepentingan pribadinya, dan itu tentu sangat bersalah dan melanggar etika.

Semoga  seragam kerja satpam akan kembali menjadi warna putih dan celana biru tua, karena mengingat mana filosofi yang bergitu tinggi.*

(YS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun