Mohon tunggu...
theresia ermelinda
theresia ermelinda Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

kesuksesan ku dan keberhasilan ku adalah kebahagian orang tua ku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teori Sulivan dan Jung

17 Juni 2015   20:29 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:09 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Harry Stack  Sulivan menurutnya kepribadian itu kontruk hipotesis yang hanya dapat diamati dalam konteks tingkah-laku interprosional. Dalam teorinya ini ia membahas juga tentang tiga proses kepribadian yaitu,

  • Dinamisme yaitu pola khas tingkahlaku yang menetap dan berulang terjadi yang menjadi ciri khusus sesesorang.
  • Personifikasi adalh suatu gambaran mengenai diri atau orang lain.yang dibangun berdasarkan pengalaman yang menimbulkan kepuasan atau kecemasan.
  • Proses kognitif, dimana proses kognitif ini di bagi lagi menjadi 3 bagian yaitu;
  1. Prototaksis

Adalah rangkaian pengalaman yang terpisah- pisah dia;ami pada masa bayi dimna arus kesadaran (pengindran, bayangan, dan perasaan) yang mengalir kedalam jiwa tampa pengertian sebelum dan sesudah.

  1. Parataksis

Yaitu terjadi pada awal tahun bulan kedua pada anak bayi mulai persamaan- persamaan dan perbedaan-perbedaan peristiwa. Bayi mengembangkan cara berfikir melihat hubungan sebab-akibat, asiosional peristiwa yang terjadi pada saat yang bersamaan atau peristiwa- peristiwa yang mempunyai detil yang sama.

  • Sintaksis

Berfikir logi dan realistik.mengunakan lambang- lambang yang diterima bersama seperti bahasa- kata-bilangan.

 

JUNG

      Pada teori ini, Jung berbicara tentang struktur kepribadian yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu,

  • Ego membentuk rasio, perasaan dan kesadaran
  • Ketidaksadaran pesonal adanya tekanan atu depresi.
  • Ketidaksadaran kolektif

Adanya bayang; bayang diam dalam diri.yang disebut arcetype.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun