Melakukan pemulihan keamanan dengan membangun sector ekonomi, keuangan, industry, pertanian, peternakan, perikanan, perhubungan, pendidikan, kebudayaan, perburuhan pegawai serta melakukan pembentukan daerah-daerah otonom dan meningkatkan pertahanan dalam negeri.
4 point di atas merupakan program kerja dari cabinet Ali SastramidjojoII, namun sangat amat disayangkan baru satu tahun cabinet Ali SastramidjojoII berjalan terdapat sebuah permasalahan yang dialami oleh cabinet Ali SastramidjojoII. Penyebab permaslahan tersebut adalah adanya tuntutan pengembalian mandat kepada Presiden Soekarno oleh daerah yang didukung oleh Partai Masyumi, hal ini pun menimbulkan pecahnya koalis antara PNI dan Masyumi. Terdapat beberapa perbedaan pendapat antara PNI dan Masyumi yang meyebabkan adanya dua pandangan berbeda oleh kedua partai tersebut. Hingga Masyumi memutuskan untuk menarik seluruh mentrinya dari cabinet Ali SastramidjojoII.
Akhir Peristiwa
Setelah Masyumi memutuskan untuk menarik seluruh mentrinya dari kabinet Ali SastramidjojoII menimbulkan melemahnya cabinet Ali SastramidjojoII. Cabinet Ali SastramidjojoII menyerahkan mandat tersebut pada 14 maret 1957 dan dengan resmi Kabinet Ali SastramidjojoII dibubarkan melaui keputusan Presiden Nomor 107 tahun 1957 pada tanggal 9 April 1057. Presiden soekarno akhirnya mengesahkan Kabinet Djuanda yang dipimpin oleh Ir. H. Djuanda Kartawijaya, namun KH Idham Chali tetap memegang jabatan Waperdam II Pada cabinet terbaru ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H