Pemilu tinggal hitungan hari, para pendukung dan yang didukung semakin menggeliat aktivitas kampanyenya baik di dunia nyata maupun dunia maya, lewat sosial media.
Tiada yang menyangkal bahwasanya akhir akhir ini semakin terbuka cerobong untuk menyuarakan pilihannya untuk menentukan nasib bangsa lima tahun yang akan datang.
Namun dibalik kebebasan itu semua, sebagai anak bangsa yang baik tentu harus menjaga etika dalam setiap kebebasan itu, jangan sampai kebebasan tersebut melukai kebebasan anak bangsa lainnya.
Toh, setelah itu menyisakan luka di hati dan tak akan pulih begitu saja.Â
Dari semula, sudah bergerak untuk membangun bangsa dengan memilih kandidat terbaik versi diri dan kelompok yang kita perjuangkan.
Yang lain juga demikian pasti mengklaim yang terbaik pula, jadi mana sebenarnya yang terbaik?
Oleh karena itu, percayalah tidak ada yang kita dapatkan bila bergesek dan terus aus tali persaudaraan yang telah lama di bina oleh para pendiri bangsa.
Tentunya harus kembali bila sudah salah arah, salah langkah atur semua yang bercerai berai, ada satu hal yang sangat penting di balik mengklaim diri kita terbaik, bahwasanya itulah tali Persaudaraan.
(Ysf).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H