Santo Arnoldus Janssen memiliki semangat kasih yang tinggi terhadap sesama. Seperti Yesus, sang Guru yang selalu tergerak oleh belaskasihan, Arnoldus Janssen pun demikian. Ia mendirikan berbagai tarekat dan kongregasi yang fokus pada pelayanan sosial dan pekabaran Injil, dengan tujuan untuk membantu dan melayani orang-orang yang membutuhkan.
3. Â Ketenangan dalam menghadapi berbagai cobaan
Semasa hidupnya Arnoldus Janssen menghadapi banyak cobaan dan tantangan dalam hidupnya, termasuk penolakan dan penganiayaan. Namun berkat kegigihannya, ia tetap tenang dan tetap setia pada panggilannya. Tanpa terpengaruh oleh kesulitan yang dihadapinya, ia terus mendampingi ketiga tarekat yang didirikannya hingga menjadi tarekat misi saat ini.
4. Â Kerohanian yang Mendalam
Santo Arnoldus Janssen adalah seorang yang sangat bertekad dalam menjalani kehidupan rohani. Ia mengutamakan doa dan kehidupan spiritual yang mendalam, sebagai sumber kekuatan dan inspirasi dalam menjalankan pelayanannya. Doa yang sekaligus menjadi semboyannya berbunyi:Â
"Semoga kegelapan dosa dan malam ketidakpercayaan lenyap di hadapan Terang Sabda dan Roh kasih karunia, dan Semoga Hati Yesus hidup di hati semua orang."
5. Â Pengabdiannya kepada tujuan yang lebih besar
Arnoldus Janssen sungguh mendedikasikan hidupnya semata-mata untuk melayani gereja dan membawa banyak jiwa kepada Kristus. Ia memiliki visi yang besar untuk memperluas dan memperkuat Gereja Katolik di berbagai wilayah, dan ia melakukan segala upaya untuk mencapai tujuan tersebut, antara lain dengan mendirikan tiga tarekat misi.
Baiklah, setelah kita memberi apresiasi kepada para Arnoldian dengan memetik 5 nilai kehidupan Arnoldus Janssen, berikut ini penulis akan memperkenalkan secara singkat ketiga serikat religius besutan Santo Arnoldus Janssen itu.
Mengenal Ketiga Serikat Arnoldian
1. Â Societas Verbi Divini (SVD) atau Serikat Sabda AllahÂ
Didirikan oleh Pastor Arnoldus Janssen pada 8 September 1875 di Steyl, Belanda. Kini SVD tampil dalam dua bentuk yaitu Imam dan Bruder.
Mula-mula Arnoldus menarik tiga kandidat muda untuk menemaninya bepergian melintasi perbatasan Jerman. Ketiganya menjadi cikal bakal calon imam SVD. Namun dua dari tiga orang itu mengundurkan diri karena perbedaan pendapat dengan Arnoldus, karena menegaskan bahwa setiap anggota perkumpulan itu harus terikat oleh kaul kemiskinan, kemurnian, dan ketaatan.Â
Salah satu dari ketiga kandidat itu kelak ditugaskan sebagai misionaris pertama ke China yaitu Pastor Josef Freinademetz, SVD yang tidak pernah kembali lagi ke Jerman. Ia dikanonisasi sebagai Santo Gereja Katolik bersama Santo Arnoldus Janssen oleh Paus Yohanes Paulus II Â pada tahun 2003.
Menurut sejarah, kongregasi SVD masuk ke Indonesia pada tahun 1913 dan memulai misi SVD pertama dari Lahurus, Timor pada tanggal 1 Maret 1913 di mana terjadinya penyerahan mandat misi dari Serikat Jesus (Jesuit) kepada SVD.
Kini SVD di Indonesia telah memiliki empat provinsi atau wilayah yaitu Provinsi SVD Ende (IDE); Provinsi SVD Timor (IDT); Provinsi SVD Ruteng (IDR); dan Provinsi SVD Jawa (IDJ).
Jumlah imam SVD di Indonesia pada tahun 2023 sebanyak 1.741 orang. Setelah ditahbiskan imam, mereka berkarya baik di dalam negeri maupun di luar negeri sebagai misionaris.
2. Â Suster-suster Misionaris Abdi Roh Kudus (SSpS= Servae Spiritus Sanctus)
Dikenal dengan sebutan Suster Misi Abdi Roh Kudus. Didirikan oleh Santo Arnoldus Janssen pada tanggal 8 Desember 1889 bersama dengan dua orang rekan biarawati: Beata Maria Helena Stollenwerk dan Beata Yosef Hendrina Stenmanns di Steyl. Para Suster SSpS lebih dikenal sebagai biarawati misionaris yang memiliki perhatian khusus pada pendampingan terhadap kaum perempuan.
Di Indonesia, para Suster SSpS masuk pertama kali di Flores pada tahun 1917. Kini para suster SSpS telah berkarya di Timor, Jawa, Kalimantan dan dari Indonesia telah menjadi misionaris di seluruh dunia. Pada tahun 2023 berjumlah para suster SSpS sebanyak  3.500 orang yang tersebar di seluruh dunia pada 30 negara.
Karya yang ditangani mereka bermacam-macam antara lain pendidikan, kesehatan, dan pastoral sesuai kebutuhan jaman dan bimbingan Roh Kudus.
3. Â Suster-suster Misionaris Abdi Roh Kudus Adorasi Abadi (SSpS AP)
Kongregasi ini didirikan bertepatan pada hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda tanggal 8 Desember 1896, dengan Ibu Mary Michael Adolfine Tonnies sebagai salah seorang pendiri.Â
Ordo ketiga yang didirikan Santo Arnoldus Janssen adalah kongregasi Suster Misi Abdi Roh Kudus Penyembahan Abadi, yaitu suatu kongregasi biarawati yang kontemplatif yang menghayati hidup dengan menyembah dan berdoa tiada henti atau yang lebih dikenal dengan "Adorasi Abadi".
Di Indonesia, kongregasi SSpS AP ada di Ruteng, dan baru saja membuka komunitasnya yang baru di Keuskupan Agung Kupang tahun 2024.
Lalu Bagaimana dengan Kita?
1. Â Sebagai anggota masyarakat dan umat beragama baiklah kita belajar dari keutamaan-keutamaan yang telah diajarkan Santo Arnoldus Janssen agar kita juga dapat berguna bagi banyak orang melalui karya dan kesaksian hidup kita.
2. Â Kita hendaknya membangun kerja sama yang baik dengan tarekat-tarekat religius yang didirikan oleh Santo Arnoldus Janssen baik di bidang keagamaan/kerohanian, maupun di bidang-bidang kerja seperti pendidikan, kesehatan, pastoral dan lain-lain.
3. Â Dan yang terpenting adalah menghidupi semangat pengabdian dan pelayanan, terutama hidup doa dari Santo Arnoldus Janssen yang menjadi semangat dan spiritualitas hidup kita di tengah dunia yang semakin berubah ini.
4. Â Kita juga mendoakan karya misi ketiga kongregasi Arnoldian: SVD, SSpS, dan SSpS AP agar api misi mereka tetap menyala untuk melayani dan menjangkau setiap hati untuk memperkenalkan cinta dan kebaikan Tuhan kepada seluruh umat manusia, dan semakin banyak orang diselamatkan.