Perbedaan Gadget dengan benda elektronik lainnya adalah pembaharuan. Saat ini, gadget terus diperbaharui untuk berbagai kebutuhan manusia sejagat. Bahkan, Gadget atau Gawai juga berfungsi sebagai sarana bisnis, sumber informasi, penyimpanan data, dokumentasi, untuk mendengarkan musik, dan lain sebagainya. Tak hanya itu, Gadget juga digunakan sebagai sarana belajar secara daring ataupun online.
Sejarah awal mula kemunculan Gadget sesungguhnya tak terlalu dapat dijelaskan secara menyeluruh. Hal ini karena kata Gadget ini tidak menyimbolkan suatu benda ataupun barang, melainkan pada suatu klasifikasi dari beberapa jenis komponen seperti misalnya handphone. Oleh karena itu, ketika kita mengulas awal mula Gadget, maka sama halnya dengan membahas sejarah dari perangkat handphone itu sendiri.
Adapun diperkenalkan 4 (Empat) jenis Gadget yang menguasai hajat hidup semua manusia di dunia termasuk di Indonesia dan terasa juga dalam kehidupan praksis di Kabupaten Pulau Morotai Provinsi Maluku Utara adalah: Pertama, Gadget sebagai Alat Komunikasi. Gadget merupakan alat komunikasi yang canggih dengan fungsi utamanya adalah memudahkan dalam berkomunikasi dengan banyak orang tanpa terbatas dengan jarak dan waktu.
Kedua, Gadget untuk Produktivitas. Gadget untuk produktivitas adalah gadget yang di mana fungsinya adalah untuk membantu pekerjaan sehari-hari. Jenis gadget ini memiliki banyak fitur di dalamnya. Semua fitur yang dimiliki gadget ini kemudian akan didesain untuk membantu kita semua untuk bekerja.
Ketiga, Gadget untuk Hiburan. Jenis gadget yang satu ini memiliki fungsi untuk memberikan hiburan kepada para penggunanya. Selain itu, gadget untuk hiburan sendiri memiliki fungsi dasar yaitu memutar musik ataupun video. Contoh yang dapat dilihat dari gadget untuk hiburan diantaranya pada pemutar musik portable iPod ataupun pemutar musik portable. Keempat, Gadget untuk Gaya Hidup. Gadget tidak selamanya digunakan untuk bekerja serta menikmati hiburan saja. Dengan kata lain, ada salah satu jenis Gadget yang dapat digunakan untuk mendukung gaya hidup. Jika memiliki Gadget yang satu ini, maka kita bisa menjadi lebih percaya diri dalam melakukan berbagai macam aktivitas.
Keempat tipe Gadget yang mendukung gaya hidup, seperti konsol game, drone, Fitness Band, Smartwatch, dan action cam. Selain itu, ada beberapa tipe atau model atau contoh Gadget yang banyak digunakan oleh semua manusia di dunia zaman digitalisasi ini yakni: Handphone, Laptop/ Notebook/ Komputer, Tablet, Kamera Digital dan Headphone/Headset.
Pada dasarnya, Gadget memang memiliki banyak sekali jenis, fungsi dan manfaatnya serta tipe atau model. Namun, di sisi lain ternyata Gadget juga memiliki dampak negatif yang tidak baik apabila digunakan secara berlebihan atau salah memilih informasi atau menjadi bumerang bagi kita dan orang lain serta dapat merusak mental dan kesehatan jiwa dan raga kita. Sebab arus Gadget sangat deras dan yang bisa mengendalikannya adalah akal sehat yang ada dalam diri kita masing-masing.
Strategi Mendorong Giat Baca Buku
Sebuah falsafah klasik mengatakan bahwa “Tulang punggung bangsa dan negara ada di tangan anak muda diantaranya Pemuda-Pelajar-Mahasiswa.” Hal ini senada dengan ungkapkan Ir. Soekarno, Proklamator Indonesia: “Berikan aku 1000 (seribu) orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 (sepuluh) pemuda, niscaya akan ku guncangkan dunia.”
Artinya, niat dan semangat anak muda itu harus didukung dan dikembangkan secara positif sehingga mereka juga dapat mempunyai mental yang baik dan kecerdasan yang mumpuni untuk merubah negeri ini ke arah yang lebih baik dan maju.
Begitu pula dalam dunia Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantoro selaku tokoh Pendidikan untuk belajar merdeka menegaskan ulang agar kita semua bertindak sebagai seorang guru demi menyelamatkan anak bangsa yang digilas oleh arus zaman digital dengan semboyan: “Guru itu memberikan teladan, Ing ngarso sung tulodo, ketika di depan. Ketika di tengah, membangkitkan semangat, Ing madya mangun karso. Karsa itu semangat, jadi membangkitkan semangat, motivasi kepada peserta didik, lalu kemudian ketika di belakang itu mendorong muridnya, Tut wuri handayani.” Sehingga mendorong dari belakang supaya muridnya ini mandiri.
Dengan kata lain independen atau merdeka.
Ini sebenarnya filosofi yang ingin menciptakan murid-murid yang mandiri, murid-murid yang merdeka. Oleh karena itu, ketika berbicara Gadget erat kaitannya dengan membicarakan generasi milenial yang tentu masih mempunyai semangat Sumpah Pemuda dengan selalu bercermin pada jasa para Pahlawan.