Mohon tunggu...
YOSEO
YOSEO Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Konten

Yoseo adalah seorang yang manyukai dunia petualangan, mulai dari mendaki gunung, memancing, dan traveling.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mengapa Lelaki Sulit Sekali Melupakan Mantan?

22 Juni 2024   20:24 Diperbarui: 22 Juni 2024   20:36 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
alasan lelaki sulit melupakan mantan/medcom.id

Selain itu, lelaki juga cenderung mengidealisasi mantan kekasih mereka. Mereka hanya mengingat hal-hal baik dan melupakan sisi buruk dari hubungan yang telah berakhir. Akibatnya, mantan seolah menjadi sosok yang sempurna dan tak tergantikan. Pemikiran seperti ini tentu saja membuat proses move on menjadi semakin sulit.

Bagi sebagian lelaki, status hubungan juga dianggap sebagai bentuk pencapaian. Ketika putus, mereka merasa kehilangan sesuatu yang berharga. Perasaan gagal dan tidak mampu mempertahankan hubungan bisa menurunkan kepercayaan diri. Hal ini membuat mereka terus memikirkan mantan dan sulit membuka hati untuk orang lain.

Meski sulit, bukan berarti lelaki tidak bisa move on dari mantan. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membantu proses penyembuhan hati. Langkah pertama adalah mengakui dan menerima perasaan yang ada. Tidak perlu menyangkal atau malu dengan rasa sedih yang dirasakan. Izinkan diri untuk berduka, tapi jangan terlalu lama larut dalam kesedihan.

Penting juga untuk memberi waktu pada diri sendiri. Tidak ada batasan waktu yang pasti untuk bisa move on. Setiap orang memiliki proses yang berbeda-beda. Jangan memaksakan diri untuk cepat-cepat melupakan mantan hanya karena merasa dituntut oleh lingkungan sekitar. Biarkan waktu yang menyembuhkan luka hati secara perlahan.

Mencari kesibukan bisa menjadi cara efektif untuk mengalihkan pikiran dari mantan. Cobalah fokus pada hobi atau aktivitas yang disukai. Berolahraga, membaca buku, atau belajar hal baru bisa membantu mengisi waktu dengan hal-hal positif. Selain menghibur diri, kegiatan ini juga bisa menjadi sarana pengembangan diri.

Jangan ragu untuk berbagi cerita dengan orang terdekat. Bicarakan perasaan yang dirasakan kepada teman atau keluarga. Mereka bisa memberikan dukungan dan pandangan baru yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya. Berbagi beban dengan orang lain bisa membuat hati terasa lebih ringan.

Cobalah juga untuk memperluas lingkaran pertemanan. Bertemu dengan orang-orang baru bisa membuka wawasan dan memberi energi positif. Ini bukan berarti harus langsung mencari pengganti, tapi lebih pada membuka diri untuk berinteraksi dengan lebih banyak orang. Siapa tahu ada teman baru yang bisa memberi inspirasi dan semangat baru.

Belajarlah untuk memaafkan, baik pada mantan maupun diri sendiri. Menyimpan dendam atau penyesalan hanya akan membuat proses move on semakin sulit. Terimalah bahwa setiap orang bisa melakukan kesalahan. Jadikan pengalaman masa lalu sebagai pelajaran berharga untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Penting juga untuk menghargai diri sendiri. Jangan membandingkan diri dengan orang lain atau merasa tidak berharga hanya karena putus cinta. Ingatlah bahwa nilai diri seseorang tidak ditentukan oleh status hubungan. Fokus pada pengembangan diri dan kebahagiaan pribadi adalah kunci untuk bisa move on dengan lebih mudah.

Jika merasa sulit mengatasi perasaan sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Konseling atau terapi bisa membantu menemukan cara yang tepat untuk mengelola emosi dan pikiran. Seorang ahli bisa memberikan panduan dan teknik-teknik yang efektif untuk proses penyembuhan hati.

Ingatlah bahwa setiap akhir adalah awal yang baru. Putusnya sebuah hubungan bukan berarti akhir dari segalanya. Jadikan pengalaman ini sebagai kesempatan untuk mengenal diri lebih dalam dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat. Percayalah bahwa masa depan yang lebih baik sedang menanti di depan sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun