Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Toilet Sekolah Bisa Menjadi Cerminan Kebersihan Sebuah Sekolah

19 Desember 2024   21:10 Diperbarui: 19 Desember 2024   21:10 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Di SMPN 3 Surabaya, siswa dilbatkan menghias dan membersihkan toilet sekolah (Surya.co.id)


Toilet Sekolah Bisa Menjadi Cerminan Kebersihan Sebuah Sekolah

Pengantar Saja

Saya pernah mendengar sebuah pernyataan yang mengatakan, bila ingin mengetahui kebersihan sebuah rumah atau lembaga, lihat saja keadaan toiletnya!

Ternyata pernyataan itu betul. Banyak lembaga atau sekolah mendapatkan akreditasi Tidak Memuaskan karena tidak menjaga kebersihan lingkungannya termasuk toiletnya.

Bahkan di Timor dulu, kalau orang mau memeriksa keadaan sebuah keluarga, orang dengan sengaja meminta izin pergi ke belakang. Maksudnya ke toilet. Dan ternyata banyak keluarga pada waktu itu tidak memiliki WC sehat.

Dari pengalaman itulah kemudian, diluncurkan program pengadaan toilet atau WC sehat bagi masyarakat.

Kebersihan Toilet Sekolah

Sekarang ini di sekolah-sekolah sudah punya toilet yang permanen. Namun sering kali kurang adanya perhatian terhadap kebersihan toilet sekolah. Karena itu banyak kali tercium aroma-aroma yang kurang sedap datang dari toilet. Apalagi di daerah-daerah yang kekurangan air. 

Toilet sekolah atau toilet umum di terminal bus, di kantor-kantor pemerintah, sebagai fasilitas umum yang selalu dipakai oleh banyak orang harus mendapatkan perhatian yang ekstra dari pengelolanya.

Sebab sekali lagi, toilet sekolah atau kantor pemerintah bisa menjadi ceriman kebersihan sebuah sekolah atau kantor. Kalau toiletnya bersih sudah tentu sekolahnya juga bersih. Tetapi apabila toilet sekolahnya kotor dengan sendirinya menandakan bahwa sekolahnya kotor atau kurang menjaga kebersihan.

Aroma tengik yang datang dari toilet yang tidak dibersihkan atau tidak disiram dapat menyebabkan para siswa, guru dan pegawai sekolah terjangkit penyakit.

Sebab toilet yang kotor menjadi sumber kuman dan bakteri. Dampak buruk untuk kesehatan pun tidak main-main, seperti diare, muntah, dan infeksi saluran kemih. 

Karena itu, toilet wajib selalu bersih untuk mencegah kotoran berkumpul dan menjadi kuman penyakit, yang bisa berimbas pada kesehatan mental siswa.

Mengapa Toilet Selalu Cepat Kotor

Pernahkah kita sebagai pengguna toilet bertanya mengapa kok toilet yang baru dibersihkan cepat kotor?

Ternyata toilet sekolah itu cepat kotor, karena adanya 5 alasan berikut ini:

1.   Banyaknya jumlah siswa yang menggunakan toilet yang sama sudah pasti akan cepat kotor. Apalagi pada musim hujan misalnya            adanya jamur dan lumut yang umbuh di area lembap, seperti dasar dan tepian toilet menyebabkan cepat kotor.

2.  Adanya endapan kerak kapur yang disebabkan oleh air kencing dapat meninggalkan endapan kerak kapur yang membuat toilet 

     tampak kotor dan kekuningan.

3.  Adanya noda kuning karena adanya garam mineral dari urin yang mengering akan mengkristal dan membentuk noda kuning yang 

     membandel sehingga apabila tidak cepat dibersihkan akan menjadi kuman penyakit.

4.  Umumnya toilet memiliki kelembapan yang tinggi karena pemakaiannya yang terus menerus dapat membuat bakteri dan kuman 

      mudah berkumpul sehingga terlihat cepat kotor.

5.  Adanya sinar matahari langsung dapat mengubah plastik menjadi kuning sehingga selalu terlihat kotor.

Bagaimana Seharusnya Kebersihan Toilet Sekolah

1.   Peran guru dan civitas sekolah

Menjaga kebersihan toilet di sekolah sangat penting bagi kesehatan, kesejahteraan, dan keberhasilan akademis siswa. Sanitasi yang baik dapat mencegah penyakit menular. Maka guru perlu mendorong penggunaan toilet secara teratur dan menjaga kebersihannya selalu. 

2.   Pembagian Tugas Kelompok Pembersih Toilet

Di Timor di mana sekolah tidak mempunyai tenaga khusus untuk membersihkan toilet sekolah, para siswa dibagi dalam kelompok untuk bertugas membersihkan toilet dan lingkungan sekitarnya. Sebab dengan itu dapat menciptakan lingkungan yang aman dan menyenangkan bagi siswa. Dengan itu siswa dilatih untuk ikut bertanggungjawab terhadap kebersihan toilet sekolah. 

3.   Opus Manuale di Sekolah

Bagi sekolah yang tidak memiliki tenaga cleanning service biasanya tanggung jawab untuk kebersihan sekolah termasuk toilet dan lain-lain diserahkan kepada semua. Maka kebijakan sekolah mengadakan opus manuale atau kerja wajib misalnya pada hari Jumat Sore atau Hari Sabtu. Pada hari opus manuale itu, semua civitas sekolah dilibatkan untuk bekerja, termasuk pembagian tugas pembersihan toilet sekolah.

Maka untuk menjaga agar toilet sekolah tetap bersih, seluruh civitas sekolah bisa melakukan hal ini:
*  Membersihkan toilet secara rutin, setidaknya 1--2 kali seminggu.
*  Menggosok keramik lantai dengan teliti, termasuk menyikat bersih nat atau sela-sela keramik.
*  Gunakan karbol dan cairan pembersih lantai yang tepat.

Hasil yang Diperoleh

Kebersihan adalah bagian dari iman. Sekolah dengan toilet yang bersih mencerminkan seluruh civitas sekolahnya bersih dan sehat. Sebab sekolah dengan toilet yang kurang diperhatikan kebersihannya juga bisa menyebabkan siswa dan civitas sekolahnya tidak sehat.

Kebersihan toilet sekolah bisa menjadi cerminan kebersihan dan kesehatan sebuah sekolah. Maka marilah kita berusaha untuk menjaga kebersihan toilet sekolah kita supaya sekolah kita termasuk dalam jajaran sekolah bersih dan sehat. Jangan biarkan toilet sekolah kita kotor, karena dari situlah kita dinilai berkualitas atau tidak! 

Mudah-mudahan betul. Terimakasih.

 

Atambua: 19.12.2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun