Selain itu kejadian ambruknya jembatan penghubung ini disebabkan arus air dari hulu sungai sangat besar karena curah hujan yang tinggi dalam 2 hari terakhir (25-26/11/2018). Secara aspek teknis konstruksi jembatan ini di bangun di atas endapan pasir-lamau-lempung yang labil dan bukan pada batuan dasar. Landasan fondasi ini tidak diletakan pada batuan dasar sehingga mudah tererosi dan ambles.
Berkaca dari kejadian ini maka pembangunan ulang jembatan diperlukan dengan memperhatikan landasan fondasi harus ditempatkan pada batuan dasar dan bukan pada endapan (pasir-lempung-lanau), dasar jalan sebaiknya diberi atau ditaburi fragmen batugamping dengan ketebelan sesuai dengan rekomendasi tim geotek dan peninggian fondasi pada daerah ruas jalan yang mengalami penurunan muka tanah yang mengakibatkan genangan air seperti di sekitar ambles  jembatan dan hilir Sungai Waigawe. Selain itu untuk mencegah genangan maka perlu dibuat embung pada hilir Sungai Waigawe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H