Mohon tunggu...
YOSEF PASKAH
YOSEF PASKAH Mohon Tunggu... Freelancer - Pustakawan

saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerita 13.05.18

14 Mei 2020   07:24 Diperbarui: 14 Mei 2020   07:38 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tepat dua tahun sudah bom Surabaya berlalu. Pada tanggal 13 Mei 2018 telah terjadi pengeboman di beberapa gereja di Surabaya salah satunya di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela (SMTB). Bekas peledakan bom masih terlihat jelas hingga saat ini. 

Beberapa dari jemaat dipanggil oleh-Nya. Pada saat itu, adalah hari minggu dan pada saat itu juga gereja baru saja mengadakan misa pagi dan akan di adakan misa kembali. Namun, tragedi itu pun terjadi di mana ada dua orang memakai sepeda motor dengan bebasnya masuk ke gereja tanpa ijin. 

Mereka lalu meledakkan diri sehingga ada salah satu umat penjaga parkir yang meninggal dunia akibat bom yang ada di sekitarnya. Tidak hanya satu umat tetapi, ada beberapa orang yang terluka hingga meninggal dunia. Sungguh kejadian itu membuat umat Katolik sangat traumatis.

Tetapi apa yang bisa diambil dari kejadian dua tahun yang lalu? Para pastur di gereja Santa Maria tak bercela pun mencoba mengingat kembali memori kelam itu. 

Memori kelam itu dimaknai bukan sebagai peristiwa yang menyedihkan tetapi peristiwa yang menyelamatkan. Dalam Gereja Katolik dikenal dengan penebusan Yesus Kristus sebagai Anak Allah yang rela untuk di salib, maka para korban harus menerima Kasih Allah itu dengan mengorbankan dirinya bagi orang lain di sekitarnya. 

Mungkin, bagi orang yang menjadi kerabat korban seperti istri salah satu korban tidak dapat menerima hal ini secara mudah. namun, lambat laun mereka akan mengerti bahwa Tuhan itu memang mengasihi suaminya karena ia telah mati bukan bagi dirinya sendiri tetapi untuk menyelamatkan nyawa orang yang ada di sekitarnya

Lalu bagaimana dengan umat Kristen Protestan? Kita tahu pengeboman terjadi tidak hanya di satu gereja tetapi juga di beberapa gereja kristen salah satunya di gereja Kristen Indonesia Diponegoro. 

Pendeta Andri yang saat itu mengurus gereja tersebut melakukan sebuah trobosan bawa pentingnya untuk memaknai peristiwa bom ini untuk membuka peranan umat kristen terhadap orang-orang non kristen atau sebut saja kepada orang muslim. 

Mereka awalnya sangat traumatik apabila melihat orang berjilbab dan bercadar namun lambat laun mereka juga terbuka kepada mereka. Umat GKI pun membuat suatu kegiatan lintas iman sebagai bentuk dialog antar beragama.

Sekarang, bagaimana dengan umat muslim sendiri? bagi Gus Aan ini merupakan Aib yang harus di buka selebar-lebarnya bukan melupakan kejadian tersebut. hal ini juga penting terhadap beriman secara islam bukan hanya mempelajari Al-Quran dan ilmu agama Islam tetapi juga bagaimana menjaga toleransi antar umat beragama. 

Untuk menjaga toleransi umat beragama inilah, Gus Aan menyarankan untuk diadakannya suatu dialog dua arah antar agama. Tujuannya hanyalah satu yakni mempersatukan perbedaan.

Kejadian itu membuat semua umat minoritas (Kristen dan Katolik) tidak menjadi tertutup dan membenci umat Islam tetapi malahan mempeerat tali persaudaraan. 

Ada salah satu bentuk nyata dalam perkuliahan di salah satu universitas yang meminta mahasiswanya untuk tinggal tiga hari dua malam di salah satu pesantren di Surabaya. Pesantren itu tidaklah pesantren yang mampu tetapi pesantren tidak begitu mampu dan cenderung miskin. 

Mahasiswa diminta untuk memberikan dialog lintas agama agar tali persaudaraan ini tidaklah putus tetapi terus terjalin hingga saat ini. Mereka juga diminta untuk memberikan suatu kegiatan yang positif terhadap anak-anak santri agar tidak menjadi "radikal" terhadap orang-orang yang minoritas.

Hal ini cukup menarik apabila mengaitkan persoalan ini dengan persoalan baru-baru ini yakni virus corona atau COVID-19. Kita tahu, bahwa hingga sampai saat ini pasien yang terkonfrimasi positif sangatlah banyak. 

Di tengah penderitaan akibat Covid-19, kita melihat bahwa upaya pemerinah untuk menanggulangi dampak covid-19 sangatlah cukup baik. betapa tidak, pemerintah menggencar-gencarkan program untuk saling gotong royong membantu sesama yang membutuhkan. 

Ada banyak cara yang dilakukan untuk mempererat tali persaudaraan dengan memberikan bantuan kepada orang-orang yang terdampak. Tetapi, Apa yang dapat kita maknai atas dua peristiwa ini?

Sebagai seorang yang tahu akan intelektual, kita pun akan melihat betapa pentingnya tali persaudaraan. Kita tahu Tuhan tidak menciptakan manusia sendiri hanya laki-laki tetapi, Tuhan menciptakan perempuan untuk mendampingi laki-laki. 

Hal ini dapat di artikan bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri dan manusia tidak dapat apabila manusia hanya mementingkan egonya sendiri. apabila manusia hanya mementingkan egonya sendiri, tentu manusia tidak akan dapat hidup secara manusiawi. 

Ia hanya dapat hidup dengan dunianya sendiri. sebagai contoh apabila kita apatis terhadap dua kejadian ini tentu kita tidak akan memedulikan orang lain dan yang paling menyedihkan lagi apabila kita tidak mau terlibat dalam solidaritas kemanusiaan.

Dengan demikian, memaknai dua kejadian ini memanglah tidak mudah. Memang, pada saat ini ada persamaan ketika menghadapi ancaman bom Surabaya yaitu kehilangan orang yang kita cintai. 

Bila dahulu orang yang dikasihi karena korban ledakan bom kini, orang yang di kasihi hilang akibat bom yang tidak dapat dilihat secara jelas oleh mata kita. 

Akhirnya, dengan adanya dua kejadian ini sebenarnya kita juga bisa belajar betapa pentingnya persaudaraan dan dialog antar sesama agar terciptanya rasa persatuan dan solidaritas bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun