Mohon tunggu...
Yosephin Hamonangan Pasaribu
Yosephin Hamonangan Pasaribu Mohon Tunggu... Penulis - A girl who loves to talk to herself🙋‍♀️

Walking, thinking and looking, writing.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Diet Keto Bukan Pilihan yang Tepat

7 Maret 2018   10:17 Diperbarui: 7 Maret 2018   10:23 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (foto: www.merdeka.com)

Tentu setiap orang akan melakukan hal apapun demi meraih bentuk tubuh yang ideal. Sebagian orang merasa bahwa penampilan yang menarik juga didukung oleh tubuh yang 'pas'. Tindakan yang sering dilakukan adalah berbagai macam diet. Selain itu, dunia kedokteran sekarang ini juga memanfaatkan teknologi untuk 'sedot lemak'. Karena biaya yang cukup mahal, maka sebagian orang memilih untuk diet ketat.

Diet sepertinya sudah menjadi tren di tengah masyarakat. Kecanggihan teknologi saat ini membuat sebagian orang mencari tips diet di internet dan bukan  ke dokter. Cara diet yang sering dilakukan orang adalah diet ketogenik yang dipercaya dapat menurunkan berat badan lebih cepat. Alangkah lebih baik jika Anda yang melakukan diet keto ini, berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter. 

Diet ketogenik adalah diet yang menerapkan pola makan rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Normalnya, manusia hanya mengonsumsi lemak sekitar 20-30% sedangkan diet keto meminta asupan lemak sebanyak 60-70%. Diet ini menekankan konsumsi lemak dan protein yang tinggi. Asupan karbohidrat saat diet keto ini harus kurang dari 50 gram per hari.

Dilansir dari CNNIndonesia ketogenik berasal dari 'keto' dan 'gen'. Keto adalah keton, gen itu pembentukan keton. Keton adalah asam yang dibuat ketika tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi. Ketika lemak dipecah, maka keton dihasilkan dan dapat tertimbun dalam tubuh. Keton mengubah keseimbangan kimia dalam darah sehingga dapat meracuni tubuh.

Ilustrasi. (foto: www.healthydietmag.com)
Ilustrasi. (foto: www.healthydietmag.com)
Tak jarang ketika hasil diet belum terlihat, sebagian orang menekan jumlah karbohidrat. Tentu saja dengan jumlah karbohidrat yang minimal memberikan efek kelelahan yang sangat drastis. Tidak hanya kelelahan, banyaknya keton dalam tubuh Anda menimbulkan rasa sakit kepala dan merusak otot jantung. Lebih parahnya, diet keto bisa membuat seseorang koma akibat pemecahan lemak yang kuat, keton tidak bisa dibuang serta ginjal dan paru-paru yang bekerja terlalu keras.

Bagi Anda penderita diabetes, hindarilah proses diet ketogenik ini. Anda harus was-was terhadap jumlah keton maupun glukosa darah. Cobalah berkonsultasi dengan dokter Anda ataupun menjaga keseimbangan pola hidup yang sehat. Konsumsilah makanan 4 sehat dan 5 sempurna dan olahraga jogging atau bersepeda maksimal 20 menit per hari. Meskpun perlahan akan tetapi langkah ini sangat aman bagi tubuh kita.

Untuk mengganti sumber energi, Anda bisa mengganti nasi putih dengan konsumsi kentang. 100 gram kentang mengandung 89 kalori, 21.08 gram karbohidrat dan 0,15 gram lemak. Kentang lebih rendah lemak dan memiliki serat yang lebih tinggi. Untuk diet sehat Anda, ubahlah dari konsumsi nasi putih menjadi konsumsi kentang.

Semoga bermanfaat ya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun