Si penelepon yang mengucapkan selamat tidur kepada kekasihnya, akan dibalas dengan ucapan "selamat tidur juga" sehingga tidak perlu semua orang mengetahui isi pembicaraan dan perayaan kita atas sesuatu.
Uniknya, saat ini, perkembangan teknologi yang turut mempengaruhi cara menghargai dan bersikap di era modern terkesan tidak memiliki ruang privat. Tetapi ingat, hal ini berlaku tidak untuk semua orang, sebab keprivatan yang kita miliki tergantung pada bagaimana kita menjaga hal tersebut.Â
Tulisan ini tidak ditulis untuk menyinggung siapa pun. Tujuan penulis hanya ingin mengutarakan keresahan dan mencoba menganalisis setiap fenomena yang terjadi di media sosial.
Kecanggihan handphone yang dapat diisi aplikasi seperti whatsapp, instagram, facebook, twitter, sangat marak di berbagai kalangan usia, khususnya anak muda. Mereka seakan-akan hidup di dunia media sosial dan tidak dapat terlepas dari aktivitas mereka untuk men-scroll layar handphone.
Ketika dunia belum digandrungi oleh handphone, ucapan salam, selamat ulang tahun, dll, sifatnya hanya kepada orang yang dituju. Misalkan ulang tahun, si pemberi ucapan akan langsung menelepon atau menulis surat atau men-chat yang berulang tahun, lalu dibalas dengan ucapan terima kasih.Â
Saat ini berbeda, mereka yang sedang ulang tahun akan diberi ucapan melalui unggahan instagram atau snapgram, tweet, unggahan facebook, dan sebagainya. Yang diberi ucapan pun akan menghargai dengan cara mengunggah kembali setiap unggahan yang mengucapkan dirinya ulang tahun.Â
Seakan-akan tidak menghargai yang mengucapkan ulang tahun ketika tidak mengunggahnya kembali. Tetapi hal ini tidak perlu dipermasalahkan, sebab akan ada omongan seperti, "suka-suka saya dong, wong itu urusan saya".
Terdapat hal lain yang sebenarnya tidak perlu diumbar yaitu masalah pribadi dan kebencian. Tidak jarang kita menemui orang-orang yang mengumbar masalah pribadinya seperti masalah keluarga, hubungan pertemanan, dan hubungan pacaran.Â
Pengumbaran masalah seperti itu sebenarnya tidak perlu dipaparkan di media sosial, sebab sifatnya privat dan tidak perlu orang lain untuk mengetahuinya. Sebab tidak ada yang akan peduli ketika seseorang dilanda masalah, karena orang lain hanya ingin mengetahui permasalahan kita. Kebencian pun juga perlu dihindari, sebab hanya akan menambahkan konflik dan memecahbelah persatuan.Â
Dalam hal ini, kita perlu bersikap bijak di media sosial untuk tetap menjaga keprivasian dan integritas kita di hadapan seluruh orang.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI