Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Banyak Sepeda Motor Tanpa Kaca Spion, Apakah Tidak Berbahaya?

31 Januari 2025   09:47 Diperbarui: 31 Januari 2025   09:47 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengendara motor yang ditilang karena tidak menggunakan kaca spion/GridOto.com

Banyak Sepeda Motor Tanpa Kaca Spion, Apakah Tidak Berbahaya?

Dari sekian banyak sepeda motor di jalan raya, sebagian besar tidak memiliki kaca spion. Padahal kaca spion merupakan salah satu kelengkapan penting untuk keselamatan berkendara. Namun itu tidak digubris oleh pengendara sepeda motor, terutama orang-orang muda. Lantas mengapa mereka mencopot kaca spion motor?

Meskipun mungkin terlihat sangat sepele, tapi sepeda motor tanpa kaca spion sebenarnya mempunyai dampak yang luas, baik dari segi keamanan, keselamatan, ketertiban, maupun hukum.

Setiap kali saya mengikuti dari belakang orang yang bersepada motor tanpa kaca spion, mengusik benak saya dan bertanya dalam hati 'kenapa banyak sepeda motor, tak berkaca spion', apakah memang dari pabriknya demikian, atau sengaja dicopot oleh pemiliknya? Saya secara pribadi mengalami kesulitan kalau mengendarai sepeda motor tanpa kaca spion.

Untuk itu melalui tulisan ini saya ingin membahas alasan-alasan mengapa orang mencopot kaca spion sepeda motornya, berbagi pengalaman, dan menyampaikan keresahan yang dirasakan oleh orang lain, resiko yang bakal terjadi, sanksi, dan solusi yang bisa ditawarkan.

Alasan Banyak Sepeda Motor Tanpa Kaca Spion

Bila ditelusuri ada beberapa alasan mengapa banyak sepeda motor tanpa kaca spion yang kita temui di jalan raya, yakni:

1.   Dengan sengaja mencopot kaca spion

Saya menanyakan kepada beberapa anak muda yang kebetulan didapati motornya tidak memiliki kaca spion. Mereka dengan terus terang mengatakan bahwa mereka dengan sengaja melepas kaca spion karena tidak mau memakai kaca spion. Katanya terlalu ribet kalau pakai kaca spion segala.

2.   Alasan estetika dan modifikasi

Sebagian pengendara sepeda motor mengatakan kalau memakai kaca spion rasanya kurang modis, malah ada yang katakan, "kaca spion itu menghalang saja, maka lebih baik dicopot."

Ada yang beralasan sangat ekstrem bahwa yang pakai kaca spion itu cewek, tapi kalau cowok, lebih baik tak usah saja. Ada yang beralasan bahwa motornya baru saja dimodifikasi, jadi tidak perlu kaca spion.

3.   Kaca spion jatuh dan penggantinya tidak genuine lagi, maka mendingan tak usah pakai kaca spion lagi. Saya juga mengalami bahwa ketika kaca spion yang asli jatuh karena kecelakaan kecil, lalu diganti yang baru justru tidak sama persisi dan kadang cepat rusak. 

4.   Ada juga yang beralasan karena motor tersebut khusus untuk track maka tidak perlu kaca spion.

5.   Bahkan ada orang tertentu yang dengan sengaja mencopot kaca spionnya karena sok jagoan. Ia merasa kaca spion menjadi penghalang. Justru ini yang harus diwaspadai! 

Saya sendiri tidak suka (takut) mengendarai sepeda motor tanpa kaca spion. Karena itu saya selalu menjaga agar sepeda motor saya selalu punya kaca spion. Kalau rusak atau jatuh secepatnya dicarikan yang baru. Karena bagi saya kaca spion itu sangat penting, termasuk juga dari unsur estetika!

Ilustrasi Polisi menegur pengandara motor tanpa kaca spion (pelopor wiratama)
Ilustrasi Polisi menegur pengandara motor tanpa kaca spion (pelopor wiratama)

Ternyata Mengendarai Sepeda Motor Tanpa Kaca Spion itu Berbahaya dan Meresahkan Orang Lain

Adanya sepeda motor tanpa kaca spion sebenarnya tidak hanya berpengaruh bagi  pengendara sendiri, tetapi juga dapat menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat dan orang lain, yakni:

1.   Pengendara Sepeda Motor dan pengguna jalan lainnya

Ketika berada di jalan raya, banyak pengguna jalan lain merasa was-was dan khawatir ketika berada di belakang atau hendak mendahului sepeda motor di depannya yang tidak memiliki kaca spion karena sesewaktu dia bisa melambung. Mengendarai sepeda motor tanpa kaca spion itu berbahaya bagi pribadi atau membahayakan orang lain.

2.   Polisi Lalu Lintas

Pada saat ada pemeriksaan kelengkapan sepeda motor, pihak kepolisian mengalami kesulitan untuk melakukan tilang karena hampir sebagian besar sepeda motor anak-anak muda tanpa kaca spion. Dari segi aturan ya polisi lalulintas bisa saja memberikan tilang, tetapi bisa saja terjadi kecelakaan karena pada saat pemeriksaan banyak sepeda motor yang terpaksa bersembunyi. dan tidak jarang terjadi kejar kejaran dengan polisi. Tentu ini sangat berbahaya dan tidak dianjurkan!

3.   Masyarakat pada umumnya

Masyarakat pada umumnya merasa sangat resah karena gejala ini dapat memicu banyak kecelakaan dan mencerminkan lemahnya penegakkan aturan lalu lintas dan bukan tidak mungkin dapat menyebabkan naiknya angka kriminalitas di jalan raya.

Apakah Resiko dan Dampaknya bagi Masyarakat?

Tidak adanya kaca spion pada sepeda motor tidak hanya melanggar aturan lalulintas, tetapi juga membawa resiko dan tentu saja berdampak negatif bagi masyarakat.

Sepeda motor tanpa kaca spion bisa mencelakakan orang lain. Hal ini juga dapat meningkatkan resiko kriminalitas di jalan raya. Sepeda motor tanpa kaca spion membuat si pengendara tidak bebas karena dia tidak bisa melihat kendaraan atau manusia yang ada di belakang. Terutama pada saat pengendara mau menyeberang atau mendahului mobil atau sepeda motor lainnya.

Sepeda motor yang tanpa kaca spion tidak bisa mengenali situasi yang terjadi di belakangnya sehingga bisa menyulitkan pengendara lain yang ada di belakangnya.

Sanksi bagi Pelanggar

Pelanggaran terkait sepeda motor  atau kendaraan tanpa kaca spion mempunyai konsekuensi hukum yang cukup jelas sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, seperti:

1.   Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang mengatur tentang kelengkapan kendaraan bermotor, khususnya perlengkapan teknis seperti kaca spion, klakson, lampu utama, lampu sein, dan lain-lain. Pengendara yang tidak mematuhi ketentuan kelengkapan kendaraan bermotor dapat dikenakan sanksi, seperti pidana kurungan dan denda.

2.   Sanksi yang dikenakan untuk sepeda motor yang tidak dilengkapi dengan kaca spion adalah denda sebesar Rp 250.000. Selain itu, pengendara juga bisa dikenakan kurungan penjara paling lama 2 bulan. 

3.   Saya pernah menyaksikan beberapa pengendara sepeda motor tanpa kaca spion pada saat pemeriksaan di tengah jalan mereka di tilang. Sepeda motornya disita atau ditahan sampai melunasi denda baru sepeda motornya diambil.

Saat tilang atau razia rutin oleh aparat kepolisian lalu lintas banyak pengendara sepeda motor tanpa kaca spion ditahan atau terpaksa didenda.

Tawaran Solusi

Langkah-langkah strategis yang bisa ditawarkan sebagai solusi terhadap pengendara sepeda motor tanpa kaca spion, dapat sebagai berikut:

1.   Berupa edukasi bagi masyarakat mengenai pentingnya mematuhi aturan lalu lintas, termasuk kewajiban menggunakan kaca spion pada sepeda motor. Edukasi ini bisa dilakukan oleh pemerintah dalam kerja sama dengan pihak kepolisian dan terkait lainnya.

2.   Perlunya penegakkan hukum secara konsisten untuk menindak segala pelanggaran terhadap kelengkapan sepeda motor melalui razia dan tilang di jalan raya, supaya memberi efek jera kepada pemilik sepeda motor yang sengaja atau pun tidak mencopot kaca spion sepeda motornya.

3.   Penegasan yang terus menerus melalui kampanye atau sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kelengkapan kendaraan bermotor termasuk kaca spion merupakan komponen wajib pada sepeda motor. Kaca spion berfungsi untuk memonitor keadaan belakang dan samping saat berkendara,tidak boleh dicopot.

4.   Adanya kesadaran pribadi dari pemilik atau pengguna sepeda motor akan pentingnya kelengkapan berkendaraan, yang penting sebagai pemilik sepeda motor tidak berniat untuk mencopot kaca spion asli yang sudah dipasang dari pabrik sebab semuanya memiliki nilai astetika dan demi keselamatan pengendara di jalan raya.

Ada banyak jalan menuju Roma. Untuk mengatasi persoalan sepeda motor tanpa kaca spion, diperlukan adanya kerja sama kemitraan antara pemerintah, polisi lalulintas,  para dealer penjual sepeda motor, dan masyarakat. 

Melalui edukasi yang baik dan bertanggung jawab, penegakkan hukum yang tegas dan tidak tebang pilih, diharapkan pada suatu waktu praktek seperti  ini dapat diminimalkan bahkan semua orang diharapkan taat berlalulintas sehingga terciptanya penggunaan jalan raya secara lebih aman dan tertib. 

Adalah lebih baik mengendarai sepeda motor yang lengkap dengan kaca spion: aman, tenang, dan selamat, daripada tanpa kaca spion, tidak aman, tidak tenang karena takut ditilang, dan bisa saja tidak selamat atau mencelakakan orang lain.

Akhirnya, selamat sampai tujuan dan mendapati semua anggota keluarga yang menanti di rumah dengan selamat pula. 

Tuhan memberkati!

Atambua: 31.01.2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun