Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Natal dan Kematian Kanak-Kanak di Betlehem

28 Desember 2024   08:51 Diperbarui: 28 Desember 2024   08:51 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (Foto: Zaki Alfarabi / detikcom)

Natal dan Kematian Kanak-Kanak di Betlehem

Pengantar

Umat Kristiani masih berada dalam situasi Natal. Natal itu hari raya yang besar. Dirayakan bukan hanya pada tanggal 25 Desember. Namun itu bisa berlanjut hingga sesudah tahun baru. Maka dikenal dengan istilah 'Natal dan Tahun Baru Bersama.' Itulah sebabnya mengapa di Gereja Katolik, orang tidak boleh merayakan Natal sebelum tanggal 25 Desember. Sebab waktu sebelum 25 Desember disebut Masa Adven sebagai waktu persiapan untuk merayakan Natal. Maka orang Katolik baru boleh merayakan Natal setelah puncak perayaan Natal pada tanggal 25 Desember.

Dalam tulisan kecil ini, penulis hendak menguraikan kepada pembaca sekalian mengenai apa yang terjadi di kota Betlehem 2000-an tahun silam setelah peristiwa kelahiran Yesus Kristus menurut apa yang dikisahkan di dalam Alkitab. Dan selanjutnya kita dapat menarik beberapa pesan dari kejadian itu untuk kehidupan kita saat ini.

Kelahiran Yesus Almasih

Kelahiran Yesus Kristus atau Isa Almasih sudah dinubuatkan sejak lama dalam Alkitab Perjanjian Lama, bahwa di Betlehem, di tanah Yehuda akan lahir seorang anak yang akan menggembalakan seluruh bangsa Israel. Sebagaimana dinubuatkan oleh Nabi Mikha sebagai berikut:

"Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, daripadamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sejak purbakala sejak dahulu kala." (Mi 5: 1).

Peristiwa kelahiran Yesus itu terjadi di Betlehem. Pada waktu itu yang berkuasa adalah raja Herodes, seorang yang kejam yang tidak mau ada raja lain yang menyainginya. Raja Herodes bahkan tidak tanggung-tanggung menyuruh membunuh Yohanes Pembaptis untuk mengambil kepalanya demi menyenangkan hati para tetamunya. Jadi bisa dibayangkan betapa kejamnya raja Herodes itu. Bahkan dikatakan, tidak ada raja lain di dunia ini yang bisa menandinginya.

Karena itu, berita tentang kelahiran Yesus sudah didengar Herodes. Namun ia sengaja tidak mau tahu. Sebab ia tidak mau ada seorang calon raja yang lahir di wilayah kekuasaannya. Maka ia menyuruh memanggil semua orang pintar di negerinya untuk mencari tahu kebenaran dari berita tersebut. Dan semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi yang dikumpulkannya itu mengatakan, " Di Betlehem, telah lahir seorang Juruselamat yaitu Kristus Tuhan" (Luk 2: 11).

Kedatangan para Majus

Sesudah kelahiran Yesus di Betlehem, datanglah tiga orang Majus dari Timur ke Yerusalem untuk mencaritahu dan menyembah raja yang baru lahir itu. 

Menurut tradisi suci, nama ketiga raja dari Timur itu adalah Gazpar, Milkeor, dan Baltazar. Mereka mewakili seluruh jemaat di dunia datang menyembah kepada Yesus sang Raja.

Para Majus adalah para peziarah dari datang dari Timur Matahari terbit, mereka datang untuk menemui Yesus yang baru lahir, setelah melihat bintangnya yang baru di langit. Dahulu bintang itu disebut 'bintang berekor' yaitu bintang kejora yang biasa terbit diufuk Timur.

Kata "Majus" berasal dari kata Yunani "Magos" yang berarti imam agama Zoroaster yaitu agama resmi Persia kuno. Ketiga orang majus itu diperkirakan berasal dari Kerajaan Media, Persia, atau Iran.

Berdasarkan arti kata majus, berarti mereka itu adalah orang-orang terpelajar dan terhormat yang memahami ilmu perbintangan atau astrologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun