Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makna Sebuah Kunjungan dan Perjumpaan

22 Desember 2024   16:58 Diperbarui: 22 Desember 2024   16:58 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makna kunjungan dan perjumpaan(iStock/ Credit: Wavereakmedia)

Makna Sebuah Kunjungan dan Perjumpaan

Selalu ada sapa yang hangat, ada senyum yang manis, ada tawa yang terngiang dari setiap kunjungan dan perjumpaan antar sesama (Pepatah Lama).

Pengantar

Hidup sebagai makhluk sosial, selalu ditandai dengan pertemuan dan persinggungan dengan orang lain, baik itu sahabat, kenalan, maupun orang baru.  Dan itu tidak bisa dipungkiri karena manusia sebagai makhluk yang aktif yang senantiasa bergerak. Karena itu ada perjumpaan yang direncanakan atau disengajakan, tetapi ada juga perjumpaan yang tak direncanakan dan bahkan tidak disengajakan. Namun yang pasti bahwa tidak ada perjumpaan yang tanpa makna. Sebuah perjumpaan antarsesama selalu membawa makna tersendiri dalam kehidupan seseorang.

Tulisan ini hendak menyoroti pentingnya sebuah kunjungan dan perjumpaan antarsesama di tengah dunia yang semakin menonjolkan individualisme dan mengabaikan persaudaraan karena berbagai kemajuan teknologi komunikasi. Dan mencoba menarik makna dari sebuah kunjungan dan perjumpaan antarsesama, dengan mencontohi saling kunjung di antara dua wanita hebat dalam Alkitab, Maria dan saudarinya Elisabet.

Ilustrasi perjumpaan Maria dan Elisabet (Pax et bonum: wordpres.com)
Ilustrasi perjumpaan Maria dan Elisabet (Pax et bonum: wordpres.com)

Makna Teologis dari Kunjungan Maria kepada Elisabet

Penginjil Lukas melukiskan secara dramatis kunjungan dan perjumpaan yang terjadi antara Maria dan Elisabet (Luk 1: 39-45). Ada beberapa hal hendak disoroti di sini:

1.   Berangkatlah Maria

Lukas menggambarkan dramatisasi perkunjungan Maria dengan kata-kata "berangkatlah Maria." Kata berangkatlah mengandung arti sebagai aktivitas yang telah direncanakan. Jadi Maria memang telah merencanakan untuk berangkat mengunjungi saudarinya yang bernama Elisabet. Namanya juga kaum perempuan, sudah pasti ia telah menyiapkan segala sesuatu yang hendak dibawa untuk kerabatnya itu. 

Kalau Maria itu seorang Timor, sudah pastimalam hari sebelum berangkat, ia akan mempersiapkan bekal untuk dibawa ke sana sekedar sebagai ole-ole atau buah tangan. Bekal dalam perjalanan, sekalian ole-ole atau buah tangan untuk mereka yang dikunjungi adalah berupa ketupat. 

Ibu saya ketika masih hidup, kalau beliau mau mengunjungi kami, ia pasti membawa ketupat, kalau tidak ada ketupat, ia pasti menunda kunjungannya. Maka kata 'beberapa waktu kemudian' semakin menguatkan rencana Maria untuk berangkat. Berarti semua sudah disiapkan. Tinggal berangkat sekarang.

2.   Berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota 

Penginjil Lukas mengatakan "...dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda." Di sini penulis Injil Lukas menggambarkan meskipun sulitnya perjalanan itu karena berjalan menuju ke pegunungan, namun karena kemauan dan kasih yang kuat toh Maria melakukan itu. 

Di sini pembaca bisa membayangkan: yang melakukan perjalanan ini adalah seorang perempuan, seorang ibu muda yang sedang mengandung bulan pertama.  Tentu ia harus bergegas, tetapi juga harus berhati-hati untuk menjaga kandungannya yaitu bayi Yesus sesuai janji Malaikat kepadanya.

Jadi perjalanan ini seperti yang didendangkan Ebiet G. Ade terasa sangat menyedihkan namun menggembirakan karena sebuah kunjungan persaudaraan yang bakal terjadi.

3.   Masuk ke rumah Zakharia dan Memberi Salam kepada Elisabet

Perlu diketahui bahwa Palestina pada zaman Yesus terdiri dari tiga provinsi yaitu Galilea, Samaria, dan Yudea. Nazaret, kota asal Maria termasuk provinsi Galilea. Ia bergegas pergi ke rumah Zakharia dan Elisabet yang terletak di provinsi Yehuda atau Yudea. Perjalanan dari Nazaret ke Yehuda melewati Samaria.

Ketika tiba di Yehuda, Maria masuk ke rumah Zakharia. Masuk ke rumah seseorang mengandaikan rumah itu adalah milik saudara, sahabat atau kenalan. Kalau bukan rumah saudara atau sahabat  itu disebut pencuri. 

Aktus kedua yang dilakukan Maria adalah memberi salam kepada Elisabet. Salam dalam bahasa Alkitab adalah 'shalom aleichem' yang artinya "damai untukmu." Dengan menyebutkan salam ditujukkan kepada seseorang berarti orang itu membawa segala sesuatu yang baik kepada orang yang menerima salam itu. Itulah sebabnya ketika Maria memberi salam  aleichem kepada Elisabet maka secara spontan anak yang didalam rahim Elisabet pun melonjak kegirangan.

Pentingnya Sebuah Kunjungan dan Perjumpaan Antarsesama

Kemajuan alat teknologi komunikasi telah menyebabkan suatu gap di antara manusia. Hal itu menyebabkan komunikasi antar manusia yang dulunya secara langsung face to face, kini telah berubah menjadi dengan perantaraan alat. Kalau dulu orang perlu saling mengunjungi dan memberi salam seperti yang dilakukan Maria kepada Elisabet, sekarang orang tidak lagi saling mengunjungi tetapi mengirimkan salam melalui sarana komunikasi atau media sosial. 

Pertanyaan kita apakah saling telponan atau video call sudah menggantikan komunikasi face to face dan tak perlu saling mengunjungi?

Meskipun zaman semakin maju, alat teknologi semakin canggih, namun  kunjungan dan perjumpaan untuk saling silaturahmi tetap penting. Karena itu bagi kita bangsa Indonesia, tradisi arus mudik pada saat Lebaran atau arus mudik pada saat Nataru masih perlu terus dipertahankan. 

Sebagai tradisi orang Timur, saling silaturahmi pada hari raya Lebaran atau Natal dan Tahun Baru dengan saling mengunjungi dan berjumpa dengan orang-orang terkasih merupakan peristiwa yang menggembirakan yang tidak bisa digantikan dengan alat dan teknologi apapun.

Karenanya jarak tidak boleh menjadi halangan untuk saling mengunjungi dan menjumpai. Apalagi kemajuan alat transportasi baik darat, laut maupun udara harusnya menjadi motivasi dan pendorong yang kuat untuk saling mengunjugi terlebih pada hari raya dan moment-moment penting lainnya.

Acuan kita jelas pada tokoh-tokoh Kitab Suci seperti Bunda Maria yang mengunjungi Elisabet saudarinya, tanpa memperhitungkan tantangan dan hambatan yang dialami pada waktu itu.

Makna sebuah kunjungan dan perjumpaan (dok. pribadi)
Makna sebuah kunjungan dan perjumpaan (dok. pribadi)

Bagaimana Seharusnya Kita Memaknai Sebuah Kunjungan dan Perjumpaan

1.   Hidup manusia di dunia ini bersifat sementara dan singkat. 

Sebuah video TikTok dari Merry Riana tentang perjalanan ini singkat melalui kisah seorang nenek yang bijaksana, yang mengajarkan kepada kita agar janganlah mengisi hidup yang singkat ini dengan berbagai persoalan yang memberatkan, tetapi jalanilah semua ini dengan kasih dan senyum karena sekali lagi perjalanan kita di dunia ini singkat.

2.  Kunjungan dan perjumpaan betapapun singkat, sangat bernilai.

Seorang saudara yang sudah lama tak saling jumpa sangat mendambakan sebuah kunjungan dan perjumpaan. Karena itu nilai suatu kunjungan dan perjumpaan tidak ditentukan oleh lamanya, tetapi bagaimana kunjungan dan perjumpaan itu telah mengobati kerinduan yang terdalam. Maka baik kita mengisi hidup yang singkat ini dengan saling mengunjungi, memberi senyum dan salam seorang kepada yang lain. 

3.   Kunjungan dan perjumpaan tidak bisa digantikan oleh teknologi apapun

Telpon, video call, dan lain-lain tidak bisa menggatikan sebuah kunjungan dan perjumpaan pribadi. Teknologi komunikasi secanggih apapun tidak pernah boleh dipakai untuk menggantikan perjumpaan antar pribadi. Terowongan Silaturahim yang ada di bawah Katedral Jakarta dan Mesjid Istiglal merupakan tempat perjumpaan dan berdialog. Melalui terowongan itu umat Islam dan Katolik dimungkinkan untuk bertemu dan berbaur. Demikian Paus Fransiskus memuji kehadiran Terowongan Silaturahim itu.

Penutup: Pesan bagi Kita

Hari ini Hari Ibu. Marilah kita mencontohi kedua ibu yang dipuji dalam Alkitab yaitu Maria dan Elisabet. Kunjungan dan perjumpaan itu menggembirakan dan saling menguatkan.

Jarak dan lamanya perjalanan tidak menjadi alasan untuk tidak saling mengunjungi.

Betapa pun sesibuk-sibuknya kita karena berbagai urusan, sisihkanlah waktu untuk saling mengunjungi dan menjumpai. Seperti kata Merry Riana, hidup ini singkat, jangan sampai kita terlambat atau menyesal.

Makna sebuah kunjungan dan perjumpaan sangat berarti untuk sekedar lepas kangen, saling curhat, sukaria dan gembira bersama, lalu kembali ke keseharian lagi menjalani hari-hari hidup yang singkat dan sementara ini.

Demikianlah ulasan singkat dan sederhana, semoga bermanfaat bagi kita sekalian. Tuhan memberkati.

Atambua: 22.12.2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun