Inilah Alasan Mengapa Saya Menyukai Kuliah Teologi Fundamental

Inilah Alasan Mengapa Saya Menyukai Kuliah Teologi Fundamental

Tulisan ini merupakan tugas akhir semester seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral Santo Petrus Keuskupan Atambua, semester satu yang terpilih sebagai tugas terbaik di bawah bimbingan saya sebagai Pengampu. Saya menilai terutama alur pikiran dan sejauh pemahamannya dalam mata kuliah ini meskipun ia baru semester pertama, dan saya berharap dengan bimbingan yang terus menerus ia akan semakin berkembang menjadi seorang penulis yang baik.

Sebagai seorang mahasiswi, tentu saya merasa bangga denganbanyak hal: saya bangga dengan rasa ingin tahu yang tak kunjung padam akan pengetahuan baru dan selalu mencari kesempatan untuk belajar hal-hal baru.

Saya tahu bahwa menjadi mahasiswa tidaklah mudah. Tetapi saya selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam setiap tugas dan tanggung jawab dengan kemampuan saya untuk beradaptasi dan mengatasi tantangan.

Dunia terus berubah. Tetapi pengetahuan itu tetap sama dan abadi. Ini adalah inspirasi baru bagi saya untuk selalu siap belajar hal-hal baru dan menyesuaikan diri dengan situasi baru.

Saya percaya bahwa semua mahasiswa memiliki potensi untuk melakukan hal-hal besar. Saya berharap bahwa saya dapat terus belajar dan tumbuh sebagai seorang mahasiswa, dan saya berharap bahwa saya dapat menggunakan pengetahuan dan ketrampilan saya untuk terus berkembang dalam iman.

Teologi Fundamental adalah mata kuliah yang menantang dan sekaligus menarik bagi saya, karena menyelidiki dasar-dasar keyakinan agama dan bagaimana keyakinan tersebut dapat dipahami dan diterapkan dalam konteks zaman yang semakin berubah ini. Pembahasannya merupakan cabang teologi yang menyelidiki dasar-dasar iman Kristiani. Ia berperan sebagai  landasan bagi seluruh ajaran dan praktek keagamaan dalam kehidupan seorang Kristiani.

Baca juga: Ini 3 Alasan Mengapa Nilai UAS Matakuliah Teologi Fundamental Anjlok

Setelah mempelajarinya, menurut saya pengetahuan Teologi Fundamental ini bukan hanya sekadar teori yang abstrak, tetapi merupakan refleksi kritis atas pengalaman iman yang mengundang saya untuk memahami dan mengintegrasikan dalam berbagai aspek iman, seperti Alkitab, Tradisi Gereja, Magisterium Gereja, dan pengalaman pribadi untuk membangun fondasi pemahaman yang koheren dan utuh tentang Allah dan iman Kristiani.

Pemahaman iman ini sangat membantu saya memahami dasar-dasar iman, membangun kerangka berpikir yang terstruktur, memperkuat ketahanan iman, dan membimbing saya dalam pengambilan keputusan. Dengan memahami Teologi Fundamental, saya dapat menjalani kehidupan yang lebih bermakna dalam pespektif iman Kristiani, bukan hanya melalui teori, tetapi melalui praktek kehidupan sehari-hari, baik di komunitas, kampus, gereja maupun lingkungan sekitar.

Ada dua hal penting yang membantu saya merefleksikan tentang pentingnya peranan pengetahuan ini dalam hidupku setiap hari, yaitu:

Pertama, Teologi Fundamental memiliki peran penting dalam kehidupan Kristiani, karena:

** Membangun fondasi iman yang kokoh.

Teologi Fundamental membantu saya memahami dasar-dasar iman sehingga saya mampu memiliki landasan iman yang kuat untuk menghadapi tantangan dan pertanyaan dalam hidup.

** Menyediakan kerangka berpikir yang terstruktur.

Teologi Fundamental memberikan kerangka berpikir yang terstruktur untuk memahami berbagai aspek iman dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

** Memperkuat ketahanan iman.

Dengan memahami dasar-dasar iman melalui Teologi Fundamental, saya dapat lebih siap menghadapi segala keraguan, kebimbangan, dan pengaruh budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai Kristiani yang saya temui.

**Membimbing saya dalam pengambilan keputusan

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Seorang Penulis Tak Pernah Kaya

Dalam hal ini membantu saya dalam memahami nilai-nilai Kristiani dan mengaplikasikannya dalam pengambilan keputusan, baik dalam kehidupan pribadi maupun publik, sesuai dengan kenyataan hidup dan tantangan iman Kristiani di era modern ini.

Kedua, Teologi Fundamental dalam Kehidupan Sehari-hari

Baca juga: Makan Sirih Pinang Terasa Lebih Nikmat dari Makan Nasi

Mata kuliah Teologi Fundamental bukan hanya sebuah teori akademis, tetapi memiliki implikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini, saya hadirkan beberapa contoh:

a.   Mengenali Allah dalam kehidupan.

Teologi Fundamental membantu saya memahami sifat dan karakter Allah sehingga saya dapat mengenal dan mencintai-Nya secara lebih mendalam.

b.   Membangun hubungan atau relasi yang sehat dengan sesama.

Teologi Fundamental mengajarkan saya tentang kasih, pengampunan, dan persaudaraan sehingga saya dapat membangun hubungan yang sehat dengan sesama manusia baik di kampus, di komunitas maupun di tengah masyarakat.

c.   Menjalankan tugas dan tanggung jawab

Teologi Fundamental mendorong saya untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai Kristiani, seperti keadilan, kebenaran, dan kasih dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab di mana saja saya berada, di kampus, komunitas, dan lingkungan.

d.   Menjalani kehidupan yang bermakna.

Teologi Fundamental membantu saya menemukan makna dan tujuan hidup dalam perspektif Kristiani, sehingga saya dapat menjalani kehidupan yang penuh makna dan berlandaskan iman akan Yesus Kristus.

Beberapa Mahasiswa STP (dok. pribadi)

Akhirnya:

Terima kasih dan rasa syukur saya yang mendalam kepada bapak Yosef ML Hello, Pengampu saya yang telah mengajar dan menjelaskan pengetahuan ini dengan sangat detail, jelas dan sangat bermakna, juga membagikan kepada kami mahasiswa-mahasiswi semester satu dengan pengalaman hidup, iman dan contoh-contoh nyata kehidupan Kristianinya.

Saya sungguh menyukai kuliah Teologi Fundamental ini, karena saya memiliki rasa ingin tahu yang mendalam tentang dasar-dasar iman, makna hidup dan relasi manusia dengan Tuhan. Walaupun ini merupakan perjalanan intelektual dan spiritual yang menantang, namun juga sangat bermanfaat bagi saya sebagai seorang religius untuk semakin menemukan makna dan tujuan hidup yang lebih dalam, dan kelak saya pun demikian, akan menjadi seorang Pengajar dan Pendidik Agama Katolik. Maka apa yang saya peroleh sekarang lewat perkuliahan ini akan sangat membantu saya, dan ini akan menjadi bekal yang sangat bermanfaat. Terima kasih bapak Yosef.

Demikian tugas akhir mahasiswa semester satu, atas nama Sr. Novianti Oda Bertha Maumabe, Carmelite Missionary (CM). Semoga bermanfaat.

Atambua: 28.12. 2024