Mohon tunggu...
M Yusuf Is
M Yusuf Is Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Sosialisator Penggerak Literasi Nasional 2022

Menulis itu ibarat makanan yang terserap dalam tubuh dan menjadi energi yang dahsyat dalam bertindak, Jangan ragu-ragu untuk memberikan yang terbaik. __Tulisan mempunyai hak cipta__ Contact : 085362197826 FB : Muhammad Yusuf Ismail Ar-Rasyidi Tweeter : @ismayusuf Email : Ismailyusuf8@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hikmah di Balik Pandemi Covid-19

6 April 2020   08:05 Diperbarui: 6 April 2020   08:06 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Republika.co.id

Sungguh virus tersebut mengajarkan untuk tidak pernah meremehkan sebuah aktivitas yang tampaknya ringan namun itu berdampak jangka panjang pada komunitas, lingkungan bahkan pada diri sendiri. 

Bayangkan saja seseorang yang ada virus di tangannya dan tidak mencuci tangan lalu berjabat tangan, menyentuh apa saja di sekitarnya. Orang lain juga melakukan hal yang sama maka bukan hal yang mustahil penderita COVID19 akan meledak jumlahnya. 

Banyak sekali hal yang di ajarkan oleh virus berbentuk mikro kepada umat manusia, yang paling santer beredar kabar bahwasanya lubang lapisan ozon sudah mulai tertutup di antarmuka, itu tentu sebuah kabar baik yang di tunggu-tunggu oleh umat manusia. 

Tidak mustahil semua yang di atas terjadinya karena sudah ada pengurangan aktivitas, aktifitas lockdown di beberapa negara, pengurangan kegiatan industri, kendaraan bermotor yang juga menyumbang polusi terbesar di muka bumi. 

Semoga Corona ini mampu memberikan pemahaman kepada umat manusia untuk terus menjaga kesehatan walaupun terlihat ringan namun dampaknya luarbiasa dalam waktu jangka panjang. 

Juga, mendidik keikhlasan di tengah kondisi yang rumit, berbagi sembako, minuman, APD, makanan. Hal itu nampak pada beberapa foto dan video yang beredar di Eropa tentang pembagian makanan tersebut antara sesama, kondisi tersebut telah menyentuh sisi kemanusiaan yang paling dalam untuk berbuat baik antara sesama manusia, tanpa mengenal orang dan latar belakangnya. 

(YSF) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun