Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Buah-Buahnya Kita Mengenal Pohonnya Bernama Arnoldus Janssen

15 Januari 2025   18:09 Diperbarui: 15 Januari 2025   18:09 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gereja Paroki Nela yang dipimpin imam SVD (Komsos Keuskupan Atambua)

Dari Buah-Buahnya Kita Mengenal Pohonnya Bernama Arnoldus Janssen

Setiap tanggal 15 Januari, para anggota dari ketiga Serikat Religius, yakni Serikat Sabda Allah (Societas Verbi Divine) atau yang biasa dikenal dengan sebutan para imam dan bruder "SVD"; Kongregasi Suster-suster Misionaris Abdi Roh Kudus atau yang biasa dikenal dengan para Suster "SSpS"; dan Kongregasi Suster-Suster Kontemplatif  Adorasi Abadi atau yang dikenal dengan Suster-Suster "SSpS AP" di seluruh dunia memperingati hari wafatnya para pendiri mereka yakni Santo Arnoldus Janssen.

Pada hari ini Rabu (15/1/2025) bertepatan dengan Pesta Santo Arnoldus Janssen, pendiri dari ketiga kongregasi misi, penulis hendak mengajak para Kompasianer, khususnya mereka yang secara langsung mengalami kerja sama dengan ketiga Ordo karya-karya Arnoldus semasa hidupnya untuk sedikitnya memberikan apresiasi dan mengenal lebih mendalam dengan ketiga kongregasi besutan Santo Arnoldus Janssen, yaitu SVD; SSpS; dan SSpSAP.

Nilai dan Semangat Arnoldus Janssen

Ada suatu pernyataan menarik dari Santo Arnoldus Janssen yang sangat bernilai dan menjadi motivasi bagi kaum Soverdian dalam melakukan berbagai pembangunan, yakni:

"Mulai saja, Uang Ada di Saku para Donatur. Doa dapat membuka saku para Donatur untuk Berderma."

Kata-kata ini biasanya diungkapkan oleh para Soverdian untuk memotivasi umat di mana mereka berkarya yang sedang melakukan pembangunan gedung gereja atau apa pun itu.

Biasanya dalam keadaan sesulit apapun pasti ada orang yang turun tangan merogok koceknya dan memberi sumbangan untuk pembangunan tersebut. 

Itulah yang menjadi keyakinan dasar Santo Arnoldus Janssen yang semasa hidupnya dianggap 'gila' ketika mendirikan tiga serikat religius sekaligus itu.

Berikut ini penulis akan menampilkan beberapa nilai hidup yang dapat diteladani dari kehidupan Santo Arnoldus Janssen yang semasa hidupnya tidak memiliki kelebihan-kelebihan khusus bahkan tidak menonjol secara akademik. 

Arnoldus Janssen tidak memiliki keunggulan-keunggulan yang dapat diandalkan untuk mendirikan serikat misi. Anggapan banyak orang pada waktu itu yang meragukan kemampuan Arnoldus Janssen mempunyai alasan yang cukup mendasar karena pada jaman itu terdapat banyak kesulitan. Akan tetapi Arnoldus Janssen tetap keras kepala. 

Ternyata Santo Arnoldus Janssen juga memiliki beberapa keunikan yang bisa kita teladani dalam kehidupan ini. 

Sebut saja 5 sikap dasar Arnoldus Janssen yang bisa jadi contoh bagi kita pada zaman ini:

1.   Ketekunan 

Arnoldus Janssen dikenal sebagai seseorang yang sangat gigih dan tekun dalam melaksanakan panggilan hidupnya sebagai imam dan penyebar Injil. Karena itu meskipun menghadapi banyak rintangan dan tantangan, ia tidak pernah menyerah dan terus berusaha untuk memperluas pelayanan hingga mendirikan tiga tarekat misi yakni SVD, SSpS, dan SSpSAP.

2.   Kasih kepada Sesama

Santo Arnoldus Janssen memiliki semangat kasih yang tinggi terhadap sesama. Seperti Yesus, sang Guru yang selalu tergerak oleh belaskasihan, Arnoldus Janssen pun demikian. Ia mendirikan berbagai tarekat dan kongregasi yang fokus pada pelayanan sosial dan pekabaran Injil, dengan tujuan untuk membantu dan melayani orang-orang yang membutuhkan.

3.   Ketenangan dalam menghadapi berbagai cobaan

Semasa hidupnya Arnoldus Janssen menghadapi banyak cobaan dan tantangan dalam hidupnya, termasuk penolakan dan penganiayaan. Namun berkat kegigihannya, ia tetap tenang dan tetap setia pada panggilannya. Tanpa terpengaruh oleh kesulitan yang dihadapinya, ia terus mendampingi ketiga tarekat yang didirikannya hingga menjadi tarekat misi saat ini.

4.   Kerohanian yang Mendalam

Santo Arnoldus Janssen adalah seorang yang sangat bertekad dalam menjalani kehidupan rohani. Ia mengutamakan doa dan kehidupan spiritual yang mendalam, sebagai sumber kekuatan dan inspirasi dalam menjalankan pelayanannya. Doa yang sekaligus menjadi semboyannya berbunyi: 

"Semoga kegelapan dosa dan malam ketidakpercayaan lenyap di hadapan Terang Sabda dan Roh kasih karunia, dan Semoga Hati Yesus hidup di hati semua orang."

5.   Pengabdiannya kepada tujuan yang lebih besar

Arnoldus Janssen sungguh mendedikasikan hidupnya semata-mata untuk melayani gereja dan membawa banyak jiwa kepada Kristus. Ia memiliki visi yang besar untuk memperluas dan memperkuat Gereja Katolik di berbagai wilayah, dan ia melakukan segala upaya untuk mencapai tujuan tersebut, antara lain dengan mendirikan tiga tarekat misi.

Baiklah, setelah kita memberi apresiasi kepada para Arnoldian dengan memetik 5 nilai kehidupan Arnoldus Janssen, berikut ini penulis akan memperkenalkan secara singkat ketiga serikat religius besutan Santo Arnoldus Janssen itu.

Ilustrasi Pelayanan SSpS di bidang Kesehatan (SSpS Timor)
Ilustrasi Pelayanan SSpS di bidang Kesehatan (SSpS Timor)

Mengenal Ketiga Serikat Arnoldian

1.   Societas Verbi Divini (SVD) atau Serikat Sabda Allah 

Didirikan oleh Pastor Arnoldus Janssen pada 8 September 1875 di Steyl, Belanda. Kini SVD tampil dalam dua bentuk yaitu Imam dan Bruder.

Mula-mula Arnoldus menarik tiga kandidat muda untuk menemaninya bepergian melintasi perbatasan Jerman. Ketiganya menjadi cikal bakal calon imam SVD. Namun dua dari tiga orang itu mengundurkan diri karena perbedaan pendapat dengan Arnoldus, karena menegaskan bahwa setiap anggota perkumpulan itu harus terikat oleh kaul kemiskinan, kemurnian, dan ketaatan. 

Salah satu dari ketiga kandidat itu kelak ditugaskan sebagai misionaris pertama ke China yaitu Pastor Josef Freinademetz, SVD yang tidak pernah kembali lagi ke Jerman. Ia dikanonisasi sebagai Santo Gereja Katolik bersama Santo Arnoldus Janssen oleh Paus Yohanes Paulus II  pada tahun 2003.

Menurut sejarah, kongregasi SVD masuk ke Indonesia pada tahun 1913 dan memulai misi SVD pertama dari Lahurus, Timor pada tanggal 1 Maret 1913 di mana terjadinya penyerahan mandat misi dari Serikat Jesus (Jesuit) kepada SVD.

Kini SVD di Indonesia telah memiliki empat provinsi atau wilayah yaitu Provinsi SVD Ende (IDE); Provinsi SVD Timor (IDT); Provinsi SVD Ruteng (IDR); dan Provinsi SVD Jawa (IDJ).

Jumlah imam SVD di Indonesia pada tahun 2023 sebanyak 1.741 orang. Setelah ditahbiskan imam, mereka berkarya baik di dalam negeri maupun di luar negeri sebagai misionaris.

2.  Suster-suster Misionaris Abdi Roh Kudus (SSpS= Servae Spiritus Sanctus)

Dikenal dengan sebutan Suster Misi Abdi Roh Kudus. Didirikan oleh Santo Arnoldus Janssen pada tanggal 8 Desember 1889 bersama dengan dua orang rekan biarawati: Beata Maria Helena Stollenwerk dan Beata Yosef Hendrina Stenmanns di Steyl. Para Suster SSpS lebih dikenal sebagai biarawati misionaris yang memiliki perhatian khusus pada pendampingan terhadap kaum perempuan.

Di Indonesia, para Suster SSpS masuk pertama kali di Flores pada tahun 1917. Kini para suster SSpS telah berkarya di Timor, Jawa, Kalimantan dan dari Indonesia telah menjadi misionaris di seluruh dunia. Pada tahun 2023 berjumlah para suster SSpS sebanyak  3.500 orang yang tersebar di seluruh dunia pada 30 negara.

Karya yang ditangani mereka bermacam-macam antara lain pendidikan, kesehatan, dan pastoral sesuai kebutuhan jaman dan bimbingan Roh Kudus.

3.  Suster-suster Misionaris Abdi Roh Kudus Adorasi Abadi (SSpS AP)

Kongregasi ini didirikan bertepatan pada hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda tanggal 8 Desember 1896, dengan Ibu Mary Michael Adolfine Tonnies sebagai salah seorang pendiri. 

Ordo ketiga yang didirikan Santo Arnoldus Janssen adalah kongregasi Suster Misi Abdi Roh Kudus Penyembahan Abadi, yaitu suatu kongregasi biarawati yang kontemplatif yang menghayati hidup dengan menyembah dan berdoa tiada henti atau yang lebih dikenal dengan "Adorasi Abadi".

Di Indonesia, kongregasi SSpS AP ada di Ruteng, dan baru saja membuka komunitasnya yang baru di Keuskupan Agung Kupang tahun 2024.

Ilustrasi Kunjungan siswa St. Angela Atambua ke Kebun SVD Timor di Halikelen (Pos-Kupang.com)
Ilustrasi Kunjungan siswa St. Angela Atambua ke Kebun SVD Timor di Halikelen (Pos-Kupang.com)

Lalu Bagaimana dengan Kita?

1.   Sebagai anggota masyarakat dan umat beragama baiklah kita belajar dari keutamaan-keutamaan yang telah diajarkan Santo Arnoldus Janssen agar kita juga dapat berguna bagi banyak orang melalui karya dan kesaksian hidup kita.

2.   Kita hendaknya membangun kerja sama yang baik dengan tarekat-tarekat religius yang didirikan oleh Santo Arnoldus Janssen baik di bidang keagamaan/kerohanian, maupun di bidang-bidang kerja seperti pendidikan, kesehatan, pastoral dan lain-lain.

3.   Dan yang terpenting adalah menghidupi semangat pengabdian dan pelayanan, terutama hidup doa dari Santo Arnoldus Janssen yang menjadi semangat dan spiritualitas hidup kita di tengah dunia yang semakin berubah ini.

4.   Kita juga mendoakan karya misi ketiga kongregasi Arnoldian: SVD, SSpS, dan SSpS AP agar api misi mereka tetap menyala untuk melayani dan menjangkau setiap hati untuk memperkenalkan cinta dan kebaikan Tuhan kepada seluruh umat manusia, dan semakin banyak orang diselamatkan.

5.   Semoga melalui karya para Imam dan Bruder SVD, para Suster SSpS dan doa kontemplasi para SSpS AP kita akhirnya semakin mengenal Santo Arnoldus Janssen sebab dari buahnyalah dikenal pohonnya. Hiduplah Arnoldus Janssen, sebagaimana Allah hidup di tengah-tengah kita.

Proficiat dan Selamat Merayakan Pesta Pendiri Tarekat bagi para Arnoldian: SVD, SSpS, dan SSpS AP.

Atambua: 15.01.2025


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun