Mohon tunggu...
Yosef  Latu Duan
Yosef Latu Duan Mohon Tunggu... Administrasi - Saya bekerja di instansi Kabupaten Pulau Morotai sebagai PNS atau ASN

Saya juga adalah Pemerhati Sosial dan Politik di Kabupaten Pulau Morotai, yang beralamat di Daruba Kecamatan Morotai Selatan Kabupaten Pulau Morotai Provinsi Maluku Utara Kode Pos: 97771

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jeritan Bambu Tada

9 Desember 2024   12:37 Diperbarui: 20 Desember 2024   08:23 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
             Gema dan hentakan Musik Bambu Tada                    Morotai Maluku Utara (Sumber: Freepik/Kredit Foto)

Jeritan Bambu Tada

Oh Bambu Tada menghentak mengangkasa

Musik hidup nan unik Morotai Daloha

Suaramu hampir lenyap termakan zaman

Lantunanmu terbentur tembok pembangunan

Masa berlalu tak seorangpun melirikmu

Engkau berdiri tegak dalam rumpunmu

Memendam diri dalam kesunyian

Pilu rasanya tak digunakan

Kini deru gesekmu dibalik semak tiba

Kembali menghentak menggempar sukma

Merobek jiwa menerobos generasi bibir Pasifik

Ukir citra gendre musik menuju gema ahklak

Dalam alunan gelapmu terbersit terang anak negeri

Kerja keras penuh asa menjulang rekor muri

Rawat terus nyanyian beragam penuh kesatuan harmoni

Abadi selamanya Morotai untuk Pertiwi

Pesona musik Bambu Tada Morotai Maluku Utara  (Sumber: Freepik/Kredit Foto)
Pesona musik Bambu Tada Morotai Maluku Utara  (Sumber: Freepik/Kredit Foto)

Oleh: Yosef Latu Duan, S.IP_ASN Pemda Pulau Morotai

Puisi : Curahan hati dari Perbatasan Pulau Morotai atas Fenomena Musik Tradisional Bambu Tada Morotai yang sudah masuk Rekor Muri Tahun 2019 tetapi dibiarkan begitu saja.......Suara Perbatasan dari Sahabat HARUM : Himpunan Anak Rantau Untuk Morotai, 8 Agustus 2019

Selamat membaca semoga terinspirasi dan boleh berkenaan memberikan masukan demi perbaikan kedepannya...Salam 100% Morotai Sejahtera_100% Indonesia Sukses menuju manusia Indonesia Emas Tahun 2045 !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun