Mohon tunggu...
Yosephin Hamonangan Pasaribu
Yosephin Hamonangan Pasaribu Mohon Tunggu... Penulis - A girl who loves to talk to herself🙋‍♀️

Walking, thinking and looking, writing.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Musik, Ekspresi, dan Memori Kehidupan

11 Maret 2018   22:58 Diperbarui: 14 Maret 2018   15:48 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (foto: www.unjkita.com)

Selamat Hari Musik Nasional Indonesia. Tepat di setiap tanggal 9 Maret, Nusantara memperingati hari Musik Nasional. Peringatan ini bertujuan untuk mengapresiasi kreatifitas, inovasi dan semangat para musisi Indonesia. Hari Musik Nasional ini juga untuk memperingati lahirnya pahlawan dan pencipta lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Wage Rudolf Soepratman. 

Tentu Anda sangat lekat dengan musik. Pasti selama seharian beraktivitas kita terikat dengan musik. Terikat disini dalam artian Anda menjadikan musik sebagai teman dekat Anda. Terlepas mau itu musik lokal ataupun internasional dalam berbagai jenis musik. Saya sendiri mengakui bahwa musik menjadi teman dalam aktivitas saya. Umumnya orang mengatakan bahwa musik dapat meningkatkan konsentrasi ketika belajar ataupun bekerja. Tentu saya sangat setuju karena sudah merasakan 'khasiat' alunan sebuah musik.

Musik hampir menjadi nutrisi penting bagi kehidupan kita. Bagaimana tidak, tanpa musik hidup kita datar dan tak berasa. Ibarat ketika sedang memasak atau membakar ikan yang tidak dibumbui maka makan pun tak semangat. Apakah Anda setuju?

Ilustrasi (foto: www.unjkita.com)
Ilustrasi (foto: www.unjkita.com)
Terkadang musik 'pas' dalam segala situasi dan kondisi. Ketika sedang sedih, Anda akan mendengarkan musik slow.Ketika sedang lemas dan bermalas-malasan, Anda mencoba membangkitkan semangat dengan musik ceria atau bergairah. 

Ya, musik dapat mengobati dan mengekspresikan perasaan kita. Secara tidak langsung, ketika Anda mendengar dan ikut mengumamkan sebuah musik, Anda mengapresiasi musik tersebut.

Musik mencerminkan diri seseorang, bagaimana perasaannya, apa yang dilihatnya dan mengapa hal itu terjadi. Layaknya wawancara jurnalistik, musik menyimpan unsur 5W+1H. Maestro atau musisi akan menanggap musik dan perangkatnya sebagai 'alat bantu' untuk mengekspresikan sesuatu dan memajukan suatu hal.

Saya ambil contoh lagu Berita Kepada Kawan yang diciptakan oleh Ebiet G. Ade. Lagu ini menceritakan tentang perjalanan hidup manusia yang penuh rintangan dengan bencana yang tak ada habisnya. Bagi saya, lagu ini mengingatkan kita untuk selalu menghargai apa yang telah Tuhan berikan kepada seperti alam dan lingkungan. Selain itu, Rayuan Pulau Kelapa karya Bapak Ismail Marzuki yang mengajak kita untuk bangga menjadi putra-putri yang lahir di negeri yang kaya dengan keindahan alamnya.

Untuk mempertahankan fungsi dan karya musik, Presiden Joko Widodo berpesan untuk menjaga keberadaan musik. Beliau juga mengajak kita untuk mempopularitaskan musik nasional dan daerah di ranah internasional seperti yang dilansir dari CNNIndonesia. Musik Indonesia terbentang dari Sabang hingga Merauke melambangkan kerukunan dan keharmonisan rakyatnya.

Ayo generasi muda Indonesia. Selingi harimu dengan mendengar lagu berbahasa Indonesia dan bahasa daerahmu.

Maju terus dunia musik Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun