Mohon tunggu...
YosefAlfredo
YosefAlfredo Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Saya adalah seorang mahasiswa aktif di Surabaya, saya sangat gemar menulis artikel dan bermain musik, Ayo menulis bersamaku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Pengujian Berbasis Risiko dalam Pengembangan Perangkat Lunak

18 Juli 2024   10:35 Diperbarui: 18 Juli 2024   14:04 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di era digital ini, kualitas perangkat lunak adalah hal yang tidak bisa ditawar. Namun, mengingat keterbatasan waktu dan sumber daya, tidak mungkin menguji setiap skenario yang mungkin terjadi. Di sinilah pentingnya pengujian berbasis risiko. Dengan fokus pada area yang paling berisiko, pendekatan ini membantu penguji untuk memanfaatkan sumber daya pengujian secara lebih efisien.

Pengujian berbasis risiko adalah metode pengujian perangkat lunak yang memprioritaskan proses pengujian berdasarkan tingkat risiko yang terkait dengan komponen perangkat lunak. Risiko di sini meliputi kemungkinan terjadinya kesalahan dan dampak dari kesalahan tersebut jika terjadi. Dengan mengidentifikasi dan menangani risiko-risiko ini, penguji dapat memastikan bagian-bagian paling kritis dari perangkat lunak yang dapat diuji dengan lebih mendalam. Pengujian ini memiliki beberapa tahap atau langkah - langkah yang harus di terapkan dalam pengujian.

Berikut adalah langkah-langkah dalam pengujian berbasis risiko :

  • Identifikasi Risiko: Langkah pertama adalah mengidentifikasi potensi risiko dalam proyek. Ini melibatkan analisis spesifikasi perangkat lunak, pengalaman sebelumnya, dan masukan dari berbagai pemangku kepentingan.

  • Analisis dan Prioritasi Risiko: Setelah risiko teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menganalisis dan menentukan prioritasnya. Risiko dinilai berdasarkan dua parameter utama: kemungkinan terjadinya dan dampak yang ditimbulkan.

  • Perencanaan Pengujian: Berdasarkan prioritas risiko, pengujian ini merencanakan skenario pengujian yang spesifik. Area dengan risiko tinggi akan mendapatkan perhatian lebih besar dan pengujian yang lebih mendalam.

  • Pelaksanaan Pengujian: Pengujian dilakukan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Fokus utama adalah pada skenario risiko tinggi, namun area lain juga diuji untuk memastikan tidak ada masalah yang terlewatkan.

  • Evaluasi dan Penyesuaian: Setelah pengujian selesai, hasilnya dievaluasi untuk menentukan efektivitas pengujian. Risiko yang diidentifikasi kembali akan diperbarui dan strategi pengujian disesuaikan jika diperlukan.

  • Efisiensi Sumber Daya: Dengan fokus pada area berisiko tinggi,  dapat mengalokasikan waktu dan sumber daya dengan lebih efisien.

  • Pengurangan Kerugian: Dengan mengidentifikasi dan menguji area kritis terlebih dahulu, risiko kerugian akibat bug yang tidak terdeteksi dapat diminimalkan.

  • Peningkatan Kualitas: Fokus pada area berisiko tinggi memastikan bagian paling penting dari perangkat lunak mendapatkan perhatian lebih, sehingga meningkatkan kualitas keseluruhan produk.

Author Collaboration : 

Yosef Alfredo K.

Ryan Putranda Kristianto, M.Kom. -- Dosen Prodi Informatika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun