Menurut ibu Mada, alasan dibukanya SDN Kecil Obenaf karena kampung Obenaf yang kini menjadi Desa Maurisu Tengah terletak cukup jauh dari  SDK Maurisu di Desa Maurisu Induk, dan SDN Bele di Desa Maurisu Selatan.Â
Karena jarak antara rumah penduduk di Kampung Obenaf dengan Maurisu dan Bele yang sangat jauh maka banyak anak usia sekolah yang terpaksa tidak pernah mengenyam pendidikan selama ini.Â
Atasa dasar pertimbangan itulah ketika terjadi pemekaran desa maka SDN Obenaf didirikan sebagai SD Kecil dari SDN Bele yang berjarak kurang lebih 5 km.
Menurut data BPS 2020 yang diperbaharui Juli 2024, jumlah penduduk Desa Maurisu Tengah sebanyak 344 jiwa. Desa Maurisu Induk dengan jumlah penduduk 444 jiwa; sedangkan Desa Maurisu Selatan  652 jiwa, dan Desa Maurisu Utara dengan jumlah jiwa 584 jiwa.
Keadaan Sekolah dan Harapan Masa Depan
Sekolah Dasar Negeri Obenaf saat ini memiliki jumlah siswa seluruhnya 45 orang, dengan jumlah guru sebanyak 8 orang. Terdiri dari 2 orang guru PNS atau ASN, 4 orang guru PPPK, dan 2 orang guru honor komite.Â
Coba terka berapa besarnya honor yang diterima oleh kedua guru honorer ini? Menurut ibu guru Mada, mereka menerima honor sebesar Rp 300.000 perbulannya. Itu pun bukan diberikan setiap bulan.Â
"Kadang tiga bulan, kadang empat bulan sekali baru kami terima," kata ibu Mada kepada penulis. Â
"Tapi mau bagaimana lagi soalnya siswa kami jumlahnya sedikit dan rata-rata orang tua juga adalah petani yang miskin sehingga kami tidak bisa memaksa keadaan," katanya.
"Karena panggilan jiwa sebagai pendidik maka meskipun kami diberi honor kecil kami tetap bersyukur dan tetap melayani. Biar pun tiga atau empat bulan baru kami menerima honor, akan tetapi ketika datang ke sekolah dan melihat anak-anak kami  riang gembira, kami jadinya terhibur dan seakan-akan tidak memikirkan lagi besarnya honor kami," demikian Mada berkisah.
"Kami hanya berharap suatu saat nanti, kami juga diperkenankan untuk menikmati gaji sebagai ASN atau paling kurang sebagai PPPK. Itu sudah cukup bagi kami," pinta Mada penuh harap.
Sebagai guru, kami mengharapkan agar anak-anak kami meskipun dari sekolah kecil apalagi dari kampung seperti ini, namun kelak mereka boleh berkembang menjadi orang-orang yang berguna bagi nusa dan bangsa.Â